Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya.

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya

Diposting pada

Rekomend.id – Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya. Pada kesempatan ini, kita akan menjelajahi berbagai Jenis-Jenis Komponen Elektronika beserta fungsi dan simbolnya.

Komponen-komponen ini merupakan elemen dasar dalam dunia Elektronika, yang memainkan peran kunci dalam pembuatan rangkaian dan peralatan elektronik yang kita gunakan sehari-hari.

Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya.

Dengan memahami peran serta karakteristik masing-masing komponen ini, kita akan dapat lebih mendalam dalam dunia teknologi dan elektronik.

Mari kita mulai dengan memahami komponen-komponen ini satu per satu.

Jenis-jenis Komponen Elektronika

Dalam Peralatan Elektronika, terdapat berbagai Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan, lengkap dengan simbolnya.

1. Resistor

Resistor, yang juga dikenal sebagai Hambatan, adalah salah satu jenis Komponen Elektronika Pasif yang berperan dalam menghambat dan mengatur arus listrik dalam rangkaian Elektronika.

Unit pengukuran nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya dapat dinyatakan dalam bentuk kode angka atau dengan menggunakan kode warna yang tertera pada badan Resistor.

Resistan atau Resistansi juga sering digunakan sebagai istilah lain untuk mengacu pada hambatan yang dimiliki oleh Resistor.

Beberapa varian dari Resistor meliputi:

  • Resistor dengan Nilai Tetap.
  • Resistor yang Dapat Diatur, sering disebut Variable.
  • Resistor atau Potensiometer.
  • Resistor yang Bereaksi terhadap Intensitas Cahaya, dikenal sebagai LDR atau Light Dependent Resistor.
  • Resistor yang Sensitif terhadap Perubahan Suhu, terbagi menjadi PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Gambar dan Simbol Resistor :

Gambar dan Simbol Resistor

2. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor, juga dikenal sebagai Kondensator, adalah salah satu Komponen Elektronika Pasif yang mampu menyimpan energi atau muatan listrik untuk sementara waktu.

Beberapa fungsi Kapasitor (Kondensator) meliputi pemilihan gelombang radio dalam rangkaian Tuner, pengatur arus pada rectifier, dan peran sebagai penyaring dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai Kapasitor (Kondensator) diukur dalam Farad (F).

Beberapa varian dari Kapasitor meliputi:

  1. Kapasitor dengan Nilai Tetap dan Tanpa Polaritas terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan pembuatannya, seperti Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster, dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor dengan Nilai Tetap namun memiliki Polaritas Positif dan Negatif termasuk Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.
  3. Kapasitor yang Nilainya Dapat Diatur sering disebut sebagai Variable Capacitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :

Gambar dan Simbol Kapasitor

3. Induktor (Inductor)

Induktor, juga dikenal sebagai Coil (Kumparan), merupakan salah satu Komponen Elektronika Pasif yang memiliki peran sebagai Pengatur Frekuensi, Filter, serta digunakan sebagai perangkat kopel (penyambung) dalam rangkaian.

Induktor atau Coil seringkali digunakan dalam peralatan elektronika yang berhubungan dengan frekuensi, seperti tuner untuk perangkat radio. Satuan yang digunakan untuk mengukur induktansi pada Induktor adalah Henry (H).

Beberapa jenis Induktor meliputi:

  • Induktor dengan Nilai Tetap
  • Induktor yang Dapat Diatur, sering disebut sebagai Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :

Gambar dan Simbol Induktor

4. Dioda (Diode)

Diode adalah sebuah Komponen Elektronika Aktif yang berperan dalam mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan mencegahnya mengalir ke arah sebaliknya. Diode terdiri dari dua elektroda, yaitu Anoda dan Katoda.

Dioda dapat dibagi berdasarkan fungsinya menjadi:

Jenis-jenis Dioda meliputi:

  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah, umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) berfungsi sebagai pengamanan rangkaian dengan mengatur tegangan pada nilai tertentu, yang sering disebut sebagai Tegangan Zener.
  3. LED (Light Emitting Diode) atau Dioda Emisi Cahaya, digunakan untuk memancarkan cahaya monokromatik.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) peka terhadap cahaya dan sering digunakan sebagai sensor.
  5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) berperan sebagai pengendali dalam sirkuit.
  6. Dioda Laser (Laser Diode), digunakan untuk menghasilkan cahaya laser, sering disingkat sebagai LD.
  7. Dioda Schottky, diode dengan tegangan rendah.
  8. Dioda Varaktor, diode dengan kapasitansi yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

 Gambar dan Simbol Dioda:

Gambar dan Simbol Dioda

5. Transistor

Transistor adalah salah satu Komponen Elektronika Aktif yang memiliki peran penting dalam dunia Elektronik modern.

Transistor memiliki beragam fungsi yang mencakup penguat arus, peran sebagai saklar (untuk memutus dan menghubungkan arus), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, penyearah, dan berbagai fungsi lainnya.

Transistor memiliki tiga terminal atau kaki yang utama, yaitu Base/Basis (B), Emitor (E), dan Collector/Kolektor (K).

Berdasarkan struktur, Transistor dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu PNP dan NPN. Selain itu, ada juga keluarga Transistor lainnya, seperti UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor), dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET).

Gambar dan Simbol Transistor :

Gambar dan Simbol Transistor

6. IC (Integrated Circuit)

Integrated Circuit (IC), juga dikenal sebagai Sirkuit Terpadu, merupakan Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor, dan komponen lain yang terintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.

Bentuk IC bervariasi, mulai dari yang memiliki tiga kaki hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga sangat beragam, mencakup penguat, saklar (switching), pengontrol, hingga media penyimpanan.

Umumnya, IC digunakan sebagai “otak” dalam peralatan elektronika. IC adalah komponen semikonduktor yang sangat peka terhadap ESD (Electro Static Discharge).

Sebagai contoh, Microprocessor yang berfungsi sebagai “otak” dalam sebuah komputer terdiri dari 16 juta Transistor, dan jumlah ini belum termasuk komponen elektronika lain yang terkait.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit)

7. Saklar (Switch)

Saklar adalah suatu Komponen yang berperan dalam menghubungkan atau memutuskan aliran listrik. Dalam konteks Rangkaian Elektronika, Saklar seringkali digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan peralatan Elektronika sebagai fungsi ON/OFF.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :

Gambar dan Simbol Saklar (Switch)

Baca Juga:

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya.

Dalam ringkasan, telah kita bahas berbagai Jenis-Jenis Komponen Elektronika beserta fungsi dan simbolnya.

Memahami peran serta karakteristik masing-masing komponen ini merupakan langkah penting dalam dunia Elektronika.

Semoga pengetahuan ini bermanfaat dalam merancang dan memahami berbagai peralatan elektronik yang kita gunakan sehari-hari.

Terima kasih telah membaca artikel Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *