Pengertian Multiplexer Multiplekser Cara Kerja Multiplexer

Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer. Multiplexer, sering disebut juga dengan nama Multiplekser, adalah salah satu komponen kunci dalam dunia elektronik yang memiliki peran penting dalam menggabungkan dan memilih sinyal-sinyal input.

Perangkat ini memainkan peran yang sangat vital dalam berbagai aplikasi, terutama dalam pengiriman dan pemrosesan data.

Dalam artikel ini, Rekomend akan membahas mengenai Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer.

Untuk memahami dengan lebih mendalam bagaimana Multiplexer bekerja, mari kita mulai dengan menjelaskan pengertian dasar dan prinsip kerjanya.

Pengertian Multiplexer

Multiplexer adalah sebuah perangkat digital yang terdiri dari gerbang logika berkecepatan tinggi, dan komponennya melibatkan jalur input, terminal pengendali, serta jalur output.

Mux juga sering disebut sebagai data selector atau perangkat pemilih data, sebab multiplexer beroperasi mirip dengan sakelar rotary.

Fungsinya adalah memisahkan sinyal multiplex, kemudian memprosesnya, dan mengarahkannya menjadi satu jalur output.

Dengan demikian, sinyal yang masuk ke input, baik yang bersifat analog atau digital dengan kecepatan rendah, akan digabungkan terlebih dahulu.

Setelah itu, sinyal ini dapat dipilih dan ditransmisikan, sehingga menjadi kombinasi logika dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Langkah selanjutnya adalah mengarahkan sinyal ini ke jalur output sesuai dengan logika awalnya.

Cara Kerja Multiplexer (Multiplekser)

Untuk memahami cara kerja Multiplexer dengan lebih jelas, kita dapat menggunakan contoh Sakelar Rotari atau Sakelar Single-Pole Multi-Position seperti yang ditunjukkan dalam gambar di atas.

Pada contoh ini, terdapat 4 Input yang disebut D0, D1, D2, dan D3, namun hanya terdapat 1 Output. Kenop Pengendali pada Sakelar berfungsi untuk memilih salah satu dari keempat Input ini dan menghubungkannya ke Output.

Dengan kata lain, pengguna dapat memilih satu sinyal yang diperlukan dari keempat sinyal tersebut. Ini adalah contoh dari cara kerja Multiplexer secara mekanis.

Namun, dalam rangkaian elektronik yang membutuhkan perpindahan cepat dan transfer data tinggi, kita harus dapat memilih input yang diperlukan secara instan dengan menggunakan rangkaian digital.

Sinyal Pengendali (disebut S1 dan S0) melakukan tugas serupa, yaitu memilih salah satu input dari sejumlah Input yang tersedia berdasarkan sinyal yang diberikan kepada mereka.

Dengan demikian, dapat dianggap bahwa ada tiga syarat minimum yang sangat penting dalam sebuah Multiplexer: terminal Input, terminal Output, dan terminal Sinyal Pengendali.

Terminal Input, juga dikenal sebagai jalur Input, merujuk pada jalur sinyal yang tersedia yang perlu dipilih, biasanya terdapat lebih dari satu Input yang tersedia. Sinyal-sinyal ini dapat berbentuk sinyal digital maupun sinyal analog.

Terminal Output: Penting untuk dicatat bahwa sebuah Multiplexer hanya memiliki satu jalur output. Sinyal input yang dipilih akan diarahkan ke jalur output tersebut.

Terminal Pengendali atau Terminal Pemilih: Terminal Pengendali digunakan untuk memilih sinyal dari jalur input. Jumlah terminal pengendali pada Multiplexer bergantung pada jumlah jalur input yang ada.

Sebagai contoh, pada Multiplexer dengan 4 input, akan ada 2 terminal sinyal pengendali, sementara pada Multiplexer dengan 2 Input hanya akan ada 1 terminal sinyal pengendali.

Untuk memudahkan pemahaman, kita dapat mengamati gambaran multiplexer 2-input di bawah ini. Multiplexer 2 Input ini dilengkapi dengan satu sinyal kontrol yang memungkinkan kita untuk memilih salah satu dari dua jalur input yang tersedia.

Tabel kebenaran di bawah ini menunjukkan status pin Kontrol (A) yang menentukan pemilihan pin Input yang diperlukan.

Multiplexer 2 Input

Multiplexer 2 Input

Multiplexer 2 Input ini pada dasarnya terdiri dari gerbang NAND standar yang mengontrol pemilihan input (I0 atau I1) yang akan diteruskan ke output Q.

Dari tabel kebenaran di atas, dapat dilihat bahwa saat Terminal Pengendali A berada dalam keadaan logika 0 (rendah), Input I1 akan mengalirkan datanya melalui rangkaian multiplexer gerbang NAND ke output, sementara Input I0 akan diblokir.

Namun, ketika Pengendali data A berada dalam keadaan logika 1 (tinggi), Input I0 akan mengalirkan datanya ke Output Q, sementara Input I1 akan diblokir.

Jadi, dengan mengatur terminal Pengendali A ke logika “0” atau logika “1”, kita dapat memilih input sesuai dengan kebutuhan, mirip dengan penggunaan sakelar SPDT.

Karena kita hanya memiliki satu jalur pengendali (terminal A), maka kita hanya dapat memilih salah satu dari dua input yang tersedia.

Dalam contoh sederhana ini, multiplexer 2-input mengarahkan salah satu dari dua sumber 1-bit ke output yang sama, sehingga menghasilkan 2 Input ke 1 Output pada multiplexer ini.

Ekspresi Boolean untuk Multiplexer 2 Input ini adalah sebagai berikut.

Q = A.I0.I1 + A.I0.I1 + A.I0.I1 + A.I0.I1

Ekspresi Boolean di atas dapat disederhanakan menjadi persamaan berikut:

Q = A.I1 + A.I0

Contoh perhitungan

Berikut ini adalah contoh perhitungan Input 1 (I0) dan Input 2 (I1) berserta Sinyal Pengendali (A) untuk mendapatkan Output (Q). Hasilnya akan sama dengan yang tercantum dalam tabel kebenaran di atas.

Diketahui :

A = 1
I= 1
I= 0

Penyelesaian :

Q = A.I1 + A.I0
Q = 1 x 1 + 1 x 0
Q = 1 + 0
Q = 0

Bagian – bagian Multiplexer

Setelah membahas Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer, Rekomend akan membahas Bagian – bagin Multiplexer.

Untuk mendalami lebih lanjut tentang Multiplexer dan cara kerjanya, kita akan memulai dengan menjelajahi berbagai komponen yang membentuk multiplexer.

Bagian-bagian dari multiplexer atau komponen penyusunnya adalah sebagai berikut:

1. Terminal Input

Komponen pertama dari Multiplexer adalah terminal input, yang juga dikenal sebagai jalur input, berfungsi sebagai tempat perangkat menerima sinyal.

Sinyal yang diterima oleh perangkat, baik dalam bentuk sinyal analog maupun digital, umumnya ada lebih dari satu. Sinyal-sinyal ini dapat masuk ke perangkat melalui jalur input.

2. Terminal Pengendali

Terminal pengendali juga sering disebut sebagai terminal pemilih. Di komponen ini, semua sinyal yang masuk melalui input akan dipilih, lalu dikirimkan ke jalur output.

Pada multiplexer, jumlah terminal pengendali akan disesuaikan dengan jumlah jalur input yang ada pada perangkat. Sebagai contoh, jika perangkat memiliki 4 input, maka akan terdapat 2 terminal pengendali.

Namun, situasinya berbeda jika perangkat hanya menerima 2 sinyal input. Dalam hal ini, sudah pasti hanya diperlukan 1 terminal pengendali.

3. Terminal Output

Dalam Multiplexer, hanya ada satu terminal output. Fungsi komponen ini adalah untuk menerima sinyal yang telah dipilih dari input, kemudian memprosesnya dan mengirimkannya ke output sesuai dengan logika yang digunakan.

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer.

Dengan demikian, kita telah menjelaskan tentang Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer.

Semoga penjelasan ini membantu Sobat Rekomend memahami lebih dalam tentang perangkat ini dan bagaimana ia beroperasi dalam memilih dan menggabungkan sinyal input untuk menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan.

Multiplexer merupakan komponen penting dalam dunia elektronik yang memungkinkan penggabungan dan pengiriman data dengan efisien dalam berbagai aplikasi.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *