Beragam Bentuk Kapasitor dan Cara Penggantiannya pada AC

Kenali 2 Jenis Kapasitor AC Beserta Ukuran

Diposting pada

Rekomend.id – Kenali 2 Jenis Kapasitor AC Beserta Ukuran yang Sesuai dengan PK. Dalam menjelajahi dunia peralatan pendingin udara (AC), pemahaman mengenai komponen kritis seperti kapasitor memiliki peran sentral.

Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai “Kenali 2 Jenis Kapasitor AC Beserta Ukuran Yang Sesuai Dengan PK.” Kapasitor memegang peran penting dalam menentukan kinerja dan daya tahan sistem AC, serta berperan dalam menjaga stabilitas operasionalnya.

Dengan mengenali jenis-jenis kapasitor yang umum digunakan dan ukuran yang sesuai dengan daya kuda (PK), kita dapat merinci kontribusinya terhadap fungsi utama motor dan kipas AC.

Mari eksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang peran kapasitor dalam menjaga performa optimal sistem AC.

Apa Itu Kapasitor AC

Kapasitor merupakan komponen elektronik yang mampu menyimpan energi dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan muatan listrik internal.

Seperti halnya kapasitor pada perangkat elektronik lain, kapasitor AC memiliki bentuk wadah silinder atau kotak dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Kapasitor diperlukan sebagai penggerak awal bagi motor AC berukuran kecil (kurang dari 3 PK dan single phase).

Ukuran kapasitor pada AC berbanding lurus dengan ukuran kompresornya. Ini berarti bahwa semakin besar ukuran kompresor AC (dinyatakan dalam satuan Paard Kracht atau PK), semakin besar pula ukuran kapasitor yang dibutuhkan (dinyatakan dalam satuan uF atau mikro Farad).

Sebagai contoh, AC dengan kompresor sebesar ½ PK membutuhkan kapasitor berukuran 15 uF. Sementara itu, AC dengan kompresor sebesar 1 PK membutuhkan kapasitor berukuran 20 hingga 25 uF.

Mengenal Ciri Kapasitor AC Rusak

Mengenali kapasitor AC yang rusak sebenarnya cukup mudah karena kerusakan tersebut umumnya menunjukkan ciri-ciri berikut:

  1. AC tidak segera menyala atau memerlukan waktu lama untuk menyala setelah dihidupkan.
  2. Kipas AC tidak berputar meski AC sudah dalam keadaan menyala.
  3. Meskipun AC dan kipas sudah aktif, tidak ada udara dingin yang dihasilkan sehingga ruangan tidak menjadi sejuk.
  4. Mesin AC mengeluarkan suara klik atau bising yang mengganggu.
  5. Badan kapasitor terlihat membengkak, mirip dengan baterai HP yang menggembung.
  6. Cairan muncul dari bagian dalam kapasitor.

Ukuran Kapasitor AC Berdasarkan PK

Kapasitor Kipas

Jenis kapasitor ini memiliki dua bagian, satu dipasang di bagian blower atau dalam ruangan, dan satu lagi dipasang di luar ruangan. Kapasitor kipas dalam ruangan berbentuk kotak hitam dan ukurannya dapat bervariasi untuk setiap merek, tetapi umumnya berkisar antara 0,8 µF hingga 5 µF. Sementara itu, untuk AC split, rentangnya adalah 0,5 hingga 2,5 PK. Di bagian luar ruangan, ukurannya sekitar 1 µF hingga 3 µF.

Kapasitor Kompresor

Untuk jenis kapasitor kompresor, terdapat beberapa ukuran yang dapat Sobat Rekomend sesuaikan berdasarkan daya kuda (PK). Pada AC 0,5 PK, digunakan kapasitor dengan ukuran 15 µF, sementara AC ¾ PK menggunakan kapasitor dengan ukuran 15 – 20 µF.

Untuk AC 1 PK, ukuran kapasitor yang digunakan adalah 20 – 25 µF, sedangkan pada AC 1,5 PK, kapasitornya berukuran 30 – 35 µF. Untuk AC 2 PK, digunakan kapasitor dengan ukuran 40 – 45 µF, dan pada AC 2,5 PK, ukuran kapasitor yang diterapkan adalah 50 µF.

Fungsi Kapasitor AC

Setelah mengetahui jenis kapasitor AC beserta ukuran yang sesuai dengan daya kuda (PK), sekarang Sobat Rekomend perlu memahami fungsi dari setiap jenisnya. Penting untuk dicatat bahwa kapasitor AC berperan dalam membantu memulai operasi awal pada kipas dan kompresor.

Oleh karena itu, jika ukuran kapasitor dikurangi, daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan kedua komponen tersebut akan berkurang.

Dampaknya, kipas mungkin gagal berputar dan kompresor dapat mengalami kerusakan. Penggantian kedua komponen ini dapat menimbulkan biaya besar, oleh karena itu, penting untuk mengganti kapasitor dengan ukuran yang sama.

Penyebab Kapasitor AC Rusak

Setelah mengetahui beberapa tanda yang menunjukkan kapasitor AC mengalami kerusakan, informasi yang tak kalah penting adalah memahami penyebab-penyebab dari kerusakan tersebut.

Ruangan yang Terlalu Panas

Secara umum, AC dipasang untuk mendinginkan ruangan. Namun, penting untuk diketahui bahwa AC adalah perangkat elektronik yang sensitif terhadap suhu panas. Pastikan AC ditempatkan di tempat yang teduh dan suhu ruangan tidak ekstrem.

Ketika ruangan terlalu panas, AC akan bekerja lebih keras. Semakin keras AC bekerja untuk mendinginkan ruangan, semakin cepat komponen AC, termasuk kapasitor, mengalami masalah atau keausan.

Tegangan Kompresor yang Berbeda

Kapasitas AC bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Tegangan pada AC juga berbeda antara satu unit dengan yang lain. Penting untuk memastikan bahwa kapasitor yang dibeli sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan AC.

Jika kapasitor mengeluarkan tegangan yang lebih rendah, hal ini dapat mengakibatkan tekanan berlebihan pada komponen AC, termasuk kapasitor, dan memperpendek umurnya.

Pemakaian Berlebihan

Penggunaan berlebihan pada AC tanpa jeda dapat menyebabkan kerusakan pada kapasitor. Disarankan untuk tidak menyalakan AC secara terus-menerus tanpa istirahat.

Hal ini karena ketika AC dinyalakan kembali, mesin akan mengeluarkan daya yang besar. Menyusun jadwal yang teratur untuk menyalakan dan mematikan AC dapat mempengaruhi usia kapasitor dan komponen lainnya.

Cara Mendeteksi Kerusakan Kapasitor AC

Selain tanda-tanda kerusakan kapasitor AC yang telah dijelaskan secara rinci, terdapat beberapa indikator lain yang menunjukkan adanya masalah pada kapasitor AC, antara lain:

AC Tidak Dingin

Kerusakan kapasitor dapat menyebabkan berhentinya kerja motor kipas, yang pada gilirannya membuat AC tidak dapat menyajikan udara dingin.

Tagihan Listrik Meningkat

Kerusakan pada kapasitor dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi daya listrik oleh AC. Ini bisa tercermin pada tagihan listrik yang lebih tinggi dari biasanya, karena AC membutuhkan daya listrik lebih banyak untuk menjaga suhu ruangan sesuai dengan keinginan Sobat Rekomend.

Perubahan Fisik pada Kapasitor

Kapasitor yang mengalami kerusakan dapat menunjukkan perubahan fisik seperti membengkak, menonjol, atau bahkan mengalami kebocoran dan pecah.

Pengecekan dengan Multimeter Analog

Menggunakan multimeter analog pada skala 1k Ohm dapat mengindikasikan kerusakan kapasitor. Jarum multimeter yang mengarah ke kanan (mendekati angka 0) dan tidak kembali ke kiri dapat menunjukkan masalah pada kapasitor.

Pengecekan ini dapat dilakukan dengan melepaskan kapasitor dari AC, membongkar muatan kapasitor dengan menghubungkan tiga terminal kapasitor dengan obeng, dan mengarahkan selector multimeter analog pada ukuran 1k Ohm.

Setelah melakukan kalibrasi, Sobat Rekomend dapat menghubungkan probe multimeter ke kaki kapasitor dan mengamati pergerakan jarum.

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Kenali 2 Jenis Kapasitor AC Beserta Ukuran yang Sesuai dengan PK.

Dalam menghadapi permasalahan pada sistem pendinginan AC, kenali 2 jenis kapasitor AC beserta ukuran yang sesuai dengan daya kuda (PK) menjadi langkah krusial. Mengetahui peran kapasitor dalam menjaga kinerja motor AC dan kipas adalah kunci untuk mencegah potensi kerusakan.

Dengan pemahaman yang mendalam mengenai ukuran kapasitor yang sesuai dengan kebutuhan kompresor, Sobat Rekomend dapat memastikan performa optimal AC dan menghindari berbagai masalah yang mungkin muncul.

Dengan demikian, pemilihan dan pemeliharaan kapasitor AC yang tepat dapat menjadi langkah proaktif dalam memastikan kenyamanan dan efisiensi sistem pendinginan ruangan Sobat Rekomend.

Terima kasih telah membaca artikel Kenali 2 Jenis Kapasitor AC Beserta Ukuran yang Sesuai dengan PK ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *