Sistem Pentanahan

Mengenal Tentang Sistem Pentanahan atau Grounding

Diposting pada

Rekomend.id – Mengenal Tentang Sistem Pentanahan atau Grounding. Sistem pentanahan atau grounding merupakan salah satu aspek penting dalam instalasi listrik.

Sistem pentanahan atau grounding ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penggunaan listrik dengan cara mengalirkan arus bocor yang tidak diinginkan ke tanah.

Pada dasarnya, sistem pentanahan terdiri dari dua bagian, yaitu sistem pentanahan arus pendek dan sistem pentanahan arus bocor.

Sistem pentanahan arus pendek berfungsi untuk mengalirkan arus pendek pada saat terjadi hubung singkat dalam sistem listrik, sedangkan sistem pentanahan arus bocor berfungsi untuk mengalirkan arus bocor pada saat terjadi kebocoran arus dari peralatan listrik.

Penggunaan sistem pentanahan yang tepat akan membantu menghindari terjadinya kecelakaan listrik yang dapat berakibat fatal. Selain itu, sistem pentanahan juga dapat membantu memperpanjang masa pakai peralatan listrik dengan mengurangi kerusakan akibat arus bocor.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna listrik untuk memahami sistem pentanahan dan menjaga agar sistem ini selalu berfungsi dengan baik.

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perawatan secara rutin dan memastikan bahwa instalasi listrik dilakukan oleh tenaga ahli yang kompeten dan berpengalaman.

Sistem Grounding atau Pentanahan Netral

Saat ini, pemasangan pentanahan pada titik netral dari sistem tenaga menjadi suatu keharusan karena sistem ini memiliki jangkauan yang luas dan tegangan yang tinggi.

Pentanahan titik netral dilakukan pada alternator pembangkit listrik dan transformator daya pada gardu induk dan gardu distribusi. Perlu diketahui bahwa jenis sistem pentanahan akan menentukan skema proteksinya.

Berikut adalah beberapa jenis skema pentanahan netral pada sistem daya.

Pengertian Sistem Pentanahan atau Grounding

Sistem pentanahan atau grounding adalah suatu sistem yang digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik atau elektronik dengan tanah secara langsung atau tidak langsung.

Tujuan utama dari sistem pentanahan adalah untuk memastikan keselamatan dan melindungi peralatan dari kerusakan akibat arus yang berlebih atau hubungan arus singkat.

Sistem pentanahan atau grounding juga digunakan untuk menghindari gangguan elektromagnetik dan memperbaiki kualitas sinyal dalam aplikasi elektronik dan telekomunikasi.

Jenis-Jenis Skema Pentanahan (Grounding)

TT (Terra-Terra) System : Saluran (Kabel) Tanah dan tanah

Sistem Pentanahan

Gambar di atas menunjukkan bahwa pentanahan peralatan dilakukan melalui sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan titik netral.

Pada sistem ini, titik netral dihubungkan langsung ke tanah, sedangkan bagian-bagian instalasi yang konduktif dihubungkan ke elektroda pentanahan (Ground) yang terpisah atau mandiri.

TN-C 9Terra Neutral-Combined) : Kabel Ground (tanah) dan Netral disatukan

Sistem Pentanahan

Dalam sistem ini, saluran netral dan saluran pengaman (ground) digabungkan menjadi satu secara keseluruhan. Setiap bagian dari sistem memiliki saluran PEN yang merupakan gabungan dari saluran N dan PE. Dalam sistem ini, seluruh bagian memiliki saluran PEN yang sama.

TN-C-S (Terra Neutral-Combined-Separated) : kabel tanah dan Netral dapat disatukan juga ada yang dipisahkan

Sistem Pentanahan

Dalam sistem pentanahan atau grounding ini, terdapat beberapa sistem yang menggabungkan saluran netral dan saluran pengaman menjadi satu, sementara beberapa sistem lainnya memisahkannya.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, bagian sistem 1 dan 2 memiliki satu hantaran PEN yang digabungkan, sedangkan pada sistem 3 menggunakan dua kabel hantaran terpisah, yaitu Netral dan PE.

TN-S (Terra Neutral-Separated) : Saluran (kabel) Tanah dan Netral-dipisahkan

TN-S (Terra Neutral-Separated)
TN-S (Terra Neutral-Separated)

Dalam sistem pentanahan atau grounding ini, saluran netral dan saluran pengaman terdapat pada keseluruhan sistem. Hal ini menyebabkan setiap sistem memiliki dua saluran terpisah yaitu saluran N dan PE.

IT (Impedance Terra) System : saluran Tanah melalui Impedansi

IT (Impedance Terra) System
IT (Impedance Terra) System

Sistem pentanahan Impedansi tidak memiliki sambungan langsung dengan tanah, melainkan melalui suatu impedansi. Bagian konduktif dari instalasi terhubung langsung ke elektroda pentanahan secara terpisah.

Terdapat beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung, seperti melalui reaktansi, tanah, dan kumparan petersen. Setiap jenis media sambungan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Namun, secara teknis, jenis sambungan kumparan petersen memiliki kinerja terbaik. Kendati demikian, masalah utamanya adalah harga yang terlalu mahal.

Fungsi Sistem Pentanahan atau Grounding

Sistem pentanahan atau grounding memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:

1. Keselamatan

Sistem pentanahan atau grounding dapat melindungi manusia dan hewan dari bahaya arus listrik yang berlebihan. Dengan menghubungkan peralatan listrik ke tanah, sistem pentanahan dapat memastikan bahwa arus berlebih akan dialirkan ke tanah, bukan ke tubuh manusia atau hewan.

2. Perlindungan peralatan

Sistem pentanahan atau grounding dapat melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat hubungan arus singkat. Dalam kasus hubungan arus singkat, arus berlebih dapat dialirkan ke tanah melalui sistem pentanahan, sehingga peralatan tidak rusak.

3. Pengurangan gangguan elektromagnetik

Sistem pentanahan dapat mengurangi gangguan elektromagnetik dan interferensi yang terjadi pada sistem elektronik dan telekomunikasi.

4. Perbaikan kualitas sinyal

Dalam aplikasi elektronik dan telekomunikasi, sistem pentanahan dapat membantu meningkatkan kualitas sinyal dengan mengurangi level noise dan interferensi.

Dengan melakukan fungsi-fungsi tersebut, sistem pentanahan dapat memastikan operasi yang aman dan andal dari peralatan listrik dan elektronik.

Kelebihan dan Kekurangan

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem grounding:

Kelebihan

1. Keselamatan

Sistem grounding dapat melindungi manusia dan hewan dari bahaya arus listrik yang berlebihan.

2. Perlindungan peralatan

Sistem grounding dapat melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat hubungan arus singkat.

3. Pengurangan gangguan elektromagnetik

Sistem grounding dapat mengurangi gangguan elektromagnetik dan interferensi yang terjadi pada sistem elektronik dan telekomunikasi.

4. Memastikan operasi yang stabil

Sistem grounding dapat membantu menjaga voltase dan arus listrik dalam batas yang aman, sehingga memastikan operasi sistem yang stabil.

Kekurangan

1. Sulit dalam penerapan

Sistem grounding seringkali sulit untuk diterapkan pada lingkungan yang tidak memiliki sumber daya listrik yang stabil.

2. Biaya

Sistem grounding yang baik membutuhkan investasi biaya yang cukup besar, terutama jika lingkungan yang akan digunakan sangat luas.

3. Dampak lingkungan

Sistem grounding yang buruk dapat berdampak negatif pada lingkungan, terutama jika penggunaan tanah sebagai media grounding tidak dilakukan dengan benar.

4. Memerlukan perawatan

Sistem grounding memerlukan perawatan berkala untuk memastikan bahwa grounding tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan yang dapat berdampak pada keselamatan dan operasi peralatan.

Baca Juga:

Penutup

Demikian informasi dari rekomend.id tentang sistem pentanahan atau grounding. Dalam industri kelistrikan, sistem pentanahan atau grounding sangatlah penting untuk memastikan keselamatan dan kinerja peralatan listrik.

Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai pengertian, fungsi, jenis-jenis, serta kelebihan dan kelemahan dari sistem pentanahan atau grounding.

Pentanahan yang baik dapat melindungi peralatan listrik dan mengurangi risiko kecelakaan listrik, seperti kejutan listrik atau kebakaran. Namun, sistem pentanahan yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah seperti arus bocor dan tegangan tidak seimbang.

Oleh karena itu, penting bagi para profesional di bidang kelistrikan untuk memahami sistem pentanahan atau grounding dengan baik dan memastikan bahwa sistem pentanahan atau grounding yang diterapkan pada suatu instalasi listrik sesuai dengan standar yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *