Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya

Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya. Pengertian Resistor dan Jenis-Jenis Resistor merupakan dasar yang penting dalam memahami komponen elektronika yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi.

Resistor, sebagai salah satu elemen kunci dalam dunia elektronika, memiliki peran sentral dalam mengatur aliran arus dan tegangan dalam rangkaian elektronik.

Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.

Untuk memahami lebih lanjut, mari kita eksplorasi Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya yang ada dalam konteks elektronika.

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki dua pin dan berfungsi sebagai perangkat untuk mengendalikan tegangan dan arus listrik.

Semua perangkat elektronik memerlukan pasokan arus listrik yang sesuai, sehingga perangkat tersebut dapat menerima tegangan yang memadai dari sumber listrik utama. Dengan demikian, jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian juga akan signifikan.

Oleh karena itu, diperlukan komponen listrik yang disebut resistor untuk mengendalikan tegangan. Ini dilakukan agar jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat disesuaikan dengan kapasitas perangkat tersebut.

Jenis-jenis Resistor

Secara umum, resistor bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis, seperti Resistor Tetap, Resistor Variabel, Termistor, dan LDR.

A. Fixed Resistor

Resistor Tetap adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansi yang tidak berubah. Biasanya, nilai resistansi atau hambatan Resistor ini ditunjukkan dengan kode warna atau kode angka.

Tampilan dan Simbol Resistor Tetap:

Fixed Resistor

Resistor Tetap yang termasuk dalam kategori ini berdasarkan komposisi bahan pembuatnya antara lain:

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Komposisi Karbon ini dibuat dari campuran karbon halus dan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) untuk mencapai nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak karbon dalam campuran, semakin rendah nilai resistansinya.

Biasanya, nilai resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Resistor Komposisi Karbon ini berkisar antara 1Ω hingga 200MΩ, dengan daya sekitar 1/10W hingga 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Film Karbon ini terbuat dari lapisan tipis karbon yang dideposisikan pada substrat isolator yang kemudian dipotong menjadi bentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung pada proporsi antara karbon dan isolator.

Semakin banyak karbon yang digunakan, semakin rendah nilai resistansinya. Kelebihan dari Resistor Film Karbon ini adalah kemampuannya untuk menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan memiliki tingkat kepekaan terhadap perubahan suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan Resistor Komposisi Karbon.

Biasanya, nilai resistansi Carbon Film Resistor yang dapat ditemukan di pasaran berada dalam kisaran 1Ω hingga 10MΩ, dengan daya sekitar 1/6W hingga 5W.

Karena memiliki tingkat kepekaan yang rendah terhadap perubahan suhu, Resistor Film Karbon dapat berfungsi pada rentang suhu antara -55°C hingga 155°C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Resistor Film Logam merupakan jenis Resistor yang dilapisi dengan lapisan tipis film logam pada Substrat Keramik, lalu dipotong menjadi bentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar, dan ketebalan spiral logam tersebut.

Secara umum, Resistor jenis Film Logam ini dianggap sebagai yang terbaik di antara berbagai jenis Resistor yang ada, termasuk Resistor Komposisi Karbon dan Resistor Film Karbon.

B. Variable Resistor

Resistor Variabel adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya dapat diubah dan disesuaikan sesuai kebutuhan. Secara umum, Resistor Variabel terdiri dari Potensiometer, Rheostat, dan Trimpot.

Bentuk dan Simbol Variable Resistor : 

Variable Resistor

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Rheostat

Rheostat adalah jenis Resistor Variabel yang dapat digunakan pada tegangan dan arus tinggi. Rheostat terdiri dari lilitan kawat resistif, dan pengaturan nilai resistansinya dilakukan dengan menyapu yang bergerak di sepanjang bagian atas toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor, yang sering disebut juga sebagai Trimpot (Trimmer Potensiometer), adalah jenis Resistor Variabel yang beroperasi mirip dengan Potensiometer, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, diperlukan alat bantu seperti obeng kecil untuk memutar porosnya.

C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah sesuai dengan suhu (Temperature). Singkatan Thermistor berasal dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :

Thermistor (Thermal Resistor)

D. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Resistor Tergantung Cahaya adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai LDR,

Bentuk dan Simbol LDR : 

LDR (Light Dependent Resistor)

Fungsi Resistor

Setelah memahami Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya, Rekomend kan membahas mengenai Fungsi Resistor.

Jadi, peran utama resistor dalam rangkaian listrik adalah untuk mengatur arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Dengan demikian, jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa peran dari resistor meliputi:

  • Resistor adalah komponen elektronika yang bertanggung jawab dalam mengatur tegangan dan arus listrik dalam rangkaian.
  • Ketika tegangan dalam sebuah rangkaian elektronika tinggi, resistor berperan dalam menurunkan tegangan, dan sebaliknya.
  • Fungsi utama resistor adalah mengendalikan jumlah arus yang mengalir ke komponen lain, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan perangkat tersebut.
  • Dalam suatu rangkaian, resistor juga berperan sebagai pembangkit frekuensi, baik untuk frekuensi tinggi maupun rendah.
  • Selain itu, resistor berfungsi sebagai pelindung alat elektronik dari potensi kerusakan akibat lonjakan tegangan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Baca Juga:

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id akan membahas mengenai Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.

Dalam Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya, kita memahami bahwa Resistor adalah komponen vital dalam dunia elektronika yang memiliki peran penting dalam mengendalikan tegangan, arus, dan frekuensi dalam sebuah rangkaian.

Berbagai jenis Resistor, seperti Resistor Tetap, Resistor Variabel, Thermistor, dan LDR, memiliki fungsi dan karakteristik khusus masing-masing.

Dengan pemahaman ini, kita dapat mengaplikasikan Resistor dengan bijak dalam perangkat elektronik untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga stabilitasnya.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *