Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Pasif

Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Pasif

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Pasif. Elektronika merupakan salah satu bidang teknologi yang sangat penting dalam kehidupan modern saat ini.

Elektronika dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari tentang pengolahan sinyal listrik dan pengendalian arus listrik dalam rangkaian elektronik.

Dalam rangkaian elektronik, terdapat dua jenis komponen elektronika, yaitu komponen elektronika aktif dan pasif.

Komponen elektronika aktif adalah komponen yang dapat menghasilkan sinyal listrik atau dapat menguatkan sinyal listrik. Contoh dari komponen elektronika aktif adalah transistor, dioda, IC (Integrated Circuit), Op-Amp (Operational Amplifier), dll.

Sedangkan komponen elektronika pasif adalah komponen yang tidak dapat menghasilkan atau menguatkan sinyal listrik, namun dapat mengubah karakteristik sinyal listrik. Contoh dari komponen elektronika pasif adalah resistor, kapasitor, induktor, transformator, dll.

Kedua jenis komponen elektronika ini sangat penting dalam perancangan rangkaian elektronik.

Dalam perancangan rangkaian elektronik, komponen elektronika aktif digunakan untuk menguatkan sinyal listrik, sedangkan komponen elektronika pasif digunakan untuk membatasi arus listrik, menstabilkan tegangan listrik, dan memodifikasi karakteristik sinyal listrik.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang komponen elektronika aktif dan pasif sangat penting bagi setiap ahli elektronika, teknisi, atau hobiis elektronika dalam perancangan dan pemeliharaan rangkaian elektronik.

Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Pasif

Secara umum, komponen elektronika dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni komponen aktif dan pasif. Kedua jenis ini memiliki perbedaan mendasar dalam sifat fungsional dan cara kerjanya.

Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis komponen aktif dan pasif, serta memperhatikan perbedaan antara keduanya. Sebelum memahami perbedaan tersebut, kita perlu memahami arti dari masing-masing komponen dan cara kerjanya.

Mari kita mulai dengan membahas apa yang dimaksud dengan komponen aktif.

Pengertian Komponen Elektronika Aktif

Komponen elektronika aktif merupakan jenis komponen yang dapat memperkuat sinyal listrik dan menghasilkan daya dalam rangkaian elektronik. Beberapa ciri dari komponen elektronika aktif antara lain:

  • Memberikan energi atau daya ke dalam rangkaian.
  • Memerlukan sumber daya eksternal untuk dapat berfungsi.
  • Mengontrol aliran arus pada setiap rangkaian.
  • Mampu memberikan penguatan daya.
  • Dapat memperkuat sinyal pada rangkaian elektronik.

Contoh Komponen Aktif

Komponen elektronika aktif sendiri terdiri dari beberapa jenis, seperti dioda, transistor, dan IC (Integrated Circuit). Untuk lebih memahami macam-macam komponen elektronika aktif, berikut ini adalah penjelasannya.

1. Dioda

Dioda merupakan salah satu jenis komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk menyamakan arah arus menjadi satu arah. Nama dioda sendiri berasal dari gabungan kata “anoda” dan “katoda”. Ada beberapa jenis dioda yang memiliki fungsi masing-masing.

Dioda penyearah berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Dioda zener berfungsi sebagai pengaman pada rangkaian arus yang terkait. Dioda emisi cahaya berfungsi untuk memancarkan cahaya monokromatik.

Sementara itu, dioda foto dapat bergerak dengan pergerakan cahaya dan digunakan sebagai sensor. Selain jenis-jenis tersebut, masih ada jenis dioda lainnya.

2. Transistor

Transistor merupakan salah satu komponen elektronika aktif yang sangat penting. Transistor berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus sirkuit, dan juga sebagai penyambung (switching). Selain itu, transistor juga dapat digunakan untuk stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan berbagai fungsi lainnya.

Transistor dapat diibaratkan seperti kran listrik yang dapat mengalirkan listrik secara akurat dari sumber listrik. Transistor dapat berfungsi sebagai BJT (Bipolar Junction Transistor) atau FET (Field Effect Transistor) tergantung pada arus atau tegangan inputnya.

Secara umum, transistor memiliki tiga terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Emitor dapat digunakan untuk mengontrol arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, sehingga dapat menghasilkan tegangan dan arus output yang besar pada Kolektor.

3. IC (Integrated Circuit)

Salah satu jenis komponen elektronika aktif adalah IC (Integrated Circuit). IC merupakan komponen aktif yang terdiri dari campuran ratusan bahkan jutaan transistor, resistor, dan komponen lainnya yang disatukan menjadi satu ke dalam tempat yang kecil.

IC memiliki berbagai macam bentuk, mulai dari hanya berkaki tiga hingga ratusan, dan berfungsi sebagai penguat, pengontrol, dan media penyimpanan.

Sedangkan untuk komponen elektronika pasif, merupakan jenis komponen yang memerlukan tegangan listrik ataupun arus listrik agar dapat berfungsi. Komponen ini berbeda dengan komponen aktif yang dapat memberikan energi atau daya ke rangkaian. Contoh dari komponen pasif antara lain resistor, kapasitor, dan induktor.

Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri komponen elektronika pasif agar Sobat Rekom dapat membedakan dengan komponen aktif:

  • Komponen pasif adalah jenis komponen yang hanya memanfaatkan energi atau daya yang sudah ada di dalam rangkaian.
  • Komponen pasif tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk dapat berfungsi.
  • Komponen pasif tidak dapat memberikan penguatan daya.
  • Komponen pasif tidak dapat memperkuat sinyal, hanya dapat memodifikasi atau mengubah karakteristik sinyal yang sudah ada.

Contoh Komponen Pasif

Komponen pasif ini terdiri dari beberapa jenis, antara lain resistor, kapasitor, dan induktor. Untuk informasi lebih lanjut, silakan simak penjelasan berikut.

1. Resistor

Resistor, atau yang juga dikenal sebagai hambatan, merupakan salah satu jenis komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengatur dan membatasi aliran arus listrik dalam suatu rangkaian elektronik.

Satuan dari nilai hambatan atau resistor ini adalah Ohm, dan biasanya ditandai dengan kode angka atau gelang warna pada badannya. Resistansi atau resistance juga sering digunakan untuk menyebut hambatan resistor.

Jenis-jenis resistor yang ada antara lain resistor dengan nilai tetap dan resistor dengan nilai yang dapat diatur, yang juga dikenal sebagai potensiometer atau variable resistor. Ada pula jenis-jenis resistor lainnya yang dapat ditemukan.

2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronik pasif yang dapat menyimpan arus listrik dalam waktu sementara.

Fungsinya antara lain sebagai penyaring pada rangkaian daya, pemilih gelombang radio, dan pemetaan arus listrik. Terdapat beberapa jenis kapasitor, yaitu kapasitor variabel, kapasitor tetap tanpa polaritas, dan kapasitor tetap dengan polaritas positif atau negatif.

3. Induktor

Induktor atau biasa disebut juga coil, merupakan salah satu jenis komponen elektronika pasif yang terdiri dari lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Induktor ini menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik.

Satuan induktansi pada induktor ini adalah Henry (H). Beberapa jenis komponen induktor antara lain iron core inductor, toroidal core inductor, laminated core inductor, dan jenis lainnya. Induktor beserta jenis-jenisnya ini dapat ditemukan saat membahas tentang pengertian komponen elektronika aktif dan pasif.

Perbedaan Komponen Elektronika Aktif Dan Pasif

Sekarang setelah kita memahami tentang komponen elektronika Aktif dan Pasif dan jenisnya, mari kita lakukan perbandingan antara komponen aktif dan pasif berdasarkan parameter tertentu seperti yang didefinisikan di bawah ini.

  1. Sumber energi: Komponen aktif memerlukan sumber energi tambahan. Dalam hal komponen pasif, tidak ada sumber energi tambahan yang diperlukan untuk pengoperasiannya. Sebuah resistor bekerja sendiri tanpa memerlukan tegangan tertentu.
  2. Energi: Komponen aktif menghasilkan energi dalam bentuk tegangan atau arus tetapi komponen pasif adalah perangkat yang menyimpan energi, seperti kapasitor, menyimpan energinya dalam bentuk medan listrik dan induktor menyimpan energinya dalam bentuk medan magnet.
  3. Linearitas: Komponen pasif linier dan komponen aktif non-linier. Artinya dalam komponen pasif seperti resistor, penurunan tegangan akan linier dengan nilai resistansinya menurut Hukum Ohm. Sedangkan pada transistor atau komponen aktif lainnya outputnya akan memiliki faktor penguatan yang tidak akan linier.
  4. Penguatan daya: Komponen aktif mampu memberikan penguatan daya sedangkan dalam kasus komponen pasif, kemampuan untuk memperkuat daya tidak ada.
  5. Mengontrol arus: Komponen aktif seperti namanya dapat dengan mudah mengontrol aliran arus. Tugas yang sama tidak dapat dilakukan oleh komponen pasif.
  6. Sumber eksternal: Komponen aktif seperti yang dijelaskan sebelumnya memerlukan sumber tambahan untuk mengontrol dan beroperasi. Tetapi dalam kasus komponen pasif, tidak ada persyaratan sumber eksternal.

Baca juga: Persamaan Str W6554a dan Karakteristiknya

Penutup

Demikianlah penjelasan dari rekomend.id mengenai komponen elektronika aktif dan pasif beserta jenis-jenisnya, serta perbandingannya berdasarkan parameter tertentu. Memahami perbedaan antara kedua jenis komponen ini sangat penting dalam merancang dan memperbaiki rangkaian elektronik.

Dalam pemilihan komponen yang tepat, pengetahuan tentang karakteristik masing-masing komponen dapat membantu dalam memilih komponen yang tepat untuk rangkaian tertentu.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan pemahaman tentang komponen elektronika. Terima kasih telah membaca!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *