Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya

Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya. Dalam dunia elektronika dan listrik, fuse atau sekering adalah komponen yang seringkali dianggap sepele, tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan kinerja peralatan elektronik serta sistem listrik.

Fuse adalah salah satu elemen pertahanan utama yang bekerja di balik layar, memberikan perlindungan vital terhadap berbagai bahaya yang dapat muncul akibat arus listrik berlebihan dalam suatu rangkaian.

Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya.

Pada bagian ini, kita akan membahas dengan lebih mendalam Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya, serta mengulas peran dan fungsi krusial yang dimilikinya dalam dunia listrik.

Rekomend juga akan menjelaskan mengapa pemahaman tentang Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya sangat penting, baik bagi teknisi listrik, pemilik rumah tangga, maupun siapa pun yang berhubungan dengan peralatan listrik.

Mari kita memulai dengan merinci definisi dan manfaat dasar dari fuse atau sekering.

Cara Mengukur Fuse (Sekering) dengan Multimeter Digital

Secara umum, Fuse biasanya memiliki pelindung transparan yang terbuat dari kaca atau plastik, yang memungkinkan kita untuk secara langsung memeriksa apakah kawat halus pada Fuse tersebut putus atau tidak.

Namun, ada juga jenis Fuse yang memiliki pelindung yang menutupi kawat halus di dalamnya, sehingga sulit bagi kita untuk melihat isi dari Fuse tersebut.

Oleh karena itu, kita perlu menggunakan Multimeter untuk mengukur Fuse guna menentukan apakah Fuse tersebut masih berfungsi dengan baik atau sudah terputus.

Berikut ini adalah cara untuk mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital :

  1. Setel Saklar Multimeter ke posisi Ohm (Ω).
  2. Sambungkan Probe Multimeter ke masing-masing Terminal Fuse atau Sekering seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Penting untuk diingat bahwa Fuse atau Sekering tidak memiliki polaritas, jadi posisi Probe Merah dan Probe Hitam tidak perlu dikhawatirkan.
  3. Pastikan bahwa nilai yang ditampilkan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Ini menunjukkan bahwa Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short).
  4. Jika Display Multimeter menunjukkan “Tak Terhingga,” maka itu menandakan bahwa Fuse tersebut telah putus atau terbakar.

Fuse yang telah terputus harus digantikan dengan Fuse yang memiliki spesifikasi yang sama. Jika Fuse yang digunakan sebagai pengaman memiliki spesifikasi yang berbeda, maka Fuse tersebut tidak akan dapat berfungsi secara optimal atau melindungi rangkaian elektronik atau peralatan listrik dengan baik.

Jenis-Jenis Fuse

Setelah membahas Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya, Rekomend akan membahas mengenai Jenis – jenis Fuse.

Biasanya, fuse memiliki berbagai jenis yang dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Selain itu, fuse juga memiliki beragam warna yang mencerminkan kapasitas yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis fuse:

Fuse Tabung

Fuse tabung memiliki bentuk berbentuk tabung dan dilindungi oleh bahan kaca yang transparan sehingga memungkinkan kita untuk dengan mudah memeriksa kondisi komponen penting yang terdapat di dalamnya.

Jenis fuse yang berbentuk tabung ini sering digunakan dalam peralatan listrik rumah tangga. Keberadaan fuse tabung sebagai salah satu komponen peralatan elektronik memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah korsleting listrik dan potensi kebakaran.

Fuse Kotak

Fuse kotak memiliki bentuk yang hampir serupa dengan fuse jenis blade, tetapi perbedaannya terletak pada adanya jendela transparan di bagian atasnya.

Secara dimensi, fuse kotak lebih besar dibandingkan dengan jenis fuse blade. Jenis sekering ini juga hadir dalam berbagai warna yang mencerminkan kapasitasnya yang beragam.

Sebagai contoh, warna hijau untuk 40A, merah muda untuk 30A, merah untuk 50A, hitam untuk 80A, kuning untuk 60A, dan biru untuk 100A.

Fuse Blade

Komponen ini memiliki profil yang relatif datar. Pemasangannya sangat sederhana, hanya dengan cara mencolokkannya.

Sekering ini umumnya dilengkapi dengan lapisan plastik transparan yang berwarna, yang mempermudah dalam proses identifikasi.

Selain itu, variasi warna pada fuse blade ini juga mencerminkan kapasitas yang beragam, seperti coklat untuk 7.5A, orange untuk 5A, biru untuk 15A, merah untuk 10A, hijau untuk 30A, transparan untuk 25A, dan kuning untuk 20A.

Fuse Plat

Fuse Plat berperan sebagai perlindungan utama dalam arus listrik. Jenis sekering ini memiliki kapasitas ampere yang cukup besar, bahkan bisa mencapai 30A atau lebih.

Kapasitasnya dapat dengan mudah dikenali langsung di bawah plat penghubung. Fuse Plat ini dilengkapi dengan pelindung berwarna hitam yang terbuat dari plastik dan tidak tembus pandang.

Prinsip Kerja Fuse

Setelah membahas Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya dan Jenis – jenis Fuse, Rekomend akan membahas mengenai Prinsip Kerja Fuse.

Fuse (sekering) memiliki dua terminal dan biasanya dipasang secara seri dalam rangkaian elektronika untuk melindunginya.

Ketika fuse (sekering) ini terputus, akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan aliran listrik dan mencegah arus listrik mengalir ke dalam rangkaian yang dilindunginya.

Hal ini sangat penting karena jika aliran listrik tetap mengalir, maka komponen lain dalam rangkaian tersebut juga dapat mengalami kerusakan.

Namun, pada fuse yang telah melindungi rangkaian elektronik dari arus berlebihan, kawat tipis di dalamnya biasanya akan mengalami kerusakan atau bahkan terbakar.

Oleh karena itu, untuk menghindari korsleting listrik, penting untuk secara rutin memeriksa kondisi fuse dan segera menggantinya jika terdapat kerusakan.

Faktor Penyebab Fuse Rusak

Meskipun tugas utama fuse adalah melindungi komponen-komponen lain dalam rangkaian, fuse pun tidak luput dari kerusakan, karena pada hakikatnya, fuse juga merupakan komponen elektronik.

Di bawah ini, terdapat tiga penyebab umum yang sering mengakibatkan fuse mengalami kerusakan bagi penggunanya, yaitu:

Korsleting Kabel

Korsleting kabel adalah masalah yang sering muncul dalam kendaraan. Ketika korsleting terjadi pada kabel kendaraan, aliran listrik di dalamnya menjadi tidak stabil.

Untuk mengatasi masalah ini, langkah yang benar adalah memeriksa kabel yang mengalami korsleting dan menggantinya jika diperlukan.

Overload

Overload merupakan kondisi dimana arus listrik yang mengalir melalui sebuah komponen fuse melebihi kapasitas biasanya.

Fuse (sekering) tidak mampu menahan arus listrik yang melebihi kapasitasnya, sehingga menyebabkan kerusakan pada fuse tersebut dan membuatnya tidak dapat digunakan lagi.

Di sisi lain, komponen-komponen setelah fuse tetap aman dari kerusakan karena fuse telah menjalankan fungsi pelindungnya.

Short Circuit

Ketika arus listrik berlebihan melintasi fuse, kawat di dalam fuse akan mengalami kerusakan. Fuse akan kehilangan fungsi karena arus yang melebihi kapasitasnya.

Kejadian ini biasanya disebabkan oleh terjadinya hubungan singkat dalam rangkaian, yang sering disebut sebagai “Short Circuit”.

Baca Juga: 

Pengertian, Jenis dan Fungsi Fuse Pada Sistem Kelistrikan

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya.

Fuse atau sekering adalah komponen penting dalam dunia listrik yang memiliki peran vital dalam melindungi peralatan elektronik dan mencegah bahaya yang dapat timbul akibat arus listrik berlebihan.

Fuse adalah suatu perangkat yang dirancang untuk “melepaskan” atau terputus secara otomatis ketika arus listrik melampaui kapasitas yang telah ditentukan.

Fungsi utama fuse adalah untuk menghindari kerusakan pada peralatan elektronik dan mencegah terjadinya potensi kebakaran atau kerusakan yang lebih serius dalam rangkaian listrik.

Ketika arus melampaui batas kapasitas fuse, maka fuse akan terbakar atau rusak, sehingga menghentikan aliran listrik yang berlebihan.

Ini disebut sebagai “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik dan melindungi komponen-komponen elektronik dari kerusakan akibat arus berlebihan.

Menggantikan fuse yang rusak dengan yang sesuai dan berfungsi adalah langkah penting dalam menjaga keamanan peralatan listrik.

Selain itu, pemahaman tentang fuse juga penting dalam mendiagnosa masalah dalam rangkaian listrik dan menjaga kinerja peralatan elektronik dengan baik.

Fuse hadir dalam berbagai jenis dan kapasitas, dan pemilihan yang tepat sangat penting sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas aliran listrik dalam rangkaian.

Dengan demikian, fuse atau sekering adalah salah satu komponen utama yang berperan dalam menjaga keamanan dan kinerja sistem listrik.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian dan Fungsi Fuse (Sekering) serta Cara Mengukurnya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *