Jenis-jenis Transformator (Trafo)

Jenis-jenis Transformator (Trafo)

Diposting pada

Rekomend.id – Jenis-jenis Transformator (Trafo). Dalam dunia kelistrikan, transformator, atau sering disebut juga dengan trafo, merupakan salah satu perangkat yang sangat vital. Trafo digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat yang lain, yang memungkinkan aliran listrik yang efisien dan aman dalam jaringan listrik.

Dalam konteks ini, akan dibahas Jenis-jenis Transformator (Trafo) yang memiliki peran unik dalam berbagai aspek sistem kelistrikan.

Setiap Jenis-jenis Transformator (Trafo) memiliki karakteristik dan fungsi spesifiknya, dan pemahaman mendalam tentang perbedaan di antara mereka sangat penting dalam merancang, mengoperasikan, dan menjaga keandalan jaringan listrik modern.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Jenis-jenis Transformator (Trafo) yang berperan sebagai pilar penting dalam penyediaan dan distribusi tenaga listrik.

Jenis-jenis Transformator (Trafo)

Terdapat berbagai macam Jenis-jenis Transformator (Trafo) yang digunakan dalam sistem kelistrikan untuk berbagai keperluan yang berbeda. Beberapa dari keperluan tersebut mencakup penggunaan trafo dalam pembangkit tenaga listrik, distribusi tenaga listrik, dan transmisi tenaga listrik.

Perangkat ini, yang dalam bahasa Inggris disebut “Transformer,” dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria, seperti level tegangan, jenis media atau bahan inti trafo yang digunakan, konfigurasi lilitan trafo, penggunaannya, dan juga lokasi penggunaannya.

Di bawah ini terdapat Jenis-jenis Transformator (Trafo) berdasarkan pengklasifikasinya masing-masing.

 A. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan

Trafo yang dikelompokkan berdasarkan level tegangan adalah jenis trafo yang paling umum digunakan dalam praktiknya.

Pengklasifikasian ini bergantung pada rasio jumlah lilitan pada gulungan primer dan gulungan sekundernya. Beberapa jenis trafo berdasarkan level tegangan mencakup Trafo Step Up dan Trafo Step Down.

1. Trafo Step Up

Sesuai dengan namanya, Trafo Step Up adalah jenis trafo yang dirancang untuk meningkatkan level tegangan AC dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Tegangan sekunder sebagai output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan jumlah lilitan pada gulungan sekunder dibandingkan dengan jumlah lilitan pada gulungan primer.

Di dalam pembangkit listrik, trafo jenis ini sering digunakan untuk menghubungkan trafo generator dengan jaringan listrik (grid).

2. Trafo Step Down

Trafo Step Down adalah jenis trafo yang berfungsi untuk menurunkan level tegangan AC dari tingkat yang tinggi menjadi tingkat yang lebih rendah.

Pada Trafo Step Down ini, jumlah lilitan pada gulungan primer lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan pada gulungan sekundernya.

Dalam jaringan distribusi, trafo step down ini umumnya digunakan untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi tegangan rendah yang cocok untuk peralatan rumah tangga.

Di rumah tangga, kita sering menggunakannya untuk menurunkan tingkat tegangan listrik yang diterima dari PLN (220V) menjadi tingkat tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita.

Trafo Step Down

B. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yang Digunakan

Dilihat dari bahan inti yang digunakan untuk gulungan primer dan sekundernya, trafo dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu trafo berinti udara (Air Core) dan trafo berinti besi (Iron Core).

1. Trafo berinti Udara (Air Core Transformer)

Pada trafo yang menggunakan inti udara, gulungan primer dan sekunder dililitkan pada inti yang terbuat dari bahan non-magnetik, biasanya berbentuk tabung yang kosong di dalamnya.

Bahan non-magnetik ini dapat berupa kertas atau karton. Hal ini berarti bahwa aliran fluks magnetik antara gulungan primer dan sekunder terjadi melalui udara.

Tingkat kopling atau induktansi mutual di antara gulungan-gulungan tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan dengan trafo yang menggunakan inti besi.

Selain itu, kerugian histerisis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo berinti besi dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan pada trafo berinti udara. Trafo berinti udara ini biasanya digunakan pada rangkaian dengan frekuensi tinggi.

2. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)

Pada trafo berinti besi, gulungan primer dan sekunder dililitkan pada inti lempengan-lempengan besi tipis yang telah dilaminasi.

Trafo berinti besi memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan trafo berinti udara. Hal ini karena bahan besi memiliki sifat magnetik dan konduktif, sehingga memudahkan aliran fluks magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik pada gulungan, serta membantu mengurangi peningkatan suhu yang dihasilkan. Trafo berinti besi umumnya digunakan pada aplikasi dengan frekuensi rendah.

C. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya

1. Trafo Otomatis (Auto Transformer)

Auto Transformer atau Trafo Otomatis adalah jenis trafo listrik yang memiliki hanya satu kumparan, di mana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabungkan dalam satu rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis.

Pengaturan lilitan ini berbeda secara signifikan dari trafo standar pada umumnya, yang memiliki dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.

Trafo Otomatis ini sering dimanfaatkan sebagai trafo peningkat (step up) dan penurun (step down) tegangan dalam rentang tegangan antara 100V-110V-120V dan 220V-230V-240V, bahkan dalam rentang antara 110V hingga 220V.

Trafo Otomatis (Auto Transformer)

D. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Penggunaannya

Trafo dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai dengan keperluannya. Jenis trafo ini dapat dikelompokkan menjadi trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran, dan trafo proteksi.

1. Trafo Daya (Power Transformer)

Transformator Daya adalah jenis trafo yang memiliki dimensi besar dan digunakan untuk mentransfer daya dalam skala tinggi, bahkan hingga mencapai 33 Kilo Volt. Trafo daya ini sering ditemukan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Secara umum, Trafo Daya memiliki tingkat insulasi yang tinggi.

2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)

Trafo Distribusi, atau Distribution Transformer, berperan dalam mengalirkan energi listrik dari sumber pembangkit ke berbagai wilayah perumahan dan industri. Pada prinsipnya, Trafo Distribusi ini menyebarkan energi listrik pada tegangan rendah yang biasanya kurang dari 33 kilo Volt, yang sesuai untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri dalam rentang tegangan 220V hingga 440V.

3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)

Trafo Pengukuran, atau dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut Measurement Transformer atau Instrument Transformer, berfungsi untuk melakukan pengukuran terhadap tegangan, arus listrik, dan daya dalam berbagai kuantitas. Trafo ini biasanya terbagi menjadi trafo tegangan, trafo arus listrik, dan jenis lainnya.

4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)

Trafo Proteksi digunakan untuk menjaga komponen listrik dari potensi kerusakan. Perbedaan utama antara trafo proteksi dan trafo pengukuran terletak pada tingkat ketelitiannya. Trafo proteksi harus memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada trafo pengukuran.

Trafo Proteksi (Protection Transformer)

E. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Tempat Penggunaanya

Pengelompokan Trafo berdasarkan lokasi penggunaannya umumnya mencakup trafo dalam ruangan (indoor) dan trafo di luar ruangan (outdoor). Trafo Indoor adalah jenis trafo yang harus ditempatkan di dalam bangunan yang memiliki atap, seperti yang sering digunakan di industri.

Di sisi lain, trafo outdoor adalah jenis trafo yang dapat ditempatkan di luar bangunan, seperti trafo distribusi yang biasanya terletak di gardu induk dan sejenisnya.

Baca Juga:

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Jenis-jenis Transformator (Trafo).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai jenis transformator trafo yang digunakan dalam berbagai aplikasi dan kebutuhan dalam dunia kelistrikan.

Setiap jenis transformator ini memiliki karakteristik dan peran khususnya masing-masing, yang menjadikannya elemen penting dalam sistem kelistrikan modern.

Penting untuk memahami perbedaan dan fungsi masing-masing jenis transformator trafo ini agar dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi listrik.

Jenis-jenis transformator trafo ini menjadi fondasi penting dalam menyediakan, mendistribusikan, dan mengukur tenaga listrik secara efisien dan aman di seluruh dunia.

Terima kasih telah membaca artikel Jenis-jenis Transformator (Trafo) ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *