Pengertian Op Amp Operational Amplifier

Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier)

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier). Pengertian Op Amp (Operational Amplifier) merupakan landasan yang penting dalam memahami peran dan fungsi komponen ini dalam dunia elektronika.

Op Amp, singkatan dari Operational Amplifier, adalah salah satu komponen kunci yang digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik untuk memproses, mengolah, dan memperkuat sinyal listrik.

Dalam konteks ini, mari kita eksplorasi lebih lanjut Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) dan bagaimana komponen ini memainkan peran penting dalam dunia teknologi modern.

Pengertian Op-Amp (Operational Ampilfier)

Op-Amp adalah sebuah komponen elektronika berbentuk IC yang memiliki fungsi utama sebagai penguat sinyal listrik. Perangkat elektronika ini terdiri dari beberapa komponen pembentuk, termasuk kapasitor, dioda, transistor, dan resistor.

Berbagai komponen pembentuk yang ada dalam Op-Amp bekerja secara terhubung untuk mengintegrasikan dan menciptakan penguatan yang kuat. Operational Amplifier umumnya dibuat dalam bentuk IC (Integrated Circuit).

Selanjutnya, dalam sebuah rangkaian IC, Sobat Rekomend juga dapat menemukan satu atau lebih Op-Amp. Dalam kemasan IC, tersedia berbagai jenis Operasional Amplifier, mulai dari single Op-Amp, Dual Op-Amp, Quad Op-Amp, dan sebagainya.

Tetapi dalam sebuah IC, juga mungkin ada rangkaian Op-Amp dengan bentuk yang berbeda dari rangkaian utama yang telah disebutkan sebelumnya.

Sejarah Op-Amp

Setelah membahas mengenai Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier), Rekomend akan membahas Sejarah OP-Amp.

Penguatan operasional sebenarnya telah digunakan sejak zaman dahulu, khususnya sejak tahun 1940. Namun, istilah “penguatan operasional” atau “Op-Amp” baru dikenal luas pada tahun 1947.

Pada masa itu, seorang ilmuwan bernama Jhon Ragazzini melakukan eksperimen ilmiah dengan menggunakan tabung hampa udara (vacuum tube). Penguatan operasional yang dirancang oleh Jhon Ragazzini memiliki dimensi kira-kira 3.8 × 5.4 × 10.4 cm. Selanjutnya, alat ini harus dijalankan pada tegangan 300 volt agar dapat berfungsi.

Jika pada masa lampau penguatan operasional menggunakan tabung hampa udara, situasinya berbeda dengan apa yang kita temui pada era modern ini. Saat ini, tabung hampa udara telah digantikan oleh komponen transistor.

Tidak hanya itu, tabung hampa udara juga telah diintegrasikan dalam bentuk sirkuit IC sehingga lebih praktis. Selain itu, Op-Amp pada masa sekarang juga tidak memerlukan daya listrik sebesar yang dibutuhkan pada awal pembuatannya.

Fungsi Op-Amp

Setelah membahas Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier), Rekomend akan membahas Funsi Op-Amp.

Operasional Amplifier adalah perangkat yang berperan sebagai penguat sinyal masukan. Selain itu, Op-Amp juga berfungsi sebagai sensor atau detektor arus listrik, baik yang bersifat AC maupun DC.

Berikut adalah beberapa fungsi Op-Amp:

  1. Memperkuat sinyal.
  2. Menggunakan sebagai buffer sinyal.
  3. Berperan sebagai sensor.
  4. Digunakan sebagai penguat.
  5. Mengkonversi sinyal analog ke digital.
  6. Melakukan fungsi filter aktif.
  7. Memperkuat volume suara.
  8. Digunakan dalam aplikasi instrumentasi.
  9. Mengatur tegangan, dan berbagai fungsi lainnya.

Bentuk dan Simbol IC Op-Amp

Di bawah ini, terdapat simbol dan bentuk umum dari IC Op-Amp.

simbol dan bentuk umum dari IC Op-Amp

Terminal yang ada pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional) mencakup:

  1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
  2. Masukan pembalik (Inverting) –
  3. Keluaran Vout
  4. Catu daya positif +V
  5. Catu daya negatif -V

Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)

Setelah memahami Pengertian Op Amp Operational Amplifier, Rekomend akan membahas mengenai Karakteristik Op-Amp.

Karakteristik faktor penguat atau gain pada Op-Amp umumnya ditentukan oleh resistor eksternal yang terhubung antara output dan input pembalik (inverting input).

Konfigurasi dengan umpan balik negatif ini sering disebut sebagai konfigurasi lingkar tertutup atau closed-loop.

Umpan balik negatif ini memiliki efek pengurangan terhadap penguatan atau gain, sehingga menghasilkan penguatan yang dapat diukur dan diatur.

Tujuan pengurangan gain pada Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya noise yang berlebihan dan mencegah respon yang tidak diinginkan.

Sementara itu, pada konfigurasi lingkar terbuka atau open-loop, penguatannya sangat besar, mendekati tak terhingga (∞), sehingga tegangan output hampir sama atau mendekati tegangan Vcc.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
  2. Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
  3. Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin = ∞ (tak terhingga)
  4. Impedansi Output (Output Impedance) atau Zout = 0 (nol)
  5. Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
  6. Karakteristik tidak berubah dengan perubahan suhu

Pada prinsipnya, kondisi Op-Amp yang ideal hanyalah bersifat teoritis dan hampir tidak mungkin dicapai dalam situasi praktis.

Namun, produsen perangkat Op-Amp selalu berupaya untuk menghasilkan Op-Amp yang mendekati kondisi ideal tersebut.

Oleh karena itu, Op-Amp yang berkualitas adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal Op-Amp.

Prinsip Kerja Op-Amp

Setelah memahami Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier), Rekomend akan membahas mengenai Prinsip Kerja Op-Amp.

Op-Amp beroperasi dengan cara membandingkan nilai antara kedua inputnya. Oleh karena itu, nilai input inverting dan non-inverting pada perangkat ini akan menentukan besarnya tegangan yang dihasilkan oleh outputnya.

Terdapat 2 prinsip kerja Op-Amp:

  1. Jika tegangan input inverting dan non-inverting pada sebuah operasional amplifier memiliki nilai yang sama, maka nilai outputnya adalah nol.
  2. Namun, jika kedua input memiliki nilai yang berbeda, maka Op-Amp akan menghasilkan nilai output tertentu.

Pada sebuah Op-Amp, terdapat dua jalur yang dilalui oleh sumber tegangan, yaitu tegangan positif dan negatif. Ketika potensial input non-inverting (+) lebih rendah daripada input inverting (-), maka output yang dihasilkan akan memiliki nilai positif.

Sebaliknya, jika potensial keluaran inverting lebih tinggi daripada input non-inverting, maka nilai outputnya akan bersifat negatif.

Baca Juga :

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier).

Pengertian Op Amp (Operational Amplifier) dapat dirangkum sebagai sebuah komponen elektronika penting yang digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika untuk memperkuat sinyal listrik.

Op Amp bekerja dengan cara membandingkan dan mengolah sinyal-sinyal masukan, sehingga sangat relevan dalam berbagai perangkat elektronik modern.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *