Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise

Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise. Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-Jenis Noise merupakan konsep yang relevan dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, komunikasi, dan ilmu pengetahuan.

Noise, yang sering disebut sebagai derau, merujuk pada gangguan yang muncul dalam sinyal atau informasi, dan dapat mengganggu kualitas atau kejelasan pesan yang ingin disampaikan.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai noise dan bagaimana ia dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, penting bagi kita untuk memahami konsep dasarnya, serta beragam jenis noise yang dapat kita temui.

Dalam artikel ini, Rekomend akan menjelaskan dengan lebih rinci Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise yang ada, serta implikasinya dalam berbagai konteks.

Pengertian Noise (Derau)

Noise, yang lebih sering disebut sebagai ‘derau,’ merupakan gangguan yang muncul dalam sinyal suara, baik dalam bentuk elektris maupun elektronis, yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja sistem dan menjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam rangkaian elektronik. Noise muncul selama proses transmisi sinyal dari sumber ke penerima.

Pada dasarnya, noise adalah sinyal yang tidak diinginkan yang bisa mengganggu proses komunikasi. Keberadaan noise dapat merusak kualitas penerimaan sinyal dan berpotensi mengganggu proses pengiriman pesan atau sinyal komunikasi.

Selain itu, noise juga dapat mengurangi jangkauan sistem, membuatnya lebih pendek daripada seharusnya. Namun, dengan metode khusus, noise bisa dihindari atau dikelola, sehingga kualitas komunikasi dapat ditingkatkan.

Namun, bagaimana noise didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Menurut KBBI, noise adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris.

Dalam bahasa Indonesia, noise dapat diartikan sebagai ‘derau,’ atau dalam konteks komunikasi, merujuk pada sinyal yang mengganggu.

Umumnya, noise dapat menyebabkan gangguan pada sinyal dalam sistem komunikasi, dan beberapa dampak yang dapat diakibatkannya meliputi:

  1. Efisiensi sistem komunikasi terganggu akibat gangguan pada sinyal suara.
  2. Sistem berpotensi gagal dalam proses pengiriman dan penerimaan sinyal.
  3. Pengguna sistem komunikasi mungkin mengalami kesulitan mendengarkan sinyal suara asli yang sebenarnya dikirim.
  4. Sinyal suara asli dapat hilang dan tergantikan oleh frekuensi suara noise.

Gangguan sinyal noise dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam maupun luar komponen elektronik, seperti kondisi cuaca, suplai daya, resistor, LDO, regulator switching, dan faktor lainnya.

Jenis-jenis Noise (Derau)

Perangkat elektronik menghasilkan beragam jenis noise atau derau yang bervariasi karena noise ini berasal dari berbagai efek yang berbeda.

Terkait asal-usulnya, noise atau derau ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yakni Internal Noise dan External Noise. Di bawah ini, Rekomend akan mencantumkan berbagai jenis noise berdasarkan kedua kategori tersebut.

Internal Noise (Derau Internal)

Internal Noise merujuk pada noise yang dihasilkan oleh komponen-komponen dalam sistem komunikasi tersebut. Internal Noise ini mencakup Thermal Noise, Shot Noise, Flicker Noise, dan Transit Time Noise.

1. Thermal Noise (Derau Termal)

Thermal Noise, yang juga dikenal sebagai Johnson Noise, merupakan jenis noise yang disebabkan oleh gerakan termal acak dari pembawa muatan, biasanya elektron, dalam suatu konduktor.

Amplitudo Thermal Noise tidak bergantung pada frekuensi tertentu, sehingga noise ini dapat terjadi pada berbagai rentang frekuensi. Thermal Noise merupakan jenis noise yang sulit dihindari.

2. Shot Noise (Derau Tembakan)

Derau Tembakan, yang dikenal juga dengan nama Shot Noise, terjadi akibat adanya penghalang potensial atau Potensial Barrier.

Biasanya, Derau Tembakan muncul dalam perangkat atau komponen elektronika aktif seperti Dioda dan Transistor karena komponen-komponen aktif tersebut memiliki persimpangan Positif dan Negatif, yang disebut PN Junction. Ketika Elektron dan Lubang melintasi penghalang ini, mereka menciptakan noise yang dikenal sebagai Derau Tembakan.

3. Flicker Noise (1/f Noise)

Flicker Noise, yang juga dikenal sebagai 1/f Noise, adalah Jenis Noise yang terjadi pada rentang frekuensi di bawah beberapa kiloHertz (kHz).

Densitas daya spektral dari noise ini meningkat seiring dengan penurunan frekuensi, sehingga sering disebut juga sebagai Low Frequency Noise atau Derau Frekuensi Rendah. Flicker Noise ini juga kadang disebut dengan Contact Noise atau Pink Noise.

4. Transit Time Noise

Transit Time mengacu pada waktu yang diperlukan oleh pembawa muatan untuk berpindah dari input ke output. Oleh karena itu, Transit Time Noise merujuk pada noise yang muncul ketika pembawa muatan dalam semikonduktor melewati persimpangan dalam waktu yang dibandingkan dengan durasi sinyal tersebut. Transit Time Noise ini juga sering disebut sebagai Noise Frekuensi Tinggi.

External Noise (derau eksternal)

Derau Eksternal, juga dikenal sebagai noise yang berasal dari luar, adalah noise yang dihasilkan dari faktor-faktor di luar rangkaian elektronik itu sendiri.

Noise ini tidak berasal dari komponen dalam rangkaian atau perangkat elektronik atau listrik. Derau Eksternal ini mencakup Atmospheric Noise, Industrial Noise, dan Extraterrestrial Noise.

1. Atmospheric Noise (Derau Atmosfer)

Derau Atmosfer, yang juga dikenal sebagai Noise Statis, adalah sumber gangguan listrik yang timbul secara alami karena berhubungan dengan atmosfer Bumi. Derau Atmosfer ini dapat diakibatkan oleh petir, kilat, badai, dan gangguan alam lainnya.

2. Industrial Noise (Derau Industri)

Derau Industri, atau sering dikenal sebagai derau buatan manusia, adalah derau yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti menghidupkan motor listrik, perubahan gigi mesin, penggunaan sakelar untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik, fluktuasi mendadak dalam tegangan dan arus listrik tinggi, serta aktivitas manusia lainnya.

3. Extraterrestrial Noise (derau luar angkasa)

Derau Ekstraterestrial, atau derau yang berasal dari luar angkasa, adalah sinyal elektrik yang datang dari luar atmosfer Bumi. Derau Ekstraterestrial ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu Derau Surya yang berasal dari panas matahari, dan Derau Kosmik yang tersebar merata di sepanjang galaksi.

Penyebab Terjadinya Noise Foto

Setelah memahami Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise,Rekomend akan membahas Penyebab terjadinya Noise Foto.

Masih dalam konteks Pengertian Noise (Derau), kita akan sekarang membahas beberapa faktor lain yang berperan dalam timbulnya noise.

Salah satu penyebab utama noise adalah peningkatan pengaturan ISO, yang membuat kamera menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang juga memiliki dampak terhadap munculnya noise:

1. ISO

Penggunaan ISO dengan nilai yang lebih rendah biasanya mengurangi kemunculan derau atau noise. Sebaliknya, peningkatan nilai ISO pada kamera dapat mengakibatkan peningkatan partikel noise, yang membuatnya lebih terlihat.

Umumnya, noise mulai terlihat pada pengaturan ISO di atas 400. Namun, kamera digital modern sekarang dilengkapi dengan fitur pengecilan noise atau noise reduction yang bertujuan untuk mengendalikan munculnya noise.

Selain itu, perkembangan teknologi sensor kamera memungkinkan kita menggunakan ISO yang lebih tinggi tetapi tetap menjaga tingkat noise yang rendah.

Bahkan saat mengambil foto di malam hari dengan ISO 1600 hingga ISO 3200, kamera masih mampu menghasilkan gambar dengan kualitas yang tajam.

2. Ukuran Sensor

Kemunculan noise juga dapat terpengaruh oleh variasi ukuran sensor pada kamera. Sebagai contoh, kamera dengan sensor berukuran 20,7 x 13,8 mm seringkali menghasilkan lebih banyak noise dibandingkan dengan sensor berukuran 36 x 24 mm (sensor kamera full-frame).

Ini adalah sebabnya mengapa kamera DSLR atau mirrorless mampu lebih baik mengendalikan noise saat digunakan untuk memotret di malam hari, sementara kamera smartphone atau kamera kompak lebih rentan menghasilkan noise yang lebih nyata.

3. Ukuran Piksel

Kepadatan piksel juga memengaruhi kemunculan noise chroma. Sebagai contoh, kamera dengan resolusi 14 megapiksel biasanya lebih efisien dalam mengurangi noise jika dibandingkan dengan kamera yang memiliki resolusi 10 megapiksel, meskipun kedua kamera tersebut memiliki ukuran sensor yang sama.

Cara Menghilangkan Noise

Setelah membahas Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise, berikut adalah beberapa metode atau cara untuk mengurangi noise tersebut:

1. Menghilangkan Noise pada Video

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi noise pada video, di antaranya:

  1. Menggunakan Aplikasi: Terdapat berbagai aplikasi yang dirancang khusus untuk menghilangkan noise pada video. Sebagai contoh, Adobe Premiere bisa menjadi opsi yang menarik untuk dicoba.
  2. Menggunakan Reduksi Noise pada Ponsel Android: Jika Sobat Rekomend menggunakan ponsel Android, Sobat Rekomend dapat memanfaatkan fitur reduksi noise untuk meningkatkan kualitas video Sobat Rekomend.

2. Menghilangkan Noise pada Audacity

Penghapusan noise pada Audacity dilakukan dengan cara serupa seperti metode sebelumnya, yaitu dengan menggunakan aplikasi yang kompatibel dengan perangkat yang Sobat Rekomend gunakan.

Saat ini, terdapat banyak panduan yang dapat membantu Sobat Rekomend dalam proses penghapusan noise pada Audacity.

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise. Dari noise internal hingga noise eksternal, serta faktor-faktor yang memengaruhi kemunculannya, kini Sobat Rekomend memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai noise dalam berbagai konteks.

Untuk mengelola dan mengurangi noise, Sobat Rekomend dapat mempertimbangkan berbagai metode dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan Sobat Rekomend.

Dengan pemahaman ini, Sobat Rekomend dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan hasil akhir dalam berbagai penggunaan, mulai dari fotografi hingga rekaman audio.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Noise (Derau) dan Jenis-jenis Noise ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *