Mengenal Motor Listrik 3 Phase dan Prinsip Kerjanya

Bagian-Bagian Motor 3phase dan Fungsinya

Diposting pada

Rekomend.id – Bagian-Bagian Motor 3phase dan Fungsinya. Motor 3 fase merupakan salah satu inovasi paling vital dalam dunia industri modern, yang dikenal karena efisiensinya dalam menghasilkan daya putar yang kuat.

Untuk memahami sepenuhnya kinerja dan kontribusinya, kita perlu membahas setiap bagian motor 3 fase dan fungsi masing-masing komponennya.

Dari stator yang menetap hingga rotor yang berputar, setiap elemen dalam motor ini memiliki peran khusus dalam menjalankan tugasnya.

Pemahaman mendalam terhadap bagian-bagian ini tidak hanya merinci struktur motor 3 fase, tetapi juga membawa kita ke inti dari bagaimana motor ini dapat bekerja secara efektif dalam berbagai aplikasi industri.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami bagian-bagian motor 3 fase dan mengungkapkan fungsi esensial masing-masing komponen. Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan wawasan yang komprehensif tentang mekanisme yang memungkinkan motor 3 fase menjadi tulang punggung utama dalam berbagai sektor industri masa kini.

Pengertian Motor Listrik 3 Fasa

Motor listrik 3 fasa merupakan motor yang menghasilkan gaya putar pada rotor dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber listrik. Perbedaan fasa pada motor 3 fase diperoleh langsung dari sumber, dan inilah yang membedakannya dari motor 1 fase.

Secara umum, motor 3 fasa terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor, yang dipisahkan oleh celah udara sempit atau disebut air gap. Jarak antara stator dan rotor, yang terpisah oleh air gap, berkisar antara 0,4 hingga 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa berdasarkan lilitan pada rotornya, yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan adalah tipe motor induksi di mana lilitan rotor dan stator terbuat dari bahan yang sama.

Sementara itu, motor 3 fasa rotor sangkar tupai adalah tipe motor induksi yang konstruksi rotornya terdiri dari batangan logam yang dimasukkan ke dalam slot-slot rotor, kemudian disatukan pada setiap bagian oleh cincin. Akibat penyatuan ini, terbentuk hubungan singkat antara batangan logam satu dengan yang lainnya.

Stator

Stator berperan dalam menggerakkan rotor, dan dayanya berasal dari pasokan listrik 3 fasa yang terhubung ke komponen ini. Pembungkus stator juga dipasang dalam bentuk kumparan. Untuk menjalankan fungsinya, stator dilengkapi dengan beberapa konstruksi penting, di antaranya:

 1. Frame

Frame adalah bagian luar dari stator. Fungsi utamanya tidak hanya melindungi stator dari benda-benda yang dapat menyebabkan kerusakan, tetapi juga berfungsi sebagai tempat untuk menginstal inti stator.

Pada dasarnya, frame ini berperan sebagai penutup atau wadah. Oleh karena itu, bahan yang digunakan harus kokoh, kuat, dan berkualitas tinggi. Secara umum, frame yang baik biasanya terbuat dari besi.

Celah udara, atau yang disebut air gap, dapat terbentuk pada permukaan frame. Keberadaannya bertujuan untuk mencegah induksi yang tidak merata. Ukurannya sangat kecil agar stator dan rotor tetap konsentris.

2. Winding

Winding atau pembungkus stator merupakan komponen yang terletak di antara inti stator. Komponen ini berperan dalam menghasilkan fluks. Pada dasarnya, ini adalah kumparan yang saling terhubung dalam susunan delta atau bintang.

Biasanya, winding memiliki susunan delta pada rotor jenis sarang tupai. Namun, pada rotor slip ring, komponen ini menggunakan susunan bintang atau delta.

Terlepas dari itu, beberapa orang sering menyebut stator winding sebagai kumparan medan.

3. Inti

Rangkaian motor 3 fase juga terdiri dari inti stator sebagai komponen utama yang terletak di tempat pemasangan stator winding.

Inti stator berkolaborasi dengan stator winding untuk menghasilkan fluks. Fluks tersebut mengalir dari suplai listrik 3 fasa melalui arus 3 fasa. Tambahan fluks juga dapat berasal dari kutub-kutub magnet yang dipasang pada inti stator.

Untuk menghindari terjadinya arus eddy yang tinggi, inti stator dilapisi dengan lapisan lamina yang terbuat dari campuran besi silikon.

Rotor

Rotor pada motor induksi 3 fase ini memiliki dua jenis atau tipe, yaitu:

Rotor Sangkar

Rotor sangkar memiliki bentuk yang sederhana, sehingga jenis rotor ini lebih umum digunakan pada motor induksi daripada rotor lilit. Batang-batang penghantar melilit rotor yang ditempatkan di dalam alur rotor terbuat dari tembaga atau aluminium.

Ujung-ujung batang penghantar dihubungkan oleh cincin penghubung sehingga membentuk struktur mirip sangkar burung. Oleh karena itu, motor induksi yang menggunakan jenis rotor ini sering disebut motor induksi rotor sangkar.

Rotor Lilit

Rotor lilit terdiri dari lilitan fase atau kawat yang banyak, dimasukkan ke dalam alur-alur inti rotor. Belitan rotor ini mirip dengan belitan stator, tetapi selalu dihubungkan secara bintang.

Pada tiga lilitan fase, khususnya pada ujung-ujung lilitan, dihubungkan ke cincin seret yang terletak pada poros rotor. Kecepatan motor dapat diatur dengan mengatur tahanan belitan rotor lilit ini.

Dalam kondisi normal, sikat karbon yang berhubungan dengan cincin seret tersebut dihubungkan singkat. Motor induksi yang menggunakan rotor lilit ini dikenal sebagai motor induksi slipring atau motor induksi rotor lilit.

Tipe Motor 3 Fasa

Memahami rangkaian motor 3 fase saja belum cukup, kita juga perlu mengenali tipe-tipe motornya. Jika dikelompokkan berdasarkan lilitan pada rotor, berikut adalah penjelasannya:

  1. Rotor Belitan (Wound Rotor) Motor dengan rotor belitan merupakan motor 3 fasa di mana stator dan lilitan rotornya berasal dari material pembuat yang sama.
  2. Rotor Sangkar Tupai (Squirrel-Cage Rotor) Sementara itu, motor 3 fasa dengan rotor sangkar tupai menggunakan variasi material pada lilitan rotor dan statornya. Material ini dapat terbuat dari beberapa logam berbeda. Pada akhirnya, logam-logam tersebut akan membentuk hubungan singkat untuk fungsi motor.

Prinsip Kerja Motor 3 Fasa

Bagi yang ingin mengetahui cara kerja rangkaian motor 3 fasa, berikut penjelasannya secara lengkap dan singkat.

Tegangan 3 fasa mengalir dari sumber ke kumparan stator. Proses transfer ini menciptakan medan putar dengan kecepatan tertentu. Untuk mengetahui tingkat kecepatannya, dapat menggunakan rumus berikut:

Ns= 120 f/P

Keterangan:

Ns​ = kecepatan putar

F = frekuensi sumber

P = jumlah kutub motor

Selanjutnya, medan putar stator akan memotong batang konduktor. Ketika terdapat perbedaan antara medan putar dan kecepatan rotor saat berputar, dapat menimbulkan GGL induksi. Apabila hal ini terjadi, GGL akan menghasilkan gaya (F) dan arus (I) pada rotor.

Kelebihan Rangkaian Motor 3 Phase

Dalam aplikasinya di industri, rangkaian ini dipilih karena memberikan sejumlah keuntungan yang meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien. Beberapa kelebihannya antara lain:

  1. Perawatan rendah.
  2. Mampu meningkatkan kekokohan konstruksi dengan kesederhanaan.
  3. Faktor daya yang baik, serta meningkatkan efisiensi secara signifikan.
  4. Harga yang relatif terjangkau.
  5. Dapat diatur untuk memulai secara manual atau otomatis.

Kekurangan Motor Induksi Tiga Fasa

Meskipun memiliki kelebihan seperti yang dijelaskan sebelumnya, rangkaian ini tidak terlepas dari beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

  1. Arus masuk yang tinggi, sekitar 3 hingga 4 kali lipat dari arus pengenal.
  2. Sulit mengendalikan kecepatan motor.
  3. Kecepatan motor bersifat konstan.
  4. Bekerja pada faktor daya yang kurang baik.
  5. Meskipun beban ringan, terkadang faktor daya dapat tertinggal antara 0,3 hingga 0,5.

Penutup

Dalam artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Bagian-Bagian Motor 3phase dan Fungsinya.

Dalam menggali lebih dalam mengenai bagian-bagian motor 3 fase dan fungsinya, kita dapat memahami kompleksitas serta peran masing-masing elemen dalam menjalankan operasionalnya.

Dari stator hingga rotor, serta perbedaan antara rotor belitan dan rotor sangkar tupai, setiap komponen memiliki peran penting dalam menciptakan putaran dan daya pada motor ini.

Semakin kita memahami setiap detail dari bagian-bagian motor 3 fase, semakin jelas bagaimana keseluruhan mekanisme bekerja secara harmonis untuk mencapai performa yang optimal.

Dengan demikian, artikel ini diharapkan memberikan gambaran komprehensif tentang struktur motor 3 fase dan signifikansinya dalam aplikasi industri modern.

Melalui pemahaman mendalam terhadap bagian-bagian tersebut, dapat membantu para pembaca untuk mengaplikasikan pengetahuan ini dalam pemeliharaan dan pengoptimalkan kinerja motor 3 fase dalam berbagai konteks industri.

Terima kasih telah membaca artikel Bagian-Bagian Motor 3phase dan Fungsinya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *