Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Diposting pada

Rekomend.id – Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan). Pengatur tegangan (voltage regulator) merupakan komponen penting dalam dunia elektronika yang bertugas untuk menjaga dan mengontrol tegangan listrik dalam suatu rangkaian elektronik.

Dengan memastikan tegangan yang stabil, komponen-komponen lain dalam rangkaian dapat bekerja dengan efisien dan terhindar dari kerusakan akibat fluktuasi tegangan yang berlebihan.

Dalam konteks ini, terdapat Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan) yang digunakan untuk pengaturan tegangan DC (Direct Current). Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan) memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan tersendiri yang dapat memengaruhi performa suatu sistem elektronik.

Dalam penjelasan berikut, kita akan menggali lebih dalam tentang Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan) Pengatur Tegangan, beserta dengan karakteristik masing-masing jenisnya.

Jenis-jenis IC Voltage Regulator

Ada beberapa metode untuk mengelompokkan Pengatur Tegangan yang berbentuk IC (Integrated Circuit). Pertama, pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan jumlah terminalnya, yaitu 3 Terminal dan 5 Terminal.

Selanjutnya, pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan jenisnya, yaitu Linear Voltage Regulator dan Switching Voltage Regulator. Sedangkan metode pengelompokan yang ketiga adalah dengan membaginya menjadi 3 jenis, yaitu Fixed Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator, dan Switching Voltage Regulator.

Berikut adalah penjelasan ringkas mengenai 3 Jenis IC Pengatur Tegangan DC (Pengatur Tegangan DC):

FIXED VOLTAGE REGULATOR (Pengatur Tegangan Tetap)

IC Pengatur Tegangan Tetap (Fixed Voltage Regulator) memiliki nilai yang sudah ditetapkan dan tidak dapat diubah sesuai dengan keinginan.

Nilai tegangannya telah ditetapkan oleh produsen IC, sehingga tegangan DC yang dihasilkan selalu tetap sesuai dengan spesifikasi IC tersebut. Contohnya, IC Pengatur Tegangan 7805 akan menghasilkan tegangan DC sebesar 5 Volt dan tidak dapat diubah.

Terdapat dua jenis Pengatur Tegangan Tetap, yaitu Positive Voltage Regulator dan Negative Voltage Regulator.

IC Voltage Regulator yang paling umum ditemukan di pasaran adalah tipe 78XX. Kode “XX” di belakangnya adalah angka yang menunjukkan tegangan output DC dari IC Voltage Regulator tersebut. Contohnya, 7805, 7809, 7812, dan sejenisnya. IC 78XX termasuk dalam jenis Positive Voltage Regulator.

IC yang termasuk dalam kategori Negative Voltage Regulator memiliki desain, struktur konstruksi, dan prinsip kerja yang mirip dengan jenis Positive Voltage Regulator.

Perbedaannya terletak pada polaritas tegangan outputnya yang berlawanan. Contoh IC Negative Voltage Regulator meliputi 7905, 7912, atau IC Voltage Regulator yang diawali dengan kode 79XX.

IC Pengatur Tegangan Tetap juga termasuk dalam kategori IC Linear Voltage Regulator.

ADJUSTABLE VOLTAGE REGULATOR (Pengatur Tegangan yang dapat disetel)

IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah tipe IC Pengatur Tegangan DC yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tegangan output sesuai dengan kebutuhan rangkaian.

IC Adjustable Voltage Regulator ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Positive Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator. Sebagai contoh, IC jenis Positive Adjustable Voltage Regulator seperti LM317 memiliki rentang tegangan output dari 1.2 Volt DC hingga 37 Volt DC.

Sedangkan IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator seperti LM337 juga memiliki rentang tegangan yang sama dengan LM317. Walaupun keduanya memiliki desain, konstruksi, dan prinsip kerja yang serupa, perbedaannya terletak pada polaritas tegangan outputnya.

IC Pengatur Tegangan Tetap juga termasuk dalam kategori IC Pengatur Tegangan Linear.

SWITCHING VOLTAGE REGULATOR

Switching Voltage Regulator memiliki desain, konstruksi, dan prinsip kerja yang berbeda dibandingkan dengan IC Linear Regulator (baik yang bersifat tetap maupun yang dapat diatur).

Switching Voltage Regulator memiliki tingkat efisiensi penggunaan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan IC Linear Regulator.

Hal ini terjadi karena kemampuannya dalam mengalihkan penyediaan energi listrik ke dalam medan magnet yang berfungsi sebagai penyimpan energi listrik.

Oleh karena itu, dalam rangka merakit Pengatur Tegangan dengan sistem Switching Voltage Regulator, diperlukan penambahan komponen Induktor yang berperan sebagai elemen penyimpan energi listrik.

Prinsip Kerja IC Voltage Regulator

Setelah memahami Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan), perlu dicatat bahwa selain berperan sebagai pengatur kestabilan tegangan, IC regulator juga berfungsi sebagai pembatas tegangan.

Fungsi tersebut adalah untuk menghindari agar tegangan yang masuk ke dalam rangkaian tidak melampaui batas yang aman.

Agar dapat memahami lebih mendalam mengenai IC regulator, mari perhatikan prinsip kerjanya sebagai berikut.

Saat kunci kontak berada dalam posisi “on”, arus dari baterai akan mengalir melalui rangkaian sebagai berikut:

  • Baterai – sekering – kunci kontak – terminal IG – IC regulator.

Setelah arus mencapai IC regulator, arus akan melewati terminal dasar dan melalui transistor. Rangkaian arusnya adalah sebagai berikut:

  • IC regulator – terminal dasar B – transistor Tr1 – terminal E Tr1 – tanah.

Dalam situasi ini, komponen Tr1 akan berada dalam keadaan aktif (ON). Selain itu, medan magnet juga akan terbentuk di kumparan rotor. Saat Tr1 aktif, transistor Tr3 juga akan aktif, dan indikator pengisian akan menyala.

Susunan aliran arusnya adalah sebagai berikut:

  • Baterai – kunci kontak – lampu pengisian – terminal regulator – terminal C Tr3 – terminal E Tr3 – ground.

Kelebihan dan Kekurangan IC Regulator

Apakah Sobat Rekomend sudah memahami Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan). Saat ini, hampir semua komponen elektronika menggunakan IC regulator untuk meningkatkan kinerjanya. Meskipun demikian, IC regulator juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan.

Kelebihan IC Regulator

Ukuran yang kompak: IC regulator memiliki dimensi yang kecil, sehingga mampu menghemat ruang pada perangkat elektronik.

Sistem pengisian yang sederhana: IC regulator lebih mudah dalam hal pengisian jika dibandingkan dengan sistem konvensional.

Stabilitas tegangan yang tinggi: IC regulator menghasilkan tegangan yang sangat stabil, menjaga konsistensi tegangan dalam berbagai situasi.

Tanpa perlu penyetelan: IC regulator tidak memerlukan penyetelan karena tidak menggunakan kontak poin, sehingga lebih mudah dalam penggunaannya.

Kekurangan IC Regulator

Tidak dapat direparasi: Apabila IC regulator mengalami kerusakan, umumnya tidak bisa diperbaiki dan harus diganti dengan yang baru.

Keterbatasan komponen: Karena ukurannya yang kecil, IC regulator memiliki keterbatasan dalam hal daya dan fitur yang dapat diatasi. Jika terjadi kerusakan, mungkin diperlukan pembongkaran yang rumit untuk mengganti komponen yang rusak.

Baca Juga:

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan).

Demikianlah penjelasan mengenai berbagai Jenis IC Voltage Regulator Pengatur Tegangan. Dalam dunia elektronika, pemilihan jenis IC regulator yang tepat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan sistem secara efisien.

Dengan memahami karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing jenis IC regulator, Sobat Rekomend dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam merancang dan mengimplementasikan rangkaian elektronik Sobat Rekomend. Semoga pengetahuan ini bermanfaat dalam perjalanan Sobat Rekomend dalam dunia elektronika.

Terima kasih telah membaca artikel Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan) ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *