Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit)

Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit)

Diposting pada

Rekomend.id – Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit). Dalam dunia elektronik, Integrated Circuit (IC) atau yang dikenal sebagai sirkuit terintegrasi, adalah komponen yang tak terpisahkan.

IC adalah otak dari berbagai perangkat elektronik, mulai dari ponsel pintar hingga komputer supercanggih.

Namun, dunia IC ini sendiri memiliki berbagai macam jenis dan klasifikasi berdasarkan berbagai kriteria yang berbeda.

Artikel ini akan membahas Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit), membantu Sobat Rekomend memahami keragaman dan peran penting yang dimainkan oleh IC dalam teknologi modern.

Jenis-jenis Pengelompokan IC

Secara prinsip, terdapat berbagai macam cara untuk mengklasifikasikan IC. Beberapa mengkategorikan IC berdasarkan aplikasinya, sementara yang lain mengelompokkannya berdasarkan jumlah komponen yang digunakan.

Ada yang memisahkan IC berdasarkan bentuk kemasannya, dan ada pula yang mengklasifikasikannya berdasarkan fungsinya. Selain itu, terdapat yang mengelompokkan IC berdasarkan teknik pembuatannya.

Di bawah ini, Rekomend akan menampilkanJenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit) yang telah dikelompokkan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah disebutkan sebelumnya.

1. Pengelompokan IC berdasarkan Aplikasinya

Dengan mengacu pada aplikasinya, IC dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yakni IC Analog, IC Digital, dan IC Campuran (Mixed Integrated Circuit).

IC Analog

IC Analog adalah jenis IC yang berfungsi dengan sinyal berbentuk gelombang kontinu. Beberapa contoh IC Analog termasuk IC Penguat Daya, IC Penguat Sinyal, IC Regulator Tegangan, IC Multiplier, dan IC Op-Amp.

IC Digital

IC Digital merupakan jenis IC yang beroperasi dengan sinyal digital, yang hanya memiliki dua tingkat, yaitu “Tinggi” dan “Rendah,” atau diwakili oleh kode Binary “1” dan “0.” Contoh-contoh IC Digital meliputi IC Mikroprosesor, IC Flip-flop, IC Counter, IC Memory, IC Multiplexer, dan IC Mikrokontroler.

IC Campuran (Mixed IC)

IC Campuran atau Mixed IC adalah jenis IC yang menggabungkan fungsi dari IC Analog dan IC Digital ke dalam satu kemasan IC.

Biasanya, jenis IC kombinasi digital dan analog ini digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog (D/A Converter) atau sinyal analog menjadi sinyal digital (A/D Converter).

Seiring perkembangan teknologi IC, IC campuran ini juga memungkinkan integrasi sinyal digital dengan fungsi RF (Radio Frekuensi) dalam satu kemasan IC.

2. Pengelompokan IC berdasarkan Jumlah Komponennya

Berikut ini adalah klasifikasi jenis-jenis IC berdasarkan jumlah komponen, terutama jumlah Transistor yang terdapat dalam satu kemasan IC.

Small-scale integration (SSI)

Small-scale integration atau IC SSI adalah jenis IC berukuran kecil yang hanya mengandung beberapa transistor di dalamnya.

Medium-scale integration (MSI)

Medium-scale integration (MSI) adalah jenis IC yang mengandung ratusan transistor dalam satu kemasan IC. IC dengan skala menengah ini dikembangkan pada tahun 1960-an dan lebih ekonomis dibandingkan dengan IC Small-scale integration (SSI).

Large-scale integration (LSI)

Large-scale integration atau LSI adalah jenis IC yang mengandung ribuan transistor di dalamnya. Pada tahun 1970-an, IC mikroprosesor pertama yang dikembangkan untuk kalkulator hanya memiliki kurang dari 4000 transistor.

Very large-scale integration (VLSI)

Very large-scale integration atau disingkat VLSI adalah jenis IC yang mengandung puluhan ribu hingga ratusan ribu transistor dalam satu kemasan. IC berskala sangat besar ini mulai dikembangkan sejak tahun 1980-an.

Ultra large-scale integration (ULSI)

Ultra large-scale integration (ULSI) merupakan jenis IC yang mengandung lebih dari 1 juta transistor di dalamnya.

3. Pengelompokan IC berdasarkan Teknik Pembuatannya

Dilihat dari cara pembuatannya atau teknik manufaktur, IC dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni IC Thin and Thick Film, IC Monolitik, dan IC Hybrid atau IC Multichip.

IC Monolitik (Monolithic IC)

IC Monolitik adalah jenis IC yang menggabungkan Komponen Pasif dan Komponen Aktif dalam satu chip tunggal berbahan silikon sebagai semikonduktor.

Pendekatan manufaktur IC Monolitik ini mampu menghasilkan IC yang memiliki tingkat keandalan tinggi dengan biaya produksi yang rendah.

Jenis IC ini sering digunakan dalam rangkaian televisi, penguat audio, regulator tegangan, dan penerima AM/FM.

Thin and Thick Film IC

IC Thin Film dan Thick Film umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan IC Monolitik.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa hanya komponen pasif seperti resistor dan kapasitor yang dapat diintegrasikan langsung pada wafer IC, sedangkan komponen aktif seperti transistor dan dioda tidak dapat diintegrasikan dan harus dihubungkan secara terpisah, membentuk rangkaian tersendiri di dalam kemasan IC.

IC Thin Film dan Thick Film memiliki karakteristik dan tampilan yang serupa, perbedaannya terletak pada cara pembentukan komponen pasifnya.

Thin Film IC menggunakan teknik penguapan atau katoda-sputtering, sementara Thick Film IC menggunakan teknik sablon.

IC Hybrid atau IC Multi-chip

Sesuai dengan namanya, IC Hybrid atau IC Multi-chip terdiri dari beberapa chip yang dihubungkan menjadi satu sirkuit terintegrasi.

IC jenis ini sering digunakan dalam rangkaian penguat daya tinggi, mulai dari 5W hingga lebih dari 50W. Kinerja IC Hybrid ini umumnya lebih unggul dibandingkan dengan IC Monolitik.

4. Pengelompokan IC berdasarkan Kemasan (Package)

Dilihat dari tipe kemasannya, IC dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. SIP (Single In-line Packages)
  2. DIP (Dual In-line Packages)
  3. SOP (Small Outline Packages)
  4. QFP (Quad Flat Packages)
  5. BGA (Ball Grid Arrays)

5. Pengelompokan IC berdasarkan Fungsi umumnya

Selain pengelompokan-pengelompokan di atas, terdapat pengelompokan IC berdasarkan fungsi umumnya, seperti:

  1. IC Gerbang Logika, yang berperan sebagai Gerbang Logika.
  2. IC Komparator, yang berfungsi sebagai Pembanding.
  3. IC Timer, yang berfungsi sebagai penghitung waktu.
  4. IC Sakelar (Switching), yang berfungsi sebagai sakelar elektronik.
  5. IC Penguat Audio, yang berfungsi sebagai penguat sinyal audio.

Baca Juga:

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id akan membahas mengenai Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit).

Demikianlah beberapa jenis pengelompokan IC (Integrated Circuit) berdasarkan berbagai kriteria yang dapat membantu kita memahami beragam karakteristik dan fungsi IC.

Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit) telah menjadi landasan penting dalam dunia teknologi elektronik yang terus berkembang.

Terima kasih telah membaca artikel Jenis-jenis Pengelompokan IC (Integrated Circuit) ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *