Jenis Potensiometer

Jenis Potensiometer beserta Fungsinya

Diposting pada

Rekomend.id – Jenis Potensiometer beserta fungsinya. Potensiometer adalah komponen elektronik yang digunakan untuk mengukur atau mengatur nilai resistansi suatu rangkaian listrik. Potensiometer juga dapat digunakan untuk mengubah tegangan atau arus dalam rangkaian elektronik.

Ada beberapa jenis potensiometer yang umum digunakan, di antaranya adalah potensiometer linier, potensiometer logaritmik, dan potensiometer multiputar.

Potensiometer linier memiliki resistansi yang linier terhadap perubahan posisi pengaturannya. Potensiometer ini sering digunakan untuk mengatur volume atau brightness pada peralatan audio dan visual.

Potensiometer logaritmik, juga dikenal sebagai potensiometer audio, memiliki resistansi yang berubah secara logaritmik terhadap perubahan posisi pengaturannya. Potensiometer ini sering digunakan untuk mengatur level suara atau tone pada peralatan audio.

Potensiometer multiputar memiliki beberapa lapisan resistansi yang dapat dipilih melalui pengaturan putaran. Potensiometer ini sering digunakan pada peralatan yang membutuhkan pengaturan presisi, seperti instrumen pengukuran dan peralatan laboratorium.

Dalam penggunaannya, potensiometer dapat berfungsi sebagai pengontrol volume, pengatur brightness, atau pengatur level suara. Potensiometer juga dapat digunakan sebagai komponen dalam rangkaian pembagi tegangan atau pengatur arus dalam rangkaian elektronik.

Karakteristik dan Lambang Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis komponen elektronika pasif yang tidak dapat menguatkan sinyal atau arus listrik. Oleh karena itu, penggunaan potensiometer tidak memerlukan sumber tegangan listrik.

Komponen ini berfungsi sebagai perangkat analog yang dapat mengatur besar kecilnya sinyal atau tegangan listrik dengan cara diputar atau digeser.

Potensiometer biasanya memiliki tiga terminal atau kaki yang berguna untuk menghubungkan potensiometer dengan sirkuit elektronika.

Lambang atau simbol potensiometer mirip dengan resistor nilai tetap yang berupa garis zigzag atau kotak persegi. Hanya saja, untuk potensiometer diberi tambahan berupa garis atau terminal tambahan di tengah kotak atau garis zigzag.

Potensiometer tersedia dalam berbagai bentuk varian yang berbeda untuk menyesuaikan kebutuhan perangkat atau sirkuit elektronika yang memerlukannya.

Secara umum, komponen ini digunakan untuk mengendalikan aliran arus listrik, tegangan, dan untuk mengatur penguatan sinyal yang dilakukan oleh rangkaian penguat.

Istilah “potensiometer” berasal dari gabungan dua kata, yaitu “potential difference” dan “metering”. Awalnya, potensiometer memiliki bentuk yang cukup besar dan sering digunakan pada perangkat pengukur tegangan listrik.

Namun saat ini, potensiometer telah berkembang menjadi lebih kecil dan memiliki akurasi yang lebih baik. Bahkan, potensiometer kini diproduksi dalam berbagai jenis, seperti preset, rheostat, dan trimpot.

Meskipun hadir dalam berbagai macam bentuk, potensiometer memiliki fungsi dan cara kerja yang sama. Untuk mengubah nilai resistensinya, kita harus menggerakkan perangkat mekanis atau “wiper” yang ada pada komponen tersebut.

Perbedaan Potensiometer dan Variabel Sesistor

Banyak orang mungkin menganggap variabel resistor dan potensiometer sebagai hal yang sama. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang serupa, namun terdapat beberapa perbedaan pada bentuk dan karakteristik penggunaannya.

Potensiometer

Potensiometer memiliki tiga terminal atau kaki yang berfungsi untuk menghubungkannya ke rangkaian elektronik. Saat digunakan, dua terminal yang berupa ujung dari komponen konduktif pada potensiometer akan terhubung ke sinyal masukan dan ground. Sementara itu, terminal ketiga yang berupa terminal wiper berfungsi sebagai jalur sinyal output.

Ketika wiper digerakkan, akan terjadi perubahan level sinyal yang keluar dari terminal output. Variasi perubahan sinyal ini bergantung pada posisi wiper yang lebih dekat ke mana.

Jika wiper lebih dekat ke titik terminal ground, maka sinyal output yang dihasilkan akan memiliki level yang lebih rendah. Sebaliknya, jika wiper lebih dekat ke ujung masukan sinyal, maka sinyal output yang dihasilkan akan memiliki level yang lebih tinggi.

Dengan kata lain, potensiometer adalah komponen resitif dengan tiga terminal yang berfungsi untuk membagi tegangan secara kontinu, dengan besar sinyal keluaran yang sebanding dengan posisi wiper di atas lintasan bahan konduktif.

Potensiometer sering digunakan pada berbagai rangkaian atau perangkat audio dan sebagai pengendali kecepatan motor DC daya rendah. Umumnya, potensiometer hanya mampu menangani arus yang tidak terlalu tinggi.

Variable resistor

Walaupun memiliki 3 terminal, pada variable resistor salah satu terminal terhubung dengan jalur konduktif dan disambungkan dengan terminal wiper sebagai output.

Perubahan nilai resistor dilakukan dengan mengubah posisi wiper pada track konduktif, sehingga menghasilkan perubahan nilai resistor antara terminal wiper dan konduktif.

Jadi, variable resistor merupakan komponen resitif yang hanya memiliki dua terminal. Contohnya adalah rheostat yang umumnya digunakan untuk mengendalikan aliran arus listrik berdaya tinggi.

Jenis Potensiometer

Potensiometer atau variable resistor adalah komponen elektronika analog yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu jalur atau track konduktif (stator) dan wiper. Jalur konduktif adalah bagian yang tidak bergerak dan terdiri dari track konduktif yang terbuat dari bahan karbon atau kawat nichrome dengan nilai hambatan tertentu, seperti 1k Ohm atau 100k Ohm.

Sementara wiper adalah bagian mekanis yang dapat bergerak di atas jalur konduktif dan terbuat dari bahan konduktor. Pergerakan wiper inilah yang mengubah nilai hambatan dari potensiometer atau variable resistor.

Secara umum, terdapat empat kelompok besar jenis potensiometer atau variable resistor yang sering digunakan pada berbagai sirkuit elektronika dan kelistrikan. Setiap jenis memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda-beda. Berikut ini akan kita bahas satu persatu.

1. Jenis Potensiometer Rotary / Putar

Potensiometer putar merupakan jenis potensiometer yang paling umum ditemukan pada perangkat elektronika audio. Potensiometer jenis ini dapat mengubah nilai hambatannya dengan memutar tuas atau knop yang terpasang pada poros potensiometer.

Perubahan nilai hambatan ini terjadi akibat pergerakan wiper di atas track atau jalur konduktif potensiometer. Potensiometer putar lebih banyak digunakan sebagai pengatur level sinyal atau volume audio.

Komponen potensiometer putar terdiri dari dua bagian utama, yakni jalur konduktif dan wiper. Jalur konduktif juga dikenal sebagai stator, terdiri dari track yang bersifat konduktif.

Bahan konduktif yang dimiliki oleh jenis potensiometer ini biasanya terbuat dari jenis karbon yang dilekatkan pada permukaan isolator berbentuk melingkar. Sedangkan wiper adalah komponen yang dapat bergerak di atas jalur konduktif dan terbuat dari bahan konduktor.

Potensiometer putar umumnya hanya memiliki satu jalur konduktif untuk menghasilkan hambatan sinyal atau tegangan listrik. Namun ada juga potensiometer stereo yang memiliki dua jalur konduktif dan dua mekanisme wiper yang dihubungkan pada satu tuas yang sama.

Potensiometer stereo mempunyai enam kaki untuk menghubungkannya dengan sirkuit elektronika. Terdapat juga potensiometer yang dilengkapi dengan saklar power on-off dan digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan sumber daya ke rangkaian. Jenis potensiometer ini sering digunakan pada perangkat penerima radio portable.

Nilai toleransi potensiometer umumnya berkisar antara 10% hingga 20% dengan karakteristik sinyal output linier atau logaritmik. Potensiometer yang memiliki karakteristik variasi level logaritmik biasanya digunakan untuk mengatur level volume suara.

Karakteristik ini memungkinkan potensiometer menghasilkan sinyal keluaran dengan variasi perubahan level sinyal secara logaritmik, di mana semakin dekat dengan nilai maksimum, potensiometer akan menghasilkan tingkat level suara dengan perubahan yang makin besar mengikuti perubahan nilai secara logaritmik.

Potensiometer yang banyak tersedia di pasaran umumnya mempunyai mekanisme putaran kurang dari 360°. Potensiometer diputar ke kiri atau ke kanan untuk memvariasikan nilai hambatannya. Beberapa model potensiometer dilengkapi dengan terminal grounding yang terhubung dengan sirkuit atau jalur grounding rangkaian.

2. Jenis Potensiometer Slider

Potensiometer slider atau dikenal juga sebagai potensiometer geser adalah jenis potensiometer lain yang resistensinya berubah secara linear. Untuk mengubah nilai resistensi pada potensiometer slider, tuas yang terhubung ke mekanisme wiper digeser.

Bentuk potensiometer slider berbentuk kotak persegi panjang dengan tuas di atasnya dan sering digunakan pada peralatan elektronik audio seperti mixer analog maupun digital. Potensiometer slider memudahkan penggunanya untuk melihat posisi knop atau tuasnya sehingga dapat memperkirakan sinyal output yang dihasilkan.

Namun, potensiometer slider memiliki kelemahan yaitu memiliki area lintasan terbuka yang rentan terhadap debu dan kotoran yang dapat merusak komponen konduktif di dalamnya.

Pada jenis potensiometer slider yang lebih mahal, area lintasan terbuka pada tuasnya dilengkapi dengan penutup untuk mencegah kotoran masuk dan merusak track konduktif di dalamnya.

Beberapa produk potensiometer dirancang dengan empat terminal, namun pada dasarnya hanya tiga terminal yang digunakan dan satu terminal tambahan biasanya terhubung ke salah satu terminal konduktif.

3. Jenis Potensiometer Preset atau Trimer

Potensiometer preset atau trimer mempunyai ukuran dan bentuk yang lebih kecil. Biasanya dipakai untuk mengatur preset tegangan pada suatu rangkaian elektronika. Potensiometer preset sering dipasang langsung pada pcb karena ukurannya kecil dan jarang diubah-ubah.

Penyetelan nilai hambatan pada potensiometer preset biasanya dilakukan sekali saja saat kalibrasi atau penyetelan sirkuit, dan tidak diubah lagi kecuali saat ingin melakukan kalibrasi ulang.

Di pasaran, potensiometer preset tersedia dalam dua bentuk, yakni pipih dari bahan logam dan kotak dengan kemasan plastik. Pengaturan nilai hambatan pada kedua jenis potensiometer preset dilakukan dengan memutar tuasnya menggunakan obeng pipih.

Bahan konduktif yang digunakan pada jenis potensiometer ini umumnya terbuat dari karbon dan memiliki nilai hambatan yang tidak terlalu besar, maksimal 5k Ohm. Komponen ini tidak didesain untuk menahan perubahan putaran tuas yang berulang-ulang. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk terus-menerus memutar tuas pada potensiometer preset.

4. Jenis Potensiometer Rheostat

Rheostat adalah jenis potensiometer yang lebih besar dan jarang digunakan pada perangkat elektronik. Nilai daya yang dapat ditangani oleh rheostat cukup besar, bisa mencapai beberapa ratus watt. Oleh karena itu, bahan konduktif yang digunakan untuk membuat rheostat tidak menggunakan karbon, melainkan menggunakan kawat konduktif nichrome.

Dalam hal struktur, bentuk, dan cara kerja, rheostat memiliki kesamaan dengan potensiometer rotary atau slider.

Namun, rheostat dirancang dengan ukuran dan bentuk yang lebih besar karena harus menangani daya listrik yang lebih tinggi. Lilitan kawat daya tinggi dililitkan pada batang isolator keramik dan kedua ujung kawat konduktif tersebut dihubungkan ke terminal. Di atas lilitan kawat ditempelkan wiper logam yang dapat bergerak bebas di sepanjang lilitan kawat tersebut.

Perubahan nilai hambatan rheostat dilakukan dengan cara menggerakkan wiper baik secara rotary maupun slider. Biasanya, jumlah terminal yang digunakan hanya dua, karena penggunaan rheostat ini secara umum adalah untuk mengurangi laju aliran arus listrik yang tinggi, sama seperti resistor nilai tetap. Hanya saja pada rheostat, nilai resistensinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Pada dasarnya, semua potensiometer dapat digunakan sebagai rheostat karena memiliki fungsi dan cara kerja yang sama. Namun, potensiometer lebih didesain untuk penggunaan pada sirkuit dengan arus rendah. Berikut adalah tabel perbedaan antara potensiometer dan rheostat.

Jenis

Potensiometer

Rheostat

Jumlah terminal

3 terminal

2 terminal

Jenis putaran

Putaran tunggal, multi putaran

Putaran tunggal

Jenis sambungan

Paralel dengan sumber tegangan

Seri dengan sumber tegangan

Penggunaan

Pengendali tegangan

Pengendali arus listrik

Output sinyal

Linear, logaritmik

linear

Fungsi Potensiometer

  • Kontrol volume pada perangkat audio
  • Kontrol tegangan
  • Kontrol arus listrik
  • Sensor posisi
  • Sebagai pengkalibrasi rangkaian
  • Sirkuit pemudar cahaya
  • Kontrol kecepatan motor

Penutup

Demikian informasi dari rekomend.id mengenai jenis potensiometer. Dalam dunia elektronika, potensiometer memiliki beragam jenis dan fungsinya yang berbeda-beda. Ada potensiometer rotary, slider, preset, hingga rheostat yang masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda.

Potensiometer rotary digunakan sebagai pengatur level volume pada perangkat audio dan sebagai pengatur kalibrasi rangkaian.

Sementara potensiometer slider umumnya digunakan sebagai perangkat sensor posisi atau untuk mengatur kecepatan motor.

Potensiometer preset digunakan untuk mengatur preset tegangan suatu rangkaian elektronika. Sedangkan rheostat digunakan sebagai pengatur arus listrik dan sirkuit dimmer.

Dalam penggunaannya, potensiometer dapat dijadikan alternatif untuk resistor nilai tetap karena nilai resistensinya dapat diatur sesuai kebutuhan. Namun, penggunaan potensiometer perlu hati-hati karena ada batasan nilai resistensi dan putaran tuas yang tidak dianjurkan untuk diulang-ulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *