Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya

Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya. Dalam dunia elektronika, komponen semikonduktor seperti transistor memegang peranan vital dalam pengendalian aliran listrik dan sinyal.

Salah satu jenis transistor yang menjadi fokus utama dalam artikel ini adalah Field Effect Transistor, atau yang lebih dikenal dengan singkatan FET.

FET adalah komponen elektronika yang memiliki karakteristik unik dan beragam jenis, masing-masing dengan kegunaan dan karakteristik khususnya.

Artikel ini akan membahas secara mendalam Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya , membuka wawasan kita tentang komponen ini yang penting dalam teknologi modern.

Jenis-jenis Field Effect Transistor (FET) dan Cara Kerjanya

Pada prinsipnya, terdapat dua jenis klasifikasi utama dalam Field Effect Transistor atau FET, yaitu JFET (Junction Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor).

1. Junction FET (JFET)

Prinsip kerja JFET pada dasarnya mirip dengan cara kran air mengatur aliran air dalam pipa. Elektron atau Hole akan mengalir dari Terminal Source (S) ke Terminal Drain (D).

Arus pada output, yaitu Arus Drain (ID), akan sebanding dengan Arus Inputnya, yaitu Arus Source (IS). Prinsip kerjanya mirip dengan cara pipa air di rumah kita berfungsi, dengan asumsi tidak ada kebocoran pada pipa air kita.

Besarnya arus listrik bergantung pada sejauh mana Tegangan yang diberikan ke Terminal Gerbang (GATE (G)). Perubahan dalam Tegangan pada Terminal Gerbang (VG) akan mengakibatkan perubahan dalam arus listrik yang mengalir melalui saluran IS atau ID.

Bahkan fluktuasi kecil dapat menghasilkan variasi yang signifikan dalam arus pembawa muatan yang melewati JFET tersebut. Dengan demikian, ini menghasilkan penguatan Tegangan dalam sebuah rangkaian Elektronika.

Junction FET, atau sering disebut JFET, memiliki dua tipe berdasarkan bahan semikonduktor yang digunakan dalam saluran atau kanalnya.

JFET tipe N-Channel (Kanal N) terbuat dari bahan Semikonduktor tipe N, sedangkan P-Channel (Kanal P) terbuat dari Semikonduktor tipe P.

 JFET Kanal-N

Saluran atau Kanal pada jenis ini terbuat dari semikonduktor tipe N, dengan satu ujungnya sebagai Source (S) dan yang lainnya sebagai Drain (D). Mayoritas pembawa muatan pada JFET tipe Kanal-N ini adalah Elektron.

Gate atau Gerbang pada JFET jenis Kanal-N ini terbuat dari semikonduktor tipe P. Bagian lain yang menggunakan semikonduktor tipe P pada JFET Kanal-N ini adalah bagian yang disebut Substrat, yang membentuk batas di sisi saluran yang berlawanan dengan Gerbang (G).

Tegangan pada Terminal Gerbang (G) menciptakan medan listrik yang memengaruhi aliran pembawa muatan melalui saluran.

Semakin negatif VG, saluran akan semakin menyempit, yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan arus pada outputnya (ID).

JFET Kanal-P

Saluran pada JFET jenis Kanal-P terbuat dari Semikonduktor tipe P. Mayoritas pembawa muatannya adalah Hole. Bagian Gerbang (G) dan Substrat terbuat dari Semikonduktor tipe N.

Pada JFET Kanal-P, semakin positif VG, saluran akan semakin menyempit, yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan arus pada Output JFET (ID).

Dari simbolnya, kita dapat mengidentifikasi JFET Kanal-N dan JFET Kanal-P. Anak panah pada simbol JFET Kanal-N menghadap ke dalam, sedangkan anak panah pada simbol JFET Kanal-P menghadap ke luar.

Metal Oxide Semiconduction Field Effect Transistor (MOSFET)

Seperti JFET, saluran pada MOSFET juga bisa terbuat dari semikonduktor tipe-N atau tipe-P. Terminal atau Elektroda Gerbangnya terbuat dari sepotong logam yang permukaannya dioksidasi.

Lapisan oksidasi ini berperan dalam menghambat hubungan listrik antara Terminal Gerbang dengan Saluran, sehingga MOSFET sering disebut Insulated-Gate FET (IGFET).

Karena lapisan oksidasi ini bertindak sebagai dielektrik, aliran arus antara Gerbang dan Saluran pada dasarnya tidak akan terjadi.

Oleh karena itu, Impedansi Input pada MOSFET menjadi sangat tinggi dan jauh melebihi Impedansi Input pada JFET.

Pada beberapa jenis MOSFET, Impedansinya bahkan dapat mencapai triliunan ohm (10^12 ohm). Dalam bahasa Indonesia, MOSFET juga dikenal dengan nama Transistor Efek Medan Semikonduktor Logam-Oksida.

Salah satu kelemahan MOSFET adalah ketebalan lapisan oksidasi yang tipis, sehingga membuatnya rentan terhadap kerusakan akibat pembuangan elektrostatik (Electrostatic Discharge).

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, MOSFET pada dasarnya memiliki dua tipe, yaitu MOSFET tipe N dan MOSFET tipe P.

MOSFET tipe N

MOSFET tipe N umumnya disebut NMOSFET atau nMOS. Di bawah ini, Sobat Rekomend dapat melihat struktur dan simbol MOSFET tipe N.

MOSFET tipe N

MOSFET tipe P

MOSFET tipe P biasanya disebut PMOSFET atau pMOS. Berikut ini adalah tampilan struktur dan simbol MOSFET tipe P.

MOSFET tipe P

Kelebihan dan Kelemahan FET

Bila dibandingkan dengan Transistor Bipolar, FET memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Salah satu keunggulan FET adalah kemampuannya dalam beroperasi dengan baik pada rangkaian elektronika yang memiliki sinyal rendah, seperti perangkat komunikasi dan alat penerima (receiver). FET juga sering digunakan pada rangkaian elektronika yang membutuhkan impedansi yang tinggi. Namun, umumnya, FET tidak cocok digunakan pada perangkat atau rangkaian elektronika yang memerlukan penguatan daya tinggi, seperti perangkat komunikasi berdaya tinggi dan alat pemancar (transmitter).

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya.

Dalam artikel ini, kita telah membahas pengertian Field Effect Transistor (FET) beserta berbagai jenisnya. FET merupakan komponen kunci dalam dunia elektronika, dengan peran yang penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari perangkat komunikasi hingga alat penerima.

Melalui pemahaman mengenai karakteristik dan perbedaan antara jenis-jenis FET, kita dapat lebih baik memahami bagaimana komponen ini berperan dalam rangkaian elektronika yang beragam.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan kita tentang FET dan aplikasinya dalam teknologi modern.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *