Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik)

Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik)

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik). Dalam dunia listrik dan elektronika, hambatan listrik atau yang sering disebut sebagai resistansi listrik adalah salah satu konsep mendasar yang memiliki peran penting.

Resistansi listrik adalah sifat alami dari material atau komponen elektronik yang menghalangi aliran arus listrik melaluinya.

Dalam artikel ini, Rekomend akan memberikan penjelasan mengenai Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik).

Konsep ini menjadi landasan utama dalam pemahaman dan perancangan berbagai rangkaian listrik serta perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pentingnya resistansi listrik dalam konteks dunia elektronika, mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai konsep ini.

Pengertian Resistansi

Resistansi adalah penghalang listrik atau parameter yang bertindak sebagai perlawanan terhadap aliran arus.

Itulah pengenalan singkat tentang resistansi yang paling umum. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, mari kita bahas berbagai jenis resistansi, rumus-rumus terkait, dan nilai-nilai resistansi dalam diskusi berikutnya.

Jenis – jenis Resistansi

Setelah memahami Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik), Rekomend akan membahas mengenai Jenis – jenis Resistansi.

Dengan simpelnya, komponen ini beroperasi saat elektron berpindah antara dua terminal yang berbeda. Akibatnya, aliran listrik akan dimulai menuju ke tempat yang memiliki potensial yang lebih rendah.

Pada dasarnya, jika resistansi tinggi, arus akan menjadi lebih kecil. Sebaliknya, jika resistansi rendah, arus akan menjadi lebih besar.

Terdapat tiga jenis resistansi, yaitu:

  1. Resistansi Penghantar.
  2. Resistansi Sambungan.
  3. Resistansi Suhu.

Untuk informasi lebih rinci mengenai setiap jenis resistansi listrik yang disebutkan di atas, silakan Sobat Rekomend lihat penjelasannya di bawah ini.

1. Resistansi Penghantar

Ada tiga jenis resistansi berdasarkan penghantarnya, yaitu:

  • Konduktor

Konduktor adalah material yang memiliki sifat sebagai penghantar listrik yang efisien karena memiliki resistivitas yang rendah. Contohnya termasuk tembaga, emas, besi, perak, dan lain sebagainya.

  • Isolator

Isolator adalah materi yang tidak dapat menghantarkan listrik karena memiliki resistivitas yang tinggi. Beberapa contohnya adalah plastik, karet, kertas, dan kaca.

  • Semikonduktor

Semikonduktor adalah materi yang memiliki sifat campuran dari konduktor dan isolator. Contoh-contoh semikonduktor meliputi silikon dan germanium.

2. Resistansi Sambungan

Resistansi Sambungan adalah resistansi yang timbul akibat penyambungan antara komponen dalam sebuah rangkaian.

Sebagai contoh, ini bisa terjadi pada sambungan antara kabel dan terminal baterai yang tidak kencang, yang dapat mengakibatkan pemanasan pada rangkaian tersebut.

3. Resistansi Suhu

Resistansi suhu adalah resistansi listrik yang dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu. Dengan kata lain, ketika suhu meningkat, nilai resistansi juga meningkat.

Sebagai contoh, kita bisa melihat hal ini saat mengisi daya ponsel. Saat baterai semakin terisi penuh, pengisian akan melambat karena suhu ponsel akan meningkat dan menyebabkan overheat.

Rumus Resistansi

Setelah memahami Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik) dan Jenis – jenis Resistansi, Rekomend akan membahas mengenai Rumus Resistansi.

Rumus resistansi terkait dengan tegangan dan arus yang mengalir, sering disebut sebagai Hukum Ohm. Intinya, ketika tegangan tetap, peningkatan pada arus penyebut akan mengakibatkan resistansi yang lebih rendah. Sebaliknya, ketika arus menurun, resistansi akan meningkat.

Multimeter digital adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur resistansi atau hambatan listrik. Ini dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter seperti arus, tegangan, dan berbagai objek lainnya.

Terdapat beberapa metode untuk menggunakan multimeter digital. Di bawah ini, Sobat Rekomend dapat mencoba langkah-langkah yang tersedia.

  1. Hidupkan perangkat kemudian atur ke mode resistansi (Ω).
  2. Tentukan nilai resistansi yang ingin diukur dengan mengatur rentang yang sesuai.
  3. Sambungkan kabel pengujian berwarna merah ke terminal Ω, dan kabel pengujian berwarna hitam ke terminal COM.
  4. Gunakan kedua ujung kabel pengujian untuk menghubungkannya ke objek yang akan diukur.
  5. Layar LCD pada perangkat akan menampilkan hasil pengukuran. Setelah selesai mengukur, cabut kabel pengujian dari objek yang diukur.

Perangkat tersebut tidak hanya berguna untuk pengukuran, tetapi juga dapat mengkompensasi perubahan suhu pada meter resistansi.

Hubungan Hambatan LIstrik dengan Tegangan dan Arus Listrik

Keterkaitan antara Resistansi atau Hambatan Listrik, Tegangan, dan Arus Listrik dapat diuraikan melalui Hukum Ohm, yang dirumuskan oleh fisikawan Jerman bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.

Berikut adalah persamaan-persamaan Hukum Ohm:

  1. V = I x R
  2. R = V / I
  3. I = V / R

Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), diukur dalam satuan Volt
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm

Dari persamaan-persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa jika 1 Ampere arus listrik mengalir melalui sebuah komponen dengan perbedaan potensial atau tegangan sebesar 1 Volt, maka resistansi atau hambatan listrik pada komponen tersebut adalah 1 Ohm.

Apabila sebuah rangkaian menerima tegangan sebesar 24 Volt dan memerlukan aliran arus listrik sebesar 0,5 Ampere, maka resistansi yang dibutuhkan adalah sebesar 48 Ohm.

R = V/I = 24/0,5
R = 48 Ohm.

Keterkaitan antara Hambatan Listrik, Tegangan, dan Arus Listrik juga dapat diibaratkan dengan sebuah tangki air yang terletak pada ketinggian tertentu di atas permukaan tanah.

Di bagian bawah tangki tersebut terdapat sebuah pipa air yang berfungsi untuk mengalirkan air. Kuantitas air dalam tangki dapat disamakan dengan muatan listrik, sementara tekanan di ujung pipa mencerminkan tegangan listrik, aliran air menunjukkan arus listrik, dan diameter pipa air bisa dianggap sebagai resistansi.

Semakin banyak air dalam tangki, tekanan di ujung selang air meningkat. Sebaliknya, ketika jumlah air dalam tangki berkurang, tekanan air di ujung selang juga turun, dan aliran air pun berkurang.

Hal yang sama berlaku untuk diameter pipa air: semakin kecil diameter pipa, semakin sedikit air yang bisa mengalir.

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hambatan listrik atau resistansi listrik adalah konsep penting dalam dunia elektronika dan sains listrik.

Pemahaman yang baik tentang resistansi membantu kita dalam merancang, memahami, dan memelihara berbagai rangkaian listrik serta perangkat elektronik.

Resistansi bukan hanya tentang penghambat aliran arus, tetapi juga tentang pengontrol penting dalam menjaga stabilitas dan kinerja sistem listrik.

Semoga pengetahuan ini bermanfaat dalam menjelajahi dunia listrik dan elektronika.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik) ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *