Fungsi Fuse

Pengertian, Jenis dan Fungsi Fuse Pada Sistem Kelistrikan

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian, Jenis dan Fungsi Fuse Pada Sistem Kelistrikan. Fuse atau sekring adalah salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan yang berfungsi sebagai pengaman.

Saat arus listrik melebihi batas amper yang diijinkan, maka fuse akan memutus aliran listrik tersebut untuk mencegah kerusakan pada komponen lainnya. Jenis-jenis fuse yang umum digunakan antara lain fuse tabung, fuse pelindung sirkuit, dan fuse sekering.

Fuse tabung terdiri dari tabung kaca atau keramik yang berisi kawat penghantar, sedangkan fuse pelindung sirkuit terdiri dari bahan yang tahan panas dan dilekatkan pada permukaan sirkuit. Sedangkan fuse sekering biasanya digunakan pada kendaraan bermotor.

Fungsi utama dari fuse adalah sebagai pengaman agar arus listrik tidak melebihi batas yang diijinkan. Selain itu, fuse juga berfungsi untuk melindungi komponen lain dari kerusakan akibat arus listrik yang terlalu besar.

Fuse juga memudahkan dalam proses identifikasi masalah pada sistem kelistrikan, karena jika fuse putus maka dapat dipastikan ada masalah pada sistem kelistrikan.

Dalam penggunaannya, pemilihan fuse harus disesuaikan dengan arus listrik yang dihasilkan oleh sistem kelistrikan. Jika arus listrik yang dihasilkan terlalu besar, maka fuse yang dipilih harus memiliki kapasitas yang lebih besar agar tidak mudah putus.

Sebaliknya, jika arus listrik yang dihasilkan relatif kecil, maka fuse yang dipilih juga harus disesuaikan agar dapat bekerja dengan baik.

Apa Itu Fuse?

Fuse atau sekering merupakan komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada rangkaian elektronika dan perangkat listrik. Fuse terdiri dari dawai halus yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang berlebihan atau terjadi interaksi arus pendek pada peralatan elektronika/listrik.

Karena fungsinya melindungi peralatan dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, fuse sering disebut sebagai pengaman listrik. Fuse memiliki dua terminal dan biasanya dipasang secara seri dengan rangkaian elektronika/listrik yang akan dilindunginya.

Jika fuse terputus, maka akan terjadi “open circuit” yang memutuskan aliran listrik, sehingga arus listrik tidak bisa mengalir masuk ke dalam rangkaian yang dilindunginya. Bentuk fuse yang paling umum adalah tabung silinder dan pisau.

Fungsi fuse tabung sering digunakan pada peralatan listrik rumah tangga, sedangkan fuse pisau lebih sering digunakan pada kendaraan bermotor.

Nilai fuse biasanya tertera pada badan fuse atau diukir pada terminal fuse dan terdiri dari arus listrik (dalam satuan ampere atau miliampere) dan tegangan (dalam satuan volt atau milivolt).

Cara Kerja Fuse

Fuse listrik bekerja dengan prinsip pengaruh pemanasan arus. Karena terbuat dari strip tipis atau untaian dawai logam yang tidak mudah terbakar, fuse memiliki ujung terminal terbuka dan selalu dihubungkan secara seri dengan rangkaian listrik.

Ketika arus berlebih atau panas dihasilkan akibat aliran deras di sirkuit, fuse akan meleleh karena titik leleh elemen yang rendah dan memutuskan sirkuit. Aliran yang berlebihan bisa merusak kabel dan menghentikan aliran arus.

Fuse bisa diganti dengan yang baru dan menggunakan peringkat yang disesuaikan. Fuse bisa terdiri dari elemen seperti seng, tembaga, perak, dan aluminium.

Selain sebagai pelindung, fuse juga berfungsi sebagai pemutus sirkuit ketika terjadi kesalahan mendadak di sirkuit. Ini bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai tindakan pengamanan untuk menghindari bahaya bagi manusia.

Gambar dan Simbol Fuse

Fungsi Fuse

Gambar di atas menunjukkan bahwa simbol untuk fuse (sekering) adalah kawat bergelombang tipis. Untuk simbolisasi komponen itu sendiri, sering menggunakan huruf “F” yang berarti Fuse atau sekering.

Cara pemasangan Fuse dapat dilihat pada gambar di atas, dimana Fuse disisipkan pada rangkaian elektronik. Karena Fuse memiliki berbagai bentuk, cara menyisipkannya dan kegunaannya berbeda-beda.

Fungsi Fuse

Fuse atau sekring dapat ditemukan hampir di seluruh rangkaian listrik, mulai dari peralatan elektronik sehari-hari, kelistrikan kendaraan bermotor, hingga pada sistem pengamanan listrik PLN yang memasok listrik ke rumahmu.

Hal ini karena fungsi dari fuse yang sangat beragam. Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai fungsinya, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Fungsi fuse pada elektronik

Salah satu fungsi dari fuse pada elektronik adalah membatasi jumlah aliran listrik. Dawai fuse akan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang melebihi kapasitas maksimumnya.

Dengan adanya fuse pada input tegangan sebuah rangkaian listrik, rangkaian tersebut tidak akan dialiri oleh muatan berlebih. Fuse akan membatasi jumlah aliran listrik ke dalam rangkaian tersebut.

2. Fungsi fuse pada panel listrik

Salah satu fungsi fuse pada panel listrik adalah untuk menghindari terjadinya kebakaran. Saat terjadi hubung singkat atau korsleting pada alat elektronik atau sistem listrik rumah, maka sekring atau fuse akan otomatis terputus.

Kebakaran rumah seringkali disebabkan oleh korsleting, yang dapat terjadi karena aliran listrik yang meningkat secara tiba-tiba sehingga membuat kabel penghantar menjadi sangat panas. Jika dibiarkan, kabel tersebut dapat terbakar dan merambat ke area sekitarnya.

Dengan adanya fuse, hal ini dapat dicegah karena komponen kecil tersebut akan secara otomatis terputus jika arus listrik yang mengalir terlalu besar.

Fungsi Fuse Pada Kipas Angin

Fungsi fuse pada kipas angin serupa dengan sekring pengaman, namun bedanya, fuse tidak memutuskan aliran listrik kecuali terjadi arus berlebih yang dapat membuat suhu melampaui batas aman. Fuse merupakan komponen yang hanya dapat digunakan sekali saja, jika rusak, harus diganti dengan yang baru.

Letak fuse biasanya berada di sekitar gulungan coil motor dinamo listrik, sengaja dipasangkan dengan coil untuk memastikan terputusnya aliran listrik saat terjadi overheat pada kipas. Selain itu, bentuk fuse juga bervariasi.

Fungsi Fuse Pada Stabilizer

Salah satu fungsi fuse pada stabilizer adalah untuk membantu mengidentifikasi arus listrik maksimum. Nilai arus listrik maksimum pada blade fuse ditandai dengan kode warna tertentu yang bertujuan untuk memudahkan proses pergantian fuse ketika terputus.

Kode warna ini juga dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi jumlah arus listrik maksimum yang dapat ditangani oleh sebuah rangkaian listrik.

Fungsi Fuse Pada Amplifier

Fungsi fuse atau sekring untuk menjaga agar arus listrik tetap stabil antara perangkat lunak dan keras dalam sistem audio, sehingga menghasilkan kualitas suara yang baik.

Kabel juga berperan penting dalam mengalirkan arus listrik dan frekuensi audio yang terbagi menjadi beberapa jenis, seperti kabel setrum, kabel interkoneksi, dan kabel speaker.

Fungsi Fuse Pada Stavolt

Fuse atau sekring berfungsi sebagai pengaman listrik yang melindungi peralatan listrik dan elektronik dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan.

Fungsi Fuse Pada Charger Aki

Fungsi fuse atau sekring pada motor sangat penting. Salah satu fungsinya adalah memutus aliran listrik jika terjadi korsleting tiba-tiba pada komponen motor lainnya. Selain itu, sekring juga melindungi komponen elektrik agar tidak rusak.

Selain itu, fungsi fuse atau sekring juga sebagai sensor untuk mendeteksi ketidaknormalan pada sistem kelistrikan. Karena fungsinya yang penting, pastikan untuk menggunakan sekring yang sesuai dan membawa sekring cadangan jika bepergian jauh.

Jenis–Jenis Fuse

Fungsi Fuse

Secara umum, terdapat dua jenis fuse dan fungsinya yaitu AC Fuse dan DC Fuse. Namun, untuk jenis fuse AC, terdapat beberapa tipe. Berikut adalah beberapa jenis fuse dan fungsinya yang digunakan pada jaringan listrik, instalasi rumah, dan instalasi kendaraan.

1.DC Fuse

Fuse DC atau sekring DC adalah sebuah jenis fuse sekring yang digunakan sebagai perlindungan pada rangkaian arus searah (DC / Direct Current). Fuse sekring DC biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis fuse yang lain.

2. AC Fuse

AC fuse atau sekring AC adalah komponen pengaman pada rangkaian listrik AC (Arus Bolak Balik). Jenis fuse AC dibagi menjadi dua berdasarkan tegangan kerjanya, yaitu Sekring Tegangan Rendah (Low Voltage Fuse) dan Sekring Tegangan Tinggi (High Voltage Fuse).

1.Low Voltage Fuse (Sekring Tegangan Rendah)

Fungsi fuse sekring tegangan rendah digunakan untuk melindungi instalasi listrik pada tegangan rendah yang berkisar antara 220 – 380 Volt. Terdapat beberapa jenis fuse sekring tegangan rendah, seperti sekring Rewirable, Catridge, Striker, dan Switch.

2. High Voltage Fuse (Sekring Tegangan Tinggi)

Fungsi fuse Sekring Tegangan Tinggi digunakan untuk melindungi transformator dan sistem tenaga listrik dengan tegangan menengah dan tinggi. Fuse Sekring terdiri dari bahan tembaga, perak, atau timah dan terbagi menjadi tiga jenis.

Jenis pertama adalah Fuse Sekring HRC tipe Cartridge. Jenis kedua adalah Fuse Sekring HRC tipe Cair. Jenis ketiga adalah Fuse Sekring HV tipe Expulsion (Pengeluaran).

Baca juga: Cara Jumper Fuse Kipas Angin dan Cara Cek Thermofuse

Penutup

Dalam artikel ini, rekomend.id telah membahas berbagai jenis dan fungsi fuse atau sekring pada berbagai peralatan listrik dan elektronik. Fuse memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi peralatan dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan atau korsleting.

Selain itu, pemilihan fuse yang tepat juga sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitas suara pada peralatan audio. Terdapat berbagai jenis fuse seperti AC Fuse dan DC Fuse, serta fuse tegangan rendah dan tegangan tinggi yang memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda.

Penting bagi kita untuk memahami jenis fuse yang tepat untuk digunakan pada peralatan kita dan selalu memperhatikan keselamatan dalam penggunaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *