Kapasitor elektrolit fungsi jenis cara kerja

Fungsi Kapasitor Elektrolit, Jenis dan Cara Kerjanya

Diposting pada

Rekomend.id – Fungsi dan Cara Kerja Kapasitor Elektrolit. Kapasitor elektrolit adalah salah satu jenis kapasitor yang memiliki fungsi penting dalam sirkuit elektronik. Kapasitor ini umumnya digunakan untuk menyimpan muatan listrik sementara dan melepaskannya pada saat dibutuhkan. Dalam artikel ini, rekomend.id akan membahas lebih lanjut tentang fungsi dan cara kerja kapasitor elektrolit.

Kapasitor elektrolit memiliki dua elektroda, yaitu elektroda positif dan negatif. Elektroda positif pada kapasitor ini terbuat dari bahan semikonduktor seperti aluminium atau tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan karbon atau logam. Di antara kedua elektroda tersebut terdapat bahan elektrolit yang merupakan penghantar listrik.

Cara kerja kapasitor elektrolit adalah dengan menyimpan muatan listrik pada permukaan elektroda. Ketika kapasitor tersebut dihubungkan dengan sirkuit elektronik, muatan tersebut akan dilepaskan dan mengalir ke sirkuit. Hal ini membuat kapasitor elektrolit sangat berguna untuk menyediakan sumber listrik sementara pada sirkuit yang membutuhkannya.

Selain itu, kapasitor elektrolit juga memiliki kemampuan untuk menstabilkan tegangan pada sirkuit. Ketika terjadi fluktuasi tegangan yang tiba-tiba, kapasitor elektrolit dapat menyerap tegangan tersebut dan mencegah kerusakan pada sirkuit.

Namun, perlu diingat bahwa kapasitor elektrolit memiliki batas waktu pemakaian yang terbatas dan juga dapat mengalami kerusakan jika digunakan secara tidak benar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih kapasitor elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan sirkuit dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada produk.

Pengertian Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit termasuk dalam kategori komponen elektronik pasif yang juga dikenal dengan nama elco (electrolit condensator). Nama “elektrolit” berasal dari penggunaan bahan dielektrika berupa cairan ionik yang konduktif.

Konstruksi kapasitor elektrolit biasanya berupa tabung isolator yang berisi lapisan elektrolit. Di dalamnya terdapat dua kaki terminal logam yang mempunyai fungsi sebagai elektroda. Kedua kaki terminal kapasitor ini dipisahkan oleh lapisan elektrolit teroksidasi yang memiliki fungsi sebagai isolator.

Gambar Kapasitor Elektrolit

Kapasitor Elektrolit

Pada simbol kapasitor elektrolit di atas, terdapat dua kutub yang berbeda pada kaki terminalnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kapasitor ini termasuk dalam jenis kapasitor polar karena memiliki polaritas. Kapasitor elektrolit memiliki elektroda dengan polaritas yang berbeda, yaitu kutub negatif (-) dan kutub positif (+). Oleh karena itu, pemasangan kapasitor elektrolit harus dilakukan dengan benar dan tidak boleh sembarangan.

Karakteristik Kapasitor Elektrolit

  • Bahan dielektrika: cairan elektrolit
  • Rentang nilai kapasitansi yang tersedia: 0,01uF hingga 10000uF
  • Rentang nilai tegangan kerja maksimal: 16 V sampai 450 V
  • Suhu maksimum: 105° C
  • Jenis: kapasitor polar

Fungsi dan Cara Memilih Kapasitor Elektrolit

Fungsi kapasitor elektrolit sama dengan jenis kapasitor lainnya, yaitu untuk menyimpan arus listrik sementara. Namun, kapasitor elektrolit memiliki nilai kapasitansi yang lebih besar, sehingga dapat menyimpan energi listrik dengan lebih baik. Karena itulah, kapasitor elektrolit sering digunakan pada rangkaian yang berhubungan dengan power supply.

Dalam fungsi kapasitor elektrolit, kapasitor elektrolit memiliki dua parameter penting, yaitu kapasitansi dan tegangan. Pastikan untuk memilih kapasitor yang sesuai dengan kebutuhan dan tegangan kerja proyek elektronika Sobat Rekom.

Jangan memilih kapasitor elektrolit yang memiliki nilai tegangan maksimum di bawah tegangan kerja proyek rangkaian elektronika Sobat Rekom, karena hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada kapasitor dan rangkaian tersebut.

Contohnya, jika proyek rangkaian elektronika Sobat Rekom memiliki tegangan kerja sebesar 12 volt, pilihlah kapasitor elektrolit yang memiliki nilai tegangan maksimum 16 Volt.

Hubungan Seri dan Paralel Kapasitor Elektrolit

Dalam fungsi kapasitor elektrolit dan penggunaannya, nilai kapasitansi kapasitor elektrolit tidak harus persis sama dengan nilai yang tertera pada papan sirkuit. Nilai kapasitansi yang lebih tinggi tidak akan mempengaruhi kinerja rangkaian.

Bahkan pada jenis rangkaian tertentu, nilai kapasitansi yang lebih tinggi dapat menghasilkan kinerja rangkaian yang lebih baik, seperti pada rangkaian regulator atau power supply.

Pada jenis rangkaian tersebut, kapasitor elektrolit mempunyai fungsi sebagai peredam riak gelombang AC pada arus listrik. Oleh karena itu, semakin besar nilai kapasitansi kapasitor yang digunakan, semakin baik kinerja rangkaian tersebut.

Kita juga dapat menghubungkan dua atau beberapa kapasitor elektrolit untuk mendapatkan fungsi dalam nilai kapasitansi dan tegangan yang berbeda. Untuk menghubungkan beberapa kapasitor, dapat dilakukan secara seri atau paralel.

1. Hubungan Kapasitor Elektrolit Seri

Ketika beberapa kapasitor dihubungkan secara seri, nilai total kapasitansi akan dihasilkan secara terbalik. Namun, tegangan totalnya adalah jumlah dari tegangan maksimum masing-masing kapasitor.

Sebagai contoh, jika kita menghubungkan dua kapasitor elektrolit dengan nilai 10uF/16V secara seri, maka nilai total kapasitansinya akan menjadi 5uF, yaitu 1/10 + 1/10 = 2/10 = 5uF. Sementara itu, tegangan totalnya akan menjadi 32 Volt, yaitu 16 + 16 = 32 Volt.

2. Hubungan Kapasitor Elektrolit Paralel

Selain bisa dihubungkan secara seri, kapasitor elektrolit juga bisa dihubungkan secara paralel. Nilai total kapasitansi kapasitor yang dihubungkan secara paralel adalah jumlah dari masing-masing nilai kapasitansi secara individu. Sementara itu, total tegangan maksimumnya tetap.

Misalnya, jika kita merangkai dua kapasitor elektrolit dengan nilai 10uF/16V secara paralel, maka nilai kapasitansi total yang akan didapatkan adalah 10 + 10 = 20uF. Meskipun begitu, tegangan maksimumnya tetap 16 Volt.

Contoh Kapasitor Elektrolit yang Ada di Pasaran

berikut adalah jenis Kapasitor Elektrolit yang sering di gunakan :

0.1uF/16V0.1uF/25V0.1uF/50V0.1uF/63V
0.22uF/16V0.22uF/25V0.22uF/50V0.22uF/63V
0.33uF/16V0.33uF/25V0.33uF/50V0.33uF/63V
0.47uF/16V0.47uF/25V0.47uF/50V0.47uF/63V
1uF/16V1uF/25V1uF/50V1uF/63V1uF/450V
2.2uF/16V2.2uF/25V2.2uF/50V2.2uF/63V
3.3uF/16V3.3uF/25V3.3uF/50V3.3uF/63V
4.7uF/16V4.7uF/25V4.7uF/50V4.7uF/63V
10uF/16V10uF/25V10uF/50V10uF/63V10uF/450V
22uF/16V22uF/25V22uF/50V22uF/63V
33uF/16V33uF/25V33uF/50V33uF/63V
47uF/16V47uF/25V47uF/50V47uF/63V
100uF/16V100uF/25V100uF/50V100uF/63V
220uF/16V220uF/25V220uF/50V220uF/63V
330uF/16V330uF/25V330uF/50V330uF/63V
470uF/16V470uF/25V470uF/50V470uF/63V
1000uF/16V1000uF/25V1000uF/50V1000uF/63V
2200uF/25V2200uF/50V
3300uF/25V3300uF/50V
4700uF/16V4700uF/50V
10000uF/50V
47000uF/50V

Contoh Fungsi Penggunaan Kapasitor Elektrolit

Fungsi kapasitor elektrolit dapat digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, di antaranya:

  1. Sumber daya listrik sementara: Fumgsi kapasitor elektrolit dapat digunakan sebagai sumber daya listrik sementara pada sirkuit elektronik. Misalnya, kapasitor elektrolit dapat digunakan pada filter daya untuk menghilangkan noise listrik pada sirkuit.
  2. Penyimpanan energi: Fumgsi kapasitor elektrolit dapat digunakan sebagai penyimpan energi pada aplikasi seperti kamera flash dan lampu kilat. Kapasitor elektrolit akan menyimpan energi listrik dari baterai dan melepaskannya secara cepat saat diperlukan.
  3. Penstabil tegangan: Fumgsi kapasitor elektrolit dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan pada sirkuit. Kapasitor elektrolit dapat menghilangkan fluktuasi tegangan yang tiba-tiba dan mencegah kerusakan pada sirkuit.
  4. Filter frekuensi: Fumgsi kapasitor elektrolit dapat digunakan sebagai filter frekuensi pada sirkuit elektronik. Kapasitor elektrolit akan menghilangkan sinyal frekuensi yang tidak diinginkan pada sirkuit.
  5. Kopling DC: Fumgsi kapasitor elektrolit dapat digunakan sebagai kopling DC pada sirkuit audio. Kopling DC digunakan untuk menghilangkan suara pop pada speaker saat dihidupkan atau dimatikan.
  6. Timer: Fumgsi kapasitor elektrolit dapat digunakan sebagai timer pada rangkaian elektronik. Timer ini dapat digunakan untuk mengatur waktu pada suatu rangkaian seperti pada sistem keamanan atau rangkaian otomatis.

Demikianlah beberapa contoh fungsi penggunaan kapasitor elektrolit pada aplikasi elektronik.

Baca juga:

Penutup

Demikian penjelasan dari rekomend.id tentang Fungsi Kapasitor elektrolit. Dalam kesimpulannya, kapasitor elektrolit adalah jenis kapasitor yang memiliki elektroda positif dan negatif dengan bahan elektrolit di antaranya. Kapasitor elektrolit fungsi jenis cara kerja adalah untuk menyimpan muatan listrik sementara dan melepaskannya saat dibutuhkan.

Kapasitor elektrolit juga dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan pada sirkuit dan menghilangkan fluktuasi tegangan yang tiba-tiba. Kapasitor elektrolit fungsi jenis cara kerja serta penggunaannya sangatlah penting dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti filter frekuensi, sumber daya listrik sementara, penyimpan energi, dan masih banyak lagi.

Namun, perlu diingat bahwa kapasitor elektrolit memiliki batas waktu pemakaian yang terbatas dan juga dapat mengalami kerusakan jika digunakan secara tidak benar.

Sebelum menggunakan kapasitor elektrolit, pastikan Sobat Rekom telah mempertimbangkan kebutuhan sirkuit dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada produk. Dengan pemilihan kapasitor elektrolit yang tepat dan penggunaan yang benar, diharapkan artikel Kapasitor elektrolit fungsi jenis cara kerja dapat membantu meningkatkan kinerja sirkuit elektronik Sobat Rekom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *