Cara Menggunakan Multimeter Multitester

Cara Menggunakan Multimeter atau Multitester

Diposting pada

Rekomend.id – Cara Menggunakan Multimeter atau Multitester. Multimeter multitester adalah alat yang sangat berguna dalam dunia elektronika dan listrik. Alat ini digunakan untuk mengukur berbagai parameter listrik seperti tegangan, arus, tahanan, kapasitansi, dan bahkan frekuensi sinyal.

Dengan penggunaan yang benar, multimeter multitester dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mendiagnosis masalah, melakukan perbaikan, atau bahkan dalam eksperimen ilmiah.

Dalam panduan ini, Rekomend akan menjelaskanCara Menggunakan Multimeter atau Multitester dengan benar dan efektif, serta bagaimana memahami hasil pengukuran yang diberikan oleh alat ini.

Bagian-bagian penting Multimeter

Sebelum membahas Cara Menggunakan Multimeter atau Multitester, Rekomend akan membahas Bagian – bagian penting multimeter.

Multimeter atau multitester umumnya terdiri dari tiga bagian penting, di antaranya adalah:

  • Tampilan
  • Sakelar Pemilih
  • Probe

Gambar di bawah ini menampilkan bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta komponen-komponen pentingnya.

Bagian-bagian penting Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi

Di bawah ini adalah panduan Cara Menggunakan Multimeter atau Multitester untuk mengukur beberapa fungsi dasarnya, seperti Voltmeter (untuk mengukur tegangan), Amperemeter (untuk mengukur arus listrik), dan Ohmmeter (untuk mengukur resistansi atau hambatan).

Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

  1. Setel Posisi Sakelar Pemilih ke DCV.
  2. Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika Sobat Rekomend ingin mengukur 6 Volt, putar sakelar pemilih ke 12 Volt (khusus Multimeter Analog). **Jika Sobat Rekomend tidak tahu perkiraan tingkat tegangan yang akan diukur, disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi agar menghindari kerusakan pada multimeter.
  3. Sambungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam pada terminal Negatif (-). Pastikan untuk tidak terbalik.
  4. Membaca hasil pengukuran pada Tampilan Multimeter.

Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

  1. Sesuaikan Posisi Sakelar Pemilih ke ACV.
  2. Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika Sobat Rekomend ingin mengukur 220 Volt, putar sakelar pemilih ke 300 Volt (khusus Multimeter Analog). **Jika Sobat Rekomend tidak mengetahui perkiraan tingkat tegangan yang akan diukur, disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi agar menghindari kerusakan pada multimeter.
  3. Sambungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Pada Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+).
  4. Membaca hasil pengukuran pada Tampilan Multimeter.

Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

  1. Sesuaikan Posisi Sakelar Pemilih ke DCA.
  2. Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika arus yang akan diukur adalah 100mA, maka putarlah saklar pemilih ke 300mA (0.3A). Jika arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan terputus. Sobat Rekomend harus menggantinya sebelum dapat menggunakannya lagi.
  3. Matiakan aliran listrik dari catu daya yang terhubung ke beban.
  4. Setelah itu, sambungkan probe Multimeter ke terminal jalur yang sudah diputuskan tersebut. Probe Merah dihubungkan ke Output Tegangan Positif (+), sementara Probe Hitam dihubungkan ke Input Tegangan (+) pada beban atau rangkaian yang akan diukur. Untuk penjelasan yang lebih detail, silakan lihat gambar berikut.
  5. Membaca hasil pengukuran pada Tampilan Multimeter.

Cara Mengukur Resistor (Ohm)

  1. Sesuaikan Posisi Sakelar Pemilih ke Ohm (Ω).
  2. Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan nilai Ohm yang akan diukur. Biasanya, dimulai dengan tanda “X,” yang menandakan “Kali.” (khusus Multimeter Analog).
  3. Sambungkan probe ke komponen Resistor. Tidak ada polaritas yang harus diperhatikan, jadi boleh terbalik.
  4. Membaca hasil pengukuran pada Tampilan Multimeter. (Khusus untuk Multimeter Analog, pengalian diperlukan sesuai dengan pengaturan pada langkah ke-2).

Jenis Multimeter

Berdasarkan jenis tampilan yang digunakan, multimeter dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

Multimeter Analog 

Multimeter analog adalah jenis multimeter atau multitester yang menggunakan meteran dengan penunjuk berbentuk jarum (pointer). Untuk membaca hasil pengukuran, Sobat Rekomend perlu mengamati posisi penunjuk pada meteran dan posisi sakelar pengatur pada batas pengukuran yang sesuai, serta melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil pengukuran. Karena proses pembacaan hasil pengukuran ini masih dilakukan secara manual, multimeter jenis ini dikenal sebagai multimeter analog.

Multimeter Digital 

Multimeter digital (juga disebut sebagai multitester digital) adalah jenis multimeter yang menggunakan tampilan digital untuk menampilkan hasil pengukuran. Hasil pengukuran yang ditampilkan pada multitester digital adalah angka yang langsung sesuai dengan hasilnya, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan antara hasil pengukuran dan batas pengukuran.

Fungsi multimeter 

Terdapat beragam kemampuan pengukuran yang dimiliki oleh setiap multimeter, tergantung pada jenis dan mereknya. Namun, secara umum, setiap multimeter atau multitester memiliki tiga fungsi utama sebagai alat pengukur arus, tegangan, dan resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi pengukuran yang tersedia pada multimeter Sobat Rekomend.

Ampermeter 

Ammeter adalah fungsi pengukuran pada multimeter yang dirancang untuk mengukur arus listrik. Multimeter biasanya memiliki dua jenis amperemeter: amperemeter DC (arus searah) dan amperemeter AC (arus bolak-balik).

Pada multimeter analog dan digital, peran utama amperemeter adalah sebagai sakelar pemilih yang menentukan batas pengukuran arus maksimum. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa arus yang Sobat Rekomend ukur berada di bawah batas pengukuran yang ditetapkan oleh multimeter Sobat Rekomend. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada multimeter Sobat Rekomend.

Voltmeter 

Voltmeter adalah fungsi pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat tegangan. Selain sebagai voltmeter, multimeter juga memiliki fungsi sebagai amperemeter. Dalam fungsi voltmeter, sakelar pemilih berperan sebagai batas pengukuran maksimum baik pada multimeter digital maupun analog. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tingkat tegangan yang diukur berada di bawah batas pengukuran yang telah dipilih untuk mencegah kerusakan pada multimeter.

Ohmmeter 

Ohmmeter adalah fungsi pada multimeter yang digunakan untuk menentukan resistansi komponen elektronik yang memiliki resistor atau elemen resistif. Dalam fungsi ohmmeter ini, sakelar pemilih berperan sebagai pengganda pada multimeter analog, sementara pada multimeter digital, sakelar pemilih bertindak sebagai batas pengukuran maksimum untuk resistansi yang dapat diukur oleh multimeter.

hfe Meteran 

Hfe meter tidak selalu tersedia pada semua multimeter. Fungsi Hfe meter digunakan untuk menentukan nilai gain transistor. Umumnya, fitur ini memungkinkan Sobat Rekomend mengukur penguatan transistor jenis NPN dan PNP menggunakan multimeter yang memiliki kemampuan pengukuran Hfe.

Kapasitansi  Meter

Kapasitansi meter tidak selalu tersedia pada semua multimeter. Fungsi kapasitansi meter membantu Sobat Rekomend menentukan nilai kapasitansi sebuah kapasitor.

Pada multimeter analog yang memiliki fungsi pengukuran kapasitansi, sakelar pemilih untuk fungsi ini berperan sebagai pengali atau multiplier untuk nilai yang ditunjukkan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi pengukuran kapasitansi, sakelar pemilih bertindak sebagai batas pengukuran maksimum.

Frekuensi Meter

Pengukur frekuensi hanya tersedia pada jenis multimeter digital tertentu. Fungsi pengukur frekuensi ini digunakan untuk mengukur frekuensi suatu sinyal atau sinyal dalam suatu rangkaian elektronika.

Fungsi Multimeter

Multimeter memiliki berbagai fitur:

Pengukuran arus 

Dikenal sebagai fungsi pokok pengukuran arus (ampere). Fungsi ini memiliki dua jenis arus: DC (arus searah) dan AC (arus bolak-balik). Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko dan mencegah kerusakan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu memperhatikan besaran arus yang diukur dan menghindari pengukuran melebihi batas maksimum yang ditentukan.

Pengukuran Tegangan 

Fungsi kedua adalah untuk mengukur tingkat tegangan atau tegangan yang dihasilkan oleh komponen listrik. Umumnya, semua multimeter dilengkapi dengan sakelar pemilih yang digunakan untuk menetapkan batas pengukuran maksimum. Dengan demikian, tegangan tinggi dari rangkaian dapat diestimasi dengan lebih baik.

Mengukur Tahanan Listrik 

Multimeter juga dapat mengukur tingkat resistansi atau tahanan suatu komponen kelistrikan, seperti resistor. Saat melakukan pengukuran resistansi, pastikan bahwa elemen resistif ada. Selain itu, ada batas pengukuran resistansi yang harus diperhatikan.

Kemampuan Hfe 

Tidak semua multimeter tampaknya memiliki kemampuan Hfe. Fungsi ini digunakan untuk menentukan nilai faktor penguatan transistor. Umumnya, fungsi ini digunakan untuk mengukur gain transistor tipe PNP dan NPN.

Pengukuran Kapasitansi Multimeter 

Multimeter dapat mengukur nilai kapasitansi sebuah kapasitor. Pengukuran ini bisa dilakukan secara digital atau analog. Kedua jenis multimeter ini memiliki batas atas maksimum untuk pengukuran tingkat resistansi. Oleh karena itu, penting untuk tidak melebihi batas ini.

Pengukuran Frekuensi Sinyal 

Terakhir, melakukan pengukuran frekuensi sinyal. Dengan ini, Sobat Rekomend dapat memperoleh nilai frekuensi yang akurat dari sinyal yang dipancarkan oleh komponen elektronik.

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membaca Cara Menggunakan Multimeter atau Multitester.

Dengan demikian, itulah panduan singkat mengenai Cara Menggunakan Multimeter Multitester.

Semoga informasi ini bermanfaat dalam memahami dan mengoperasikan alat ini dengan benar untuk berbagai keperluan pengukuran Sobat Rekomend.

Selalu ingat untuk berhati-hati dan mematuhi batasan-batasan yang ada dalam penggunaan multimeter multitester agar dapat menjaga keamanan dan integritas perangkat Sobat Rekomend.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menggunakan Multimeter atau Multitester ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *