Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor

Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor. Dalam dunia elektronika, thyristor adalah salah satu komponen kunci yang memiliki peran penting dalam mengendalikan arus listrik.

Thyristor sering juga disebut sebagai “pintu elektronik” karena kemampuannya untuk mengontrol aliran arus listrik dalam berbagai aplikasi.

Dalam konteks ini, kita akan menjelaskan secara mendalam apa Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor, serta struktur dasarnya, yang tersedia untuk berbagai keperluan teknologi. Mari kita mulai dengan memahami dasar-dasar dari perangkat ini.

Pengertian Thyristor

Thyristor adalah istilah yang berasal dari Bahasa Yunani. Thyristor diartikan sebagai “pintu”. Nama ini sangat cocok menggambarkan fungsi thyristor, yang mirip dengan fungsi pintu, yaitu mengendalikan arus masuk dan keluar dalam suatu rangkaian.

Jadi, ketika arus listrik mengalir ke dalam rangkaian, thyristor ini secara otomatis akan membuka dan menutup. Dengan demikian, proses perpindahan elektron dapat diatur dengan lebih baik.

Dikarenakan fungsi yang hampir serupa, thyristor sering disebut juga sebagai saklar atau switch.

Komponen penyusunnya terdiri dari 2, 3, bahkan 4 kaki terminal. Jenis material penyusunnya biasanya menggunakan bahan semikonduktor.

Dalam penggunaannya, komponen thyristor bisa ditemukan dalam berbagai perangkat elektronik yang ada di sekitar kita. Contohnya, dalam timer, osilator, pengendali daya, motor listrik, peredam cahaya, dan berbagai perangkat lainnya.

Fungsi Thyristor

Thyristor adalah komponen elektronika yang berperan sebagai saklar, yang artinya ia dapat memutus dan menghubungkan arus listrik dalam sebuah rangkaian.

Untuk mengalirkan dan memutuskan arus listrik, perangkat ini memanfaatkan sinyal pemicu yang terhubung ke terminal gate.

Thyristor sering digunakan dalam berbagai komponen elektronik, terutama pada jenis alat yang beroperasi dengan pemicu otomatis.

Thyristor juga bisa diterapkan pada berbagai jenis peralatan listrik, mulai dari yang menggunakan arus kecil hingga yang menggunakan arus listrik besar.

Berikut adalah fungsi-fungsi thyristor:

  • Sebagai redaktur.
  • Untuk mengatur daya.
  • Digunakan dalam pengendalian robot.
  • Mengontrol frekuensi dan kecepatan.
  •  Mengatur suhu atau temperatur.
  • Mengendalikan pencahayaan dan berbagai fungsi lainnya.

Jenis-jenis Thyristor

Beberapa bagian elektronika yang termasuk dalam kelompok Thyristor adalah sebagai berikut:

SCR (Silicon Controlled Rectifier)

SCR adalah varian Thyristor yang dilengkapi dengan tiga kaki terminal yang disebut sebagai GATE, ANODA, dan KATODA. Secara struktural, SCR terdiri dari empat lapisan semikonduktor, yaitu PNPN, dengan terminal pengendali terletak pada lapisan P (Positif).

Prinsip Kerja SCR adalah sebagai berikut: Ketika tidak ada aliran listrik yang mengalir, SCR berada dalam keadaan mati (OFF).

Namun, ketika arus listrik rendah mengalir melalui terminal GATE, SCR akan menjadi aktif (ON) dan mengizinkan aliran listrik dari ANODA ke KATODA.

Bahkan setelah arus listrik di terminal GATE dihentikan, SCR akan tetap dalam keadaan ON hingga aliran listrik dari ANODA ke KATODA turun menjadi nol atau 0V.

SCS (Silicon Controlled Switch)

SCS adalah varian Thyristor yang dilengkapi dengan empat kaki terminal, yakni GATE, ANODE GATE, ANODE, dan CATHODE. Seperti halnya SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga berfungsi sebagai saklar.

Prinsip Kerja SCS – Prinsip Kerja SCS hampir mirip dengan SCR, namun SCS dapat dimatikan dengan memberikan tegangan khusus ke terminal Anode Gate (Gerbang Anoda).

Perangkat ini juga dapat diaktifkan dengan memberikan tegangan negatif pada Anode Gate, sehingga arus listrik akan mengalir hanya dari Anoda (A) ke Katoda (K).

TRIAC (Triode from Alternating Current)

TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya dinamai dengan GATE, MI1 dan MI2.

Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC mampu menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Triode Thyristor.

Prinsip Kerja TRIAC – Prinsip Kerja TRIAC mirip dengan SCR, tetapi TRIAC mampu mengendalikan aliran arus listrik dari dua arah, baik dari MT1 ke MT2 maupun dari MT2 ke MT1.

Oleh karena itu, TRIAC dapat berfungsi sebagai saklar untuk mengatur arus DC maupun AC. TRIAC akan beralih ke kondisi ON dan mengizinkan aliran arus listrik saat terminal GATE-nya menerima aliran listrik. Jika aliran listriknya dihentikan, TRIAC akan kembali ke kondisi OFF.

DIAC (Diode Alternating Current)

DIAC merupakan semikonduktor Thyristor yang hanya memiliki dua terminal dan dapat mengalirkan arus listrik dari kedua arah ketika tegangan melewati ambang tegangan breakover-nya (tegangan breakdown). DIAC sering juga disebut sebagai Thyristor Dua Arah.

Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada dalam keadaan mati (OFF) selama tegangan yang diterimanya masih di bawah tegangan breakover-nya.

Ketika tegangan mencapai atau melampaui ambang batas breakover-nya, DIAC akan beralih menjadi keadaan hidup (ON) dan menghantarkan arus listrik.

Setelah DIAC diaktifkan menjadi ON, ia akan tetap menghantarkan arus listrik (dalam keadaan ON) meskipun tegangan yang diberikan turun di bawah tegangan breakover.

DIAC hanya akan berhenti menghantarkan arus listrik atau kembali menjadi keadaan mati (OFF) ketika tegangan yang diberikan mencapai “0,” dengan kata lain, ketika aliran arus listrik terputus.

Bagaimana Cara Kerja Thyristor

Setelah membahas mengenai Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor, Rekomend akan membahas tentang Bagaimana Cara Kerja Thyristor.

Karena sering disebut sebagai saklar, prinsip kerja thyristor memang tidak terlalu berbeda dengan saklar pada umumnya. Dalam suatu perangkat, arus listrik perlu masuk ke terminal gate terlebih dahulu agar thyristor bisa aktif.

Jadi, untuk dapat beroperasi, arus listrik perlu dialirkan ke terminal gate terlebih dahulu. Setelah menerima sinyal dari terminal gate, thyristor akan beralih menjadi keadaan ON.

Setelah berada dalam keadaan ON, ketika terminal gate kehilangan kendali, maka pengendalian tegangan internal sudah sepenuhnya terjaga.

Jadi, bahkan jika arus listrik pada terminal gerbang terputus, thyristor akan tetap berada dalam keadaan ON atau aktif. Kemudian, jika ingin mengembalikan thyristor menjadi OFF, tegangan harus dialirkan hingga mencapai titik 0 terlebih dahulu.

Simbol Thyristor

Setelah memahami Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor, Rekomend akan memberitahukan tentang simbil Thyristor.

Simbol Thyristor

Mari perhatikan gambar simbol thyristor di atas untuk memahami cara kerja komponen ini dengan lebih baik.

Pertama, thyristor digambarkan dengan simbol segitiga yang memiliki dua garis lurus, satu di puncak dan satu di bagian bawahnya.

Garis pada bagian puncak melambangkan katoda, sementara garis pada bagian bawah melambangkan anoda. Selanjutnya, pada bagian bawah terdapat juga garis sejajar, yang dikenal sebagai gerbang gate atau terminal gate.

Struktur Thyristor

Dari penjelasan Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor, Sobat Rekomend mungkin sudah memiliki gambaran dasar tentang struktur thyristor, bukan? Struktur thyristor bisa dianggap sangat sederhana karena mirip dengan saklar pada umumnya.

Struktur yang ditemukan pada thyristor tersusun dalam dua pola utama:

  1. NPNP (Negatif-Positif-Negatif-Positif).
  2. PNPN (Positif-Negatif-Positif-Negatif).

Struktur NPNP terbentuk ketika gerbang gate terhubung ke basis thyristor. Selain itu, ketika emitter terhubung ke katoda, struktur pada perangkat ini juga menjadi NPNP.

Namun, jika emitter dihubungkan ke anoda, maka susunan rangkaian akan berubah menjadi struktur PNPN (Positif Negatif Positif Negatif).

Baca Juga: 

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor.

Pengertian Thyristor dan Jenis-Jenis Thyristor telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan ini.

Dengan pemahaman tentang struktur dan fungsi thyristor, kita dapat mengapresiasi peran pentingnya dalam berbagai aplikasi elektronik serta kemampuannya sebagai saklar yang dapat diandalkan dalam mengontrol arus listrik.

Semoga penjelasan ini telah memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang perangkat elektronik yang penting ini.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Thyristor dan Jenis-jenis Thyristor ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *