Transistor PNP

Cara Kerja Transistor PNP dan Fungsinya

Diposting pada

Rekomend.id – Cara Kerja Transistor PNP dan Fungsinya. Transistor PNP adalah salah satu jenis transistor yang sering digunakan dalam rangkaian elektronik. Transistor PNP terdiri dari tiga lapisan yaitu basis, emitter, dan collector.

Pada transistor PNP, arus mengalir dari emitter ke collector, dan arus basis dikendalikan untuk mengatur arus yang mengalir dari emitter ke collector.

Transistor PNP memiliki banyak fungsi dalam rangkaian elektronik. Salah satu fungsi utamanya adalah sebagai saklar elektronik.

Ketika arus basis diberikan pada transistor PNP, maka arus yang mengalir dari emitter ke collector akan terputus. Sebaliknya, ketika arus basis tidak diberikan, maka arus akan mengalir dari emitter ke collector.

Selain itu, transistor PNP juga digunakan sebagai penguat sinyal elektronik. Dalam hal ini, transistor PNP digunakan untuk memperkuat sinyal yang lemah menjadi sinyal yang lebih kuat.

Misalnya, transistor PNP dapat digunakan dalam rangkaian amplifier untuk memperkuat sinyal suara.

Cara kerja transistor PNP berbeda dengan transistor NPN, yang arus mengalir dari collector ke emitter. Namun, prinsip kerja keduanya sama yaitu dengan mengendalikan arus basis untuk mengatur arus yang mengalir pada transistor.

Dalam praktiknya, kedua jenis transistor ini sering digunakan bersama-sama dalam rangkaian elektronik untuk memperoleh fungsi yang diinginkan.

Simbol Transistor Jenis PNP

Di bawah ini merupakan simbol transistor PNP :

Transistor PNP

Diatas terdapat gambar simbol transistor PNP yang memiliki tiga terminal yaitu basis, kolektor, dan emitor. Arus masuk ke basis, sedangkan tegangan pada emitor bersifat positif.

Cara Kerja Transistor PNP

Untuk memahami cara kerja transistor tipe PNP, bisa diperhatikan contoh sederhana bentuk rangkaian berikut:

Transistor PNP

Untuk menjalankan transistor jenis PNP, diperlukan arus bias basis dengan tegangan negatif. Sementara itu, tegangan pada emitor memerlukan bias positif terhadap kolektor.

Pada rangkaian yang ditunjukkan di atas, basis dan emitor transistor bertindak seperti dioda. Aliran arus kecil pada basis dapat mengendalikan aliran arus yang lebih besar pada emitor-kolektor transistor.

Tegangan bias yang diberikan pada basis harus bersifat negatif, dengan maksimum tegangan bias sebesar 0,7 V agar transistor berada dalam kondisi saturasi.

Terminal basis transistor berperan sebagai input, sedangkan terminal emitor-kolektor sebagai output. Tegangan suplai VCC terhubung ke terminal emitor dan resistor beban (RL) terhubung ke terminal kolektor.

RL berfungsi untuk membatasi aliran arus maksimum yang mengalir melalui transistor. Satu resistor bias (RB) terhubung ke terminal basis dan digunakan untuk membatasi arus maksimum yang mengalir melalui terminal basis.

Arus pada kolektor selalu sama dengan pengurangan arus basis dari arus emitor. Seperti transistor NPN, transistor PNP juga memiliki nilai penguatan arus. Besar penguatan arus transistor PNP dapat dirumuskan sebagai berikut:

IC = IE – IB

Karakteristik keluaran transistor PNP mirip dengan transistor NPN

Cara Menentukan Transistor PNP

Biasanya, transistor PNP dapat dikenali melalui struktur fisiknya. Hal ini karena transistor jenis ini memiliki beberapa perbedaan struktur dengan transistor NPN.

Salah satu ciri untuk mengenali transistor PNP adalah transistor tersebut akan mati (OFF) ketika diberi bias tegangan positif dan akan hidup (ON) ketika diberi arus kecil pada basisnya.

Namun, ada beberapa teknik lain yang lebih efisien untuk mengidentifikasi perbedaan antara transistor PNP dan NPN. Salah satunya adalah dengan menghitung resistansi antara ketiga terminalnya: basis, emitor, dan kolektor.

Ada perbedaan nilai resistansi standar untuk mengidentifikasi transistor NPN dan PNP. Hal ini memerlukan pengujian setiap pasangan terminal di kedua arah untuk nilai resistansi, sehingga total enam tes diperlukan.

Proses ini sangat berguna untuk mengidentifikasi transistor PNP dengan mudah. Sekarang mari kita lihat perilaku operasi dari setiap pasangan terminal:

  • Terminal Basis-Emitor: Wilayah basis-emitor bertindak seperti dioda, namun hanya mengalirkan arus satu arah.
  • Terminal Basis-Kolektor: Wilayah basis-kolektor juga bertindak seperti dioda, hanya mengalirkan arus satu arah.
  • Terminal Emitor-Kolektor: Wilayah emitor-kolektor terlihat seperti dioda, namun hanya mengalirkan arus satu arah dan tidak mengalir ke arah sebaliknya.

Transistor PNP Sebagai Saklar

Transistor PNP

Gambar di atas menunjukkan rangkaian transistor PNP sebagai saklar. Cara kerjanya sangat sederhana. Jika input transistor (basis) terhubung ke ground (rendah), maka transistor PNP akan ON.

Dengan demikian, resistensi pada emitor-kolektor akan berkurang mendekati nol dan arus dapat mengalir melalui kedua terminal tersebut.

Jika input basis terhubung ke tegangan positif (tinggi), maka transistor akan OFF. Hambatan pada terminal emitor-kolektor akan sangat besar, sehingga arus listrik tidak dapat melewatinya.

Fungsi Penggunaan Transistor PNP

Transistor PNP dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, di antaranya:

1. Sirkuit Saklar atau Switching Arus

Transistor PNP dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronik. Ketika basis transistor PNP dihubungkan ke ground (low), maka transistor PNP dalam keadaan ‘ON’.

Sehingga resistensi pada emitor-kolektor berkurang mendekati nol, akibatnya arus akan dapat mengalir melalui kedua terminal tersebut.

Ketika basis transistor PNP terhubung ke tegangan positif (high), maka transistor akan ‘OFF’. Hambatan yang ada pada terminal emitor-kolektor akan sangat besar sehingga tidak memungkinkan dilewati oleh arus listrik.

2. Sistem Rangkaian Penguat

Transistor PNP dapat digunakan sebagai bagian dari sistem penguat dalam rangkaian elektronik. Transistor PNP mampu memperkuat sinyal listrik yang melewatinya dengan menggunakan arus basis sebagai kontrol.

Dalam aplikasi ini, transistor PNP digunakan sebagai bagian dari rangkaian penguat akhir.

3. Sistem Tombol Darurat

Transistor PNP dapat digunakan sebagai saklar pada sistem tombol darurat. Ketika tombol darurat ditekan, basis transistor PNP akan terhubung dengan ground (low) dan mengalirkan arus ke emitor-kolektor transistor sehingga sistem dapat berhenti atau mematikan peralatan elektronik yang terkait.

4. Sebagai Pasangan Transistor Darlington

Transistor PNP dapat digunakan sebagai bagian dari pasangan transistor Darlington. Pasangan transistor Darlington memungkinkan penguatan arus yang lebih besar dengan konfigurasi dua transistor.

Dalam konfigurasi ini, transistor PNP bertindak sebagai driver atau pengendali yang mengatur aliran arus melalui transistor lainnya.

5. Pada Sirkuit Transistor Matching

Dalam aplikasi transistor matching, transistor PNP digunakan untuk mencocokkan karakteristik dari transistor yang satu dengan transistor yang lainnya.

Proses pencocokan ini diperlukan untuk menghasilkan keakuratan yang tinggi dalam aplikasi seperti penguat sinyal.

6. Pengendali Kecepatan Motor DC

Transistor PNP dapat digunakan sebagai pengendali kecepatan motor DC. Dalam konfigurasi ini, transistor PNP digunakan sebagai saklar untuk mengatur aliran arus listrik pada motor DC.

Sehingga kecepatan motor DC dapat diatur dengan mengatur nilai arus listrik yang mengalir melalui transistor PNP.

7. Sistem Robotik

Transistor PNP dapat digunakan pada sistem robotik sebagai bagian dari rangkaian kontrol motor. Dalam aplikasi ini, transistor PNP bertindak sebagai saklar yang mengatur arus listrik yang mengalir pada motor DC atau servo motor sehingga dapat mengontrol gerakan dari robot.

Baca juga:

Penutup

Dalam artikel ini, rekomend.id telah membahas tentang transistor tipe PNP dan cara kerjanya. Kita juga telah membahas tentang identifikasi transistor PNP dan penggunaannya dalam berbagai jenis rangkaian.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi SobatRekom yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang transistor tipe PNP dan penggunaannya dalam rangkaian elektronik.

Jangan ragu untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan SobatRekom di bidang ini. Terima kasih telah membaca artikel ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *