Pengertian Fungsi Cara Kerja Resistor PTC

Resistor PTC – Fungsi, Cara Kerja dan Penggunaannya

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Fungsi Cara Kerja dan Penggunaan Resistor PTC. Resistor PTC atau Positive Temperature Coefficient Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Resistor PTC umumnya terbuat dari material seperti keramik atau termistor polimer.

Cara kerja Resistor PTC sangat sederhana, yaitu saat suhu lingkungan naik, maka resistansi pada Resistor PTC akan meningkat. Ini disebabkan oleh sifat material PTC yang memiliki koefisien temperatur positif. Artinya, semakin tinggi suhu lingkungan, semakin besar nilai resistansi yang dihasilkan oleh Resistor PTC.

Resistor PTC sering digunakan sebagai pengaman suhu pada berbagai jenis peralatan elektronik. Ketika suhu peralatan meningkat di atas ambang batas yang ditentukan, Resistor PTC akan meningkatkan resistansinya dan mengurangi arus listrik yang melewatinya. Ini bertujuan untuk mencegah kerusakan pada peralatan atau bahkan menghindari terjadinya kebakaran.

Selain itu, Resistor PTC juga digunakan dalam rangkaian sensor suhu, seperti pada termometer digital. Dalam hal ini, perubahan resistansi Resistor PTC yang diakibatkan oleh perubahan suhu dapat diukur dan dikonversi ke dalam nilai suhu yang dapat dibaca oleh pengguna.

Dalam rangkaian listrik, Resistor PTC juga dapat digunakan sebagai pengatur arus listrik atau sebagai elemen pengatur suhu pada kipas angin atau pemanas.

Pengertian Fungsi Resistor PTC

Resistor PTC adalah komponen resistor yang nilainya akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu pada resistor tersebut. Sehingga, kenaikan resistensi atau hambatan PTC bersifat linear terhadap peningkatan suhu.

Semakin besar kenaikan suhu yang dialami oleh PTC, semakin besar pula hambatannya. Komponen ini sering digunakan sebagai pengaman rangkaian atau sebagai komponen untuk mencegah kerusakan akibat peningkatan suhu pada sirkuit elektronika.

Gambar dan simbol PTC

Simbol PTC dalam skema elektronika mirip dengan simbol resistor umumnya karena PTC termasuk bagian dari keluarga resistor. Simbol dan gambar resistor PTC dapat dilihat di bawah ini:

Pengertian Fungsi Cara Kerja Resistor PTC

Cara Kerja Resistor PTC

Jenis resistor PTC umumnya terbuat dari bahan seperti BaTiO3 atau Barium Titanat, atau beberapa senyawa lainnya. Sifat bahan ini adalah memiliki titik kritis terhadap peningkatan suhu atau panas.

Pada kondisi suhu ruangan, bahan pembentuk PTC memiliki resistensi standar tertentu yang telah ditetapkan saat pembuatannya. Namun, ketika suhu meningkat, hambatan pada bahan ini juga meningkat.

Sebagai contoh, resistor PTC digunakan dalam kompresor kulkas untuk menghubungkan aliran listrik dengan kumparan sekunder atau kumparan bantu pada dinamo kompresor kulkas. Ketika dinamo kulkas dinyalakan, arus listrik mengalir ke kumparan utama dan kumparan bantu dinamo melalui resistor ini.

Ketika suhu dinamo meningkat mendekati putaran ideal, suhu PTC juga meningkat dan mencapai titik kritis. Akibatnya, hambatan PTC naik secara signifikan, dan arus listrik yang masuk ke kumparan bantu terhenti.

Kumparan bantu pun tidak akan mendapatkan arus listrik dan berhenti beroperasi, sehingga dinamo akan tetap berputar yang dijalankan oleh kumparan utama saja.

Jenis jenis Resistor PTC

Dilihat dari bahan pembuatannya, resistor ini memiliki tiga jenis yang berbeda:

1. PTC jenis silikon

Jenis PTC ini menggunakan bahan silikon sebagai komponen dasarnya untuk memberikan hambatan. Bahan ini memiliki karakteristik yang linier terhadap peningkatan suhu.

Namun, saat suhu mencapai 150°C, bahan ini akan memiliki sifat seperti NTC. Oleh karena itu, jenis ini sering digunakan dalam modul sensor suhu PTC.

2. PTC jenis keramik

Resistor PTC memiliki jenis kedua yang terbuat dari bahan keramik. PTC dari bahan ini memiliki karakteristik kurva kenaikan suhu dan resistensi yang tidak linear.

Pada suhu normal, PTC jenis ini memiliki nilai hambatan yang tetap hingga mencapai suhu tertentu. Namun, jika suhu melebihi level tersebut, hambatan pada PTC akan meningkat secara drastis.

Jenis resistor ini sering digunakan dalam instalasi sensor panas, perangkat pemanas, dan pembatas arus pada sirkuit elektronika.

3. PTC jenis Polimer

Jenis PTC ini memiliki karakteristik PTC yang non-linear. Oleh karena itu, hambatan pada komponen ini dapat secara otomatis mereset hambatan yang ada di dalamnya.

Perubahan suhu di sekitar komponen ini dapat dengan mudah mempengaruhi nilai hambatan di dalamnya. Hal ini bermanfaat untuk mencegah kerusakan sistem karena panas yang berlebihan. Ketika suhu kembali normal, jenis PTC polimer ini dapat mengatur ulang sendiri hambatan yang dimilikinya sesuai dengan standar.

Mode Operasi Resistor PTC

Resistor ini dapat digunakan dalam 2 mode operasi yang berbeda: sebagai pengaman (proteksi) rangkaian elektronik dan sebagai sensor suhu.

1. Self Heating Mode

Dalam mode operasi ini, PTC digunakan sebagai pengaman dalam sirkuit atau rangkaian elektronika. PTC diposisikan pada jalur utama aliran arus listrik di sirkuit tersebut. Pada kondisi normal, arus akan mengalir melalui PTC sebelum mencapai sirkuit elektronika.

Namun, aliran arus akan terhenti jika suhu PTC meningkat dan menyebabkan hambatan PTC meningkat. Dengan begitu, PTC berfungsi untuk mencegah terjadinya kelebihan beban pada rangkaian akibat kerusakan komponen di dalamnya.

2. Sensor Mode

Saat digunakan sebagai sensor suhu, hanya sejumlah kecil arus listrik yang dilewatkan ke resistor PTC. Aliran arus ini akan dipertahankan ketika suhu di sekitar PTC berada pada level normal.

Namun, jika terjadi kenaikan suhu di sekitar PTC, maka resistensi PTC akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada terhambatnya aliran arus listrik pada PTC. Hambatan yang terjadi pada aliran arus listrik di PTC kemudian akan diukur dan dianalisis oleh sistem sensor untuk memberikan respons.

Penggunaan PTC dalam mode sensor biasanya digunakan untuk memonitor kondisi suhu di lingkungan tertentu di dalam sirkuit atau instalasi elektronika.

Pengertian Fungsi Resistor PTC Sebagai Pengaman

Dengan karakteristiknya, resistor ini dapat digunakan sebagai pengaman pada rangkaian elektronika seperti halnya sekring atau fuse. Keduanya bekerja berdasarkan peningkatan suhu untuk melindungi rangkaian dari kerusakan.

Resistor PTC umumnya dipasang di jalur utama suplai tegangan rangkaian dan arus listrik akan mengalir ke seluruh rangkaian melalui PTC.

Ketika terjadi kelebihan beban karena adanya komponen yang rusak, maka terjadi peningkatan suhu pada PTC. Ketika peningkatan suhu pada PTC mencapai titik kritis, hambatan PTC akan meningkat secara drastis. Peningkatan hambatan ini akan menyebabkan aliran listrik terhenti sehingga rangkaian akan terlindungi dari kerusakan yang lebih parah.

Dengan kata lain, PTC bekerja seperti sekring pembatas arus, di mana ketika aliran arus yang mengalir melebihi toleransi arus PTC, maka akan membuat resistensi PTC meningkat tajam.

Perbedaan PTC sebagai pengaman dan sekering

Meskipun resistor PTC dapat digunakan sebagai pengaman pada sirkuit elektronika seperti halnya sekering, namun terdapat beberapa perbedaan karakteristik di antara keduanya. Berikut adalah perbedaannya:

Resistor PTCSekering
Melindungi rangkaian dari peningkatan suhuMelindungi rangkaian dari kelebihan arus listrik
Tegangan maksimum 60 VTegangan maksimum mencapai 600 V
Memiliki resitensi yang berubahResistensinya tetap
Suhu operasi hingga 85°CSuhu operasi hingga 125°C
Hambatan lebih tinggiHambatannya rendah

Kelebihan Resistor PTC

  • Bekerja relatif stabil dan tahan lama.
  • Mempunyai desain ukuran yang ringkas.
  • Memberikan respon yang cepat terhadap kenaikan suhu.
  • Harganya lebih murah dibandingkan dengan sensor suhu.
  • Tidak membutuhkan kalibrasi.

Kekurangan Resistor PTC

  • Suhu kerja maksimum terbatas, sekitar 85°C.
  • Non-linear terhadap suhu maksimum.
  • Memiliki kurva respon suhu yang melengkung.
  • Kurang tepat untuk aplikasi pengukur suhu.

Contoh Penggunaan Resistor PTC

  • Sebagai sistem pemanas.
  • Sebagai pengaman sirkuit elektronika.
  • Proteksi kumparan dinamo.
  • Sistem monitor suhu cairan.
  • Sebagai pembatas arus pada rangkaian.
  • Sirkuit pengendali suhu.
  • Sebagai saklar yang dioperasikan oleh suhu.
  • Pengaman selenoid.

Ketahui juga:

Penutup

Dari penjelasan rekomend.id di atas tentang Pengertian Fungsi Cara Kerja Resistor PTC, dapat disimpulkan bahwa Resistor PTC memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan elektronik akibat suhu yang terlalu tinggi.

Selain itu, Resistor ini juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sensor suhu, pengatur arus listrik, dan pengatur suhu pada kipas angin atau pemanas.

Dengan memahami cara kerja dan penggunaan PTC, kita dapat memanfaatkan komponen elektronik ini dengan lebih efektif dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa pemilihan jenis dan nilai resistansi Resistor PTC harus disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi peralatan yang akan digunakan agar dapat berfungsi dengan optimal.

Semoga penjelasan Pengertian Fungsi Cara Kerja Resistor PTC ini bermanfaat bagi Sobat Rekom dalam memahami Resistor PTC dan aplikasinya dalam dunia elektronik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *