Persamaan Transistor S8550

Persamaan Transistor S8550

Diposting pada

Rekomend.id – Persamaan Transistor S8550. Pada dunia elektronika, pemahaman terhadap karakteristik dan aplikasi transistor merupakan hal krusial.

Salah satu transistor yang sering digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika adalah Transistor S8550. Persamaan Transistor S8550 ini menarik perhatian karena keberagaman penggunaannya, mulai dari penguat sinyal audio hingga sistem switching daya.

Dalam konteks ini, mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai transistor ini, membahas spesifikasi, fungsi, dan aplikasi yang relevan.

Deskripsi Transistor 8550

Transistor 8550 adalah komponen umum yang sering ditemukan dalam berbagai sistem elektronika, baik itu proyek mahasiswa, pelajar, maupun perangkat elektronika komersial.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, transistor 8550 termasuk dalam kelompok transistor bipolar jenis NPN dengan nilai penguatan sinyal yang cukup baik.

Komponen ini dikemas dalam bentuk paket plastik solid berjenis TO-92. Beberapa produsen mungkin menyajikan transistor ini dalam kemasan yang berbeda, tetapi umumnya transistor 8550 hadir dalam paket kemasan TO-92.

Nilai penguatan sinyal atau gain dari transistor ini cukup tinggi, yakni sekitar 400. Dengan kemampuan penguatan sebesar ini, kita dapat mengaplikasikan komponen aktif ini dalam sirkuit penguat sinyal pada bagian buffer.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pengaturan tegangan bias pada kaki basis transistor harus diatur dengan hati-hati agar tidak berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan transistor mudah mengalami panas.

Beban arus maksimal yang dapat ditangani oleh transistor ini mencapai 0,7A, dengan tegangan kolektor-emitornya dapat mencapai -20 Volt.

Oleh karena itu, transistor ini ideal digunakan dalam sirkuit switching daya untuk mengangkat beban maksimum sebesar 0,7A.

Persamaan transistor S8550 adalah sering saya ganti menggunakan FCS9012 /C9012

Posisi kaki basis dan kaki lainnya pada transistor TIP32, SC3858, dan C5297 persis tidak dibalik, alias identik.

Selain itu, pasangan transistor S8550 adalah S8050. Transistor S8050 ini memiliki jenis atau polaritas NPN.

Dalam bahasa teknisi seperti saya, PNP berarti kaki basisnya diukur dengan probe avometer berwarna hitam. Kaki basisnya berada di tengah, dan ini berlaku untuk transistor jenis ini.

Posisi kaki basis, kolektor, dan emitter pada transistor tersebut persis sama. Sekarang, pertanyaannya adalah, kaki C (kolektor) dan kaki E (emitter) berada di sisi mana?

Untuk transistor jenis C, D, B, A, atau lainnya, biasanya kaki C berada di tengah.

Contoh Persamaan Transistor 8550

Beberapa transistor pengganti dapat digunakan sebagai alternatif untuk transistor 8550, karena memiliki fitur dan spesifikasi tegangan yang sebanding. Berikut adalah beberapa contoh persamaan transistor 8550 secara lengkap:

  1. BC528
  2. 2N2906
  3. BC527
  4. S8050
  5. 2SB564A
  6. KSB564A
  7. M8550
  8. MPS3702
  9. MPS6535
  10. MPS6651
  11. MPS6651G
  12. MPS6652
  13. MPS6652G
  14. MPS750
  15. MPS750G
  16. MPS8550
  17. MPSW51
  18. MPSW51A
  19. MPSW51AG
  20. MPSW51G
  21. S9012
  22. SS8550
  23. BC557
  24. 2N3906
  25. A1015
  26. 2SA1943
  27. BD140

Transistor pengganti 8550

Pada dasarnya, teman-teman dapat mengganti semua jenis transistor dengan transistor lainnya, asalkan memenuhi syarat memiliki karakter dan spesifikasi yang setara atau lebih tinggi. Jadi, jika kita mengganti transistor, kita tidak harus terpaku pada transistor yang persis sama.

Namun, perlu diperhatikan data teknis seperti tegangan dan arus listrik tertinggi yang dimiliki oleh transistor pengganti atau transistor ekivalennya.

Misalnya, jika transistor yang akan digantikan memiliki arus kolektor maksimal sebesar 0.5 A, kita perlu mencari transistor pengganti yang memiliki arus kolektor paling tidak sebesar 0.5 A atau bahkan lebih tinggi.

Hal ini bertujuan untuk menghindari transistor bekerja dengan beban yang terlalu berat, yang dapat menyebabkan transistor menjadi panas dan mengalami kerusakan lebih cepat.

Informasi mengenai fitur dan spesifikasi setiap transistor dapat ditemukan pada datasheet transistor tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

Susunan pin transistor pengganti

Hal lain yang perlu diperhatikan saat menggunakan transistor pengganti adalah mengetahui posisi setiap pin pada transistor pengganti yang akan digunakan. Penting untuk dicatat bahwa letak kaki transistor pengganti tidak selalu sama dengan transistor aslinya yang akan diganti.

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dengan jelas posisi masing-masing terminal pada transistor pengganti tersebut agar tidak salah dalam memasangnya pada rangkaian, yang dapat menyebabkan kerusakan pada transistor.

Fungsi Transistor 8550

Fungsi transistor pada umumnya tetap sama, yaitu dapat digunakan sebagai saklar atau sebagai penguat arus atau tegangan.

Ini berarti kita tidak terbatas pada penggunaan transistor hanya sebagai penguat sinyal, seperti dalam sirkuit amplifier, melainkan juga sebagai saklar atau alat pengganti.

Pemanfaatan transistor dalam rangkaian elektronika, baik sebagai penguat maupun sebagai saklar, dapat diatur dengan mengendalikan pemberian tegangan bias pada basis transistor tersebut. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan lihat uraian berikut ini:

Transistor 8550 sebagai saklar

Agar transistor dapat berfungsi sebagai saklar, perlu diberikan arus bias pada basis transistor melebihi tegangan breakdown transistor tersebut. Biasanya, tegangan breakdown atau tegangan tembus transistor berkisar antara 0.3 V hingga 0.7 V.

Ketika tegangan bias basis diterapkan di atas batas tegangan tembusnya, transistor akan masuk ke dalam mode saturasi. Pada kondisi ini, hambatan kolektor–emitor menjadi sangat rendah hingga mendekati nol. Sehingga, terjadi aliran arus listrik di antara kedua pin transistor tersebut.

Situasi ini dapat diibaratkan seperti saklar dalam kondisi terhubung. Sehingga, arus listrik dapat mengalir dengan bebas melalui terminal kolektor–emitor.

Untuk memutus aliran arus listrik pada kolektor–emitor, kita dapat menghentikan bias tegangan pada basis transistor, sehingga transistor berada dalam mode cut off atau non-aktif.

Pada mode ini, resistensi antara kaki kolektor–emitor sangat besar, sehingga sulit dilalui oleh arus listrik. Kondisi transistor seperti ini dapat dianggap sebagai saklar dalam kondisi tidak terhubung, di mana arus listrik tidak dapat mengalir di antara kolektor–emitor.

Ketika menggunakan transistor sebagai saklar, perlu memperhitungkan agar besar arus bias pada basis transistor tidak terlalu besar. Pemberian arus bias yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada transistor.

Umumnya, arus bias basis transistor berkisar antara 10 mA hingga 100 mA, tergantung pada data teknis transistor yang bersangkutan. Oleh karena itu, diperlukan resistor pembatas arus pada pin basis transistor.

Contoh Penggunaan Transistor 8550

Dalam sirkuit elektronika, transistor 8550 sering digunakan dalam sistem penguat sinyal audio dan RF dengan frekuensi menengah. Spesifikasi nilai gain transistor ini cocok untuk digunakan pada blok rangkaian driver dan preamplifier.

Meskipun demikian, tidak jarang transistor jenis ini dimanfaatkan sebagai penguat final dalam rangkaian penguat audio mini yang mampu menggerakkan speaker berukuran kecil.

Sebagai saklar, transistor 8550 memiliki kemampuan untuk menggerakkan beban hingga 1A. Keberlanjutan ini membuat transistor ini cocok untuk digunakan dalam sistem sirkuit mikrokontroler, seperti Arduino, Raspberry, dan AVR, karena membutuhkan tegangan bias basis yang rendah.

Beberapa contoh aplikasi transistor 8550 meliputi:

  1. Sirkuit driver penguat audio
  2. Rangkaian dimmer lampu LED
  3. Rangkaian pengatur kecepatan motor DC
  4. Sistem penguat RF
  5. Sistem switching daya
  6. Penguat final daya rendah
  7. Sirkuit regulator tegangan
  8. Rangkaian charger baterai

Tips Agar Transistor Awet

Secara umum, setiap transistor telah didesain untuk memiliki kemampuan menanggung tegangan hingga batas maksimal tertentu.

Ada bahkan jenis transistor dengan seri khusus yang mampu menanggung tegangan hingga ratusan Volt, seperti yang sering digunakan dalam sistem switching power supply atau sistem horizontal televisi dengan data teknis tegangan tinggi.

Meskipun transistor dapat berfungsi dengan baik pada tegangan maksimumnya, sebaiknya kita memberikan tegangan maksimum sekitar 20% di bawah batas maksimalnya. Tujuannya adalah untuk menjaga agar transistor tidak rusak akibat operasi yang terlalu ekstrem.

Sebagai contoh, jika batas maksimal tegangan kolektor–emitor suatu transistor adalah 100 V, seharusnya kita menyuplai tegangan kolektor–emitor maksimum sekitar 80 V saja. Dengan cara ini, transistor tidak akan mudah panas dan dapat bertahan lebih lama.

Pada jenis transistor yang ditujukan untuk daya tinggi, disarankan untuk menggunakan pendingin yang cukup besar untuk mengeluarkan panas secara maksimal. Suhu transistor yang terlalu tinggi dapat mengurangi efektivitas kinerjanya, dan paparan suhu yang tinggi juga dapat menyebabkan transistor cepat mengalami kerusakan.

Baca Juga:

  1. persamaan transistor a102
  2. Persamaan Transistor D2499
  3. Persamaan Transistor MJE340

Penutup

Dalam artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Persamaan Transistor S8550.

Dengan demikian, menjaga tegangan operasional transistor di bawah batas maksimalnya adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan dan memastikan kinerja yang optimal.

Persamaan Transistor S8550, seperti transistor lainnya, memberikan fleksibilitas dalam berbagai aplikasi, mulai dari penguat sinyal audio hingga sistem switching daya.

Penting untuk selalu memperhatikan karakteristik dan spesifikasi transistor serta menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam penggunaannya.

Semoga pemahaman mengenai Persamaan Transistor S8550 ini dapat membantu dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai rangkaian elektronika dengan lebih efisien dan andal.

Terima kasih telah membaca artikel Persamaan Transistor S8550 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *