Pengertian Signal To Noise Ratio SNR

Pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) dan Cara Menghitungnya

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) dan Cara Menghitungnya. Pengertian Signal To Noise Ratio (SNR) adalah salah satu konsep fundamental dalam dunia teknologi komunikasi, audio, dan elektronika.

SNR mencerminkan perbandingan antara tingkat sinyal yang diinginkan dengan tingkat kebisingan atau noise yang tidak diinginkan dalam suatu sistem atau perangkat.

Dalam berbagai konteks, pemahaman tentang SNR menjadi kunci untuk mengukur kualitas sinyal, menganalisis gangguan, dan memastikan efisiensi dalam mentransmisikan informasi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) dan Cara Menghitungnya, mengulas peran pentingnya dalam berbagai aplikasi, serta cara menghitung dan memanfaatkannya untuk memperbaiki kualitas sinyal.

Pengertian SNR (Signal to Noise Ratio)

SNR (Signal to Noise Ratio) adalah konsep yang digunakan untuk membandingkan tingkat sinyal yang diinginkan dengan tingkat kebisingan atau noise yang tidak diinginkan yang berasal dari latar belakang.

Istilah SNR atau S/N Ratio bisa dijelaskan sebagai rasio daya sinyal terhadap daya noise yang diukur dalam satuan decibel (dB). Dalam bahasa Indonesia, SNR juga bisa disebut sebagai Rasio Sinyal terhadap Noise.

Rasio Sinyal terhadap Noise dihitung dengan mengambil level sinyal yang diinginkan dan mengurangkan level sinyal noise yang tidak diinginkan.

Semakin tinggi nilai SNR, semakin baik kualitas mikrofon atau headset yang digunakan. Sebagai ilustrasi, headset berkualitas akan memiliki SNR sekitar 60dB atau lebih, sementara headset dengan teknologi Noise-Canceling yang luar biasa akan memiliki SNR sekitar 100dB atau bahkan lebih tinggi.

Sinyal yang diinginkan dalam proses perekaman dengan mikrofon dapat berupa ucapan, musik, atau suara lainnya yang dikehendaki.

Di sisi lain, suara yang tidak diinginkan seperti bising dari AC, suara pesawat terbang, gangguan listrik, dan suara lain yang tidak diinginkan dalam proses perekaman disebut sebagai noise.

Dengan demikian, tingkat SNR menjadi salah satu spesifikasi kunci dalam menilai kualitas sebuah mikrofon atau headset yang berkualitas.

Semakin besar sinyal yang diinginkan dan semakin sedikit noise yang terdeteksi, maka semakin tinggi nilai SNR-nya.

SNR yang diukur dalam dB biasanya memiliki nilai positif, kecuali jika perangkat mikrofon tersebut menangkap lebih banyak noise daripada sinyal yang diinginkan atau mengalami kerusakan.

Banyak perangkat mikrofon dan headset dilengkapi dengan lembar data (datasheet) yang menyediakan informasi tentang spesifikasi SNR perangkat tersebut. Oleh karena itu, SNR menjadi salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan saat memilih perangkat mikrofon atau headset yang berkualitas.

Cara Sederhana Menghitung Signal to Noise Ratio (SNR)

Sebelum menghitung Signal to Noise Ratio atau SNR, kita perlu melakukan pengukuran terhadap Sinyal utama (S) yang diinginkan dan juga Noise (N) yang tidak diinginkan. Pengukuran ini umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur sinyal (Signal Analyzer) yang dapat menampilkan grafik pada layarnya.

Dalam kata-kata yang lebih sederhana, formula untuk menghitung Signal to Noise Ratio atau S/N Ratio dapat diungkapkan sebagai berikut:

SNR = Sinyal – Noise

Perhatian: Formula ini hanya berlaku jika nilai Sinyal dan Noise keduanya diukur dalam satuan decibel (dB).

Contoh Perhitungan Signal to Noise Ratio (SNR)

Apakah Sobat Rekomend sudah memahami konsep SNR (Signal to Noise Ratio)? Selanjutnya, mari kita lihat contoh perhitungan Signal to Noise Ratio (SNR) pada headset:

Dalam contoh ini, kita mengamati grafik sinyal dan noise pada headset yang merekam sinyal yang diinginkan sebesar -20dB, sementara suara latar belakang direkam sekitar -50dB.

Untuk menghitung SNR dari headset tersebut, kita menggunakan rumus SNR = Sinyal – Noise. Oleh karena itu, perhitungan SNR pada Headset A adalah sebagai berikut:

  • SNR = Sinyal – Noise
  • SNR = -20dB – (-50dB)
  • SNR = 30dB

Dari hasil perhitungan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Headset A memiliki rasio sinyal terhadap noise sebesar 30dB.

Semakin tinggi nilai SNR, semakin baik kualitas sinyal yang dihasilkan oleh headset tersebut.

Maka dari itu, perhitungan SNR menjadi krusial dalam menilai kualitas sebuah headset atau perangkat lain yang membutuhkan sinyal berkualitas tinggi.

Kategori Kualitas Signal to Noise Ratio

Setelah membahas Pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) dan Cara Menghitungnya, Rekomend akan membahas mengenai Kategori Kualistas Signal to Noise Ratio.

Rasio Sinyal terhadap Noise dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kategori kualitas, yaitu:

  • 40dB SNR = Sinyal sangat baik (5 bar); koneksi cepat, throughput maksimal dan stabil.
  • 25dB – 40dB SNR = Sinyal sangat bagus (3-4 bar); terkoneksi baik, throughput maksimal.
  • 15dB – 25dB SNR = Sinyal lemah (2 bar); terkoneksi baik, throughput tidak maksimal.
  • 10dB – 15dB SNR = Sinyal sangat lemah (1 bar); koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.
  • 5dB – 10dB SNR = Tidak ada sinyal; koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.

Di samping SNR, ada juga SNR margin yang mencerminkan kualitas tingkat sinyal asli yang dapat diterima oleh modem melalui media penghantarnya, seperti kabel tembaga, serat optik, atau jenis konduktor lainnya.

SNR margin dapat dijelaskan sebagai perbedaan tingkat antara kekuatan sinyal asli dan tingkat noise pada jalur transmisi.

Ini adalah nilai-nilai ambang batas SNR margin dalam berbagai kategori. Semakin tinggi nilai SNR margin, semakin baik kualitas sinyal yang diterima:

  • 29,0 db – Keatas = Outstanding (Bagus Sekali).
  • 20,0 db – 28,9 db = Excellent (Bagus) – Koneksi stabil.
  • 11,0 db – 19,9 db = Good (Baik) – Sinyal ADSL dapat berlangsung lancar.
  • 07,0 db – 10,9 db = Fair (Cukup) – Rentan terhadap gangguan.
  • 00,0 db – 06,9 db = Bad (Buruk) – Sinkronisasi gagal atau tidak lancar.

Selain SNR margin, dalam proses transmisi sinyal juga terdapat Line Attenuation (LA).

LA adalah nilai yang mengindikasikan kualitas sinyal yang telah diterima, dan faktor ini juga memengaruhi kualitas sinyal yang diterima serta panjang kabel yang digunakan.

LA dapat dijelaskan sebagai redaman yang terjadi selama proses transmisi sinyal asli melalui media seperti tembaga, serat optik, dan sejenisnya.

Berikut adalah nilai-nilai ambang batas Line Attenuation, di mana semakin rendah nilai Line Attenuation maka semakin baik kualitas sinyal yang diterima:

  • 00,0 db – 19,99 db = Outstanding (Bagus Sekali).
  • 20,0 db – 29,99 db = Excellent (Bagus).
  • 30,0 db – 39,99 db = Very Good (Baik).
  • 40,0 db – 49,99 db = Good (Cukup).
  • 50,0 db – 59,99 db = Poor (Buruk) dengan kemungkinan sering terjadi gangguan.
  • 60,0 db – Keatas = Bad (Sangat Buruk) – Internet tidak akan bisa berjalan lancar.

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) dan Cara Menghitungnya.

Pengertian Signal To Noise Ratio (SNR) mencerminkan seberapa baik kualitas sinyal yang diinginkan dibandingkan dengan tingkat kebisingan atau noise yang tidak diinginkan dalam berbagai konteks teknologi komunikasi.

Dengan pemahaman yang baik tentang SNR, kita dapat mengukur, mengoptimalkan, dan meningkatkan efisiensi transmisi sinyal, memastikan kualitas perangkat audio, serta mengatasi gangguan yang mungkin timbul dalam berbagai aplikasi.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) dan Cara Menghitungnya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *