Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif

Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif

Diposting pada

Rekomend.id – Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif. Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif menjadi dasar utama dalam memahami berbagai elemen yang digunakan dalam rangkaian elektronika.

Komponen-komponen ini memainkan peran penting dalam mengontrol aliran arus listrik dan sinyal dalam berbagai aplikasi elektronika.

Dalam konteks ini, mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang sifat dan peran masing-masing jenis komponen elektronika ini serta bagaimana mereka memengaruhi kinerja rangkaian elektronika yang lebih besar.

Pengelompokan Komponen-komponen Elektronika

Dengan mempertimbangkan sifat-sifatnya, Komponen Elektronika dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu komponen elektronika yang aktif dan komponen elektronika yang pasif.

Komponen Elektronika Aktif (Active Electronic Components)

Komponen Elektronika Aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan aliran arus eksternal agar dapat beroperasi.

Dalam kata lain, komponen elektronika aktif hanya bisa berfungsi jika menerima pasokan arus listrik dari luar (eksternal).

Komponen-komponen elektronika yang termasuk dalam kategori komponen Aktif meliputi Dioda, Transistor, dan IC (Integrated Circuit) yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, germanium, selenium, dan metal oksida.

 1. Dioda

Dioda adalah Komponen Elektronika Aktif yang berperan dalam mengalirkan arus listrik hanya ke satu arah sambil menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.

Dioda ini terdiri dari dua Elektroda, yakni Anoda dan Katoda. Beberapa jenis yang termasuk dalam keluarga Dioda mencakup LED (Light Emitting Diode), DIAC, Dioda Zener, Dioda Penyearah, Dioda Foto, Dioda Schottky, Dioda Tunnel, dan Dioda Laser.

2. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki berbagai peran, seperti Penguat, Penyearah, Pengendali, Mixer, dan Osilator.

Dalam keluarga Transistor, terdapat jenis-jenis seperti Transistor Bipolar (NPN & PNP), Transistor Foto, TRIAC, MOSFET, JFET, dan UJT.

3. IC (Integrated Circuit/Sirkuit Terpadu)

Integrated Circuit, sering disingkat sebagai IC, adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari kumpulan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor, dan komponen lain yang diintegrasikan menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.

Berdasarkan peran fungsinya, IC dapat dikelompokkan lagi menjadi IC Pewaktu (Timer), IC Pembanding (Comparator), IC Gerbang Logika (Logic gates), IC Pengendali Switching (Switching), dan IC Penguat (Amplifier).

Contoh Karakteristik Aktif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Aktif

Sebagai contoh dalam hal Komponen Dioda, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Dioda termasuk dalam kategori komponen elektronika aktif, sehingga membutuhkan pasokan arus listrik dari luar (eksternal) agar dapat berfungsi.

Dalam sebuah rangkaian elektronika, Dioda yang sudah diberi arus listrik tidak akan dapat beroperasi dalam menghantarkan arus listrik jika tegangan yang diterimanya belum mencapai titik tertentu.

Secara khusus, Dioda yang terbuat dari bahan silikon memerlukan tegangan sebesar 0,7V, sementara Dioda yang terbuat dari bahan germanium memerlukan tegangan 0,3V agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.

Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components)

Komponen Elektronika Pasif merupakan jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan pasokan arus listrik dari luar untuk beroperasi.

Beberapa komponen elektronika yang termasuk dalam kategori komponen pasif antara lain Resistor, Kapasitor, dan Induktor.

1. Resistor

Resistor, juga dikenal sebagai Hambatan, adalah Komponen Elektronika Pasif yang berperan dalam menghambat dan mengatur aliran arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan ukuran Nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Beberapa jenis komponen yang termasuk dalam keluarga Resistor mencakup Resistor dengan nilai tetap, Resistor yang dapat mengatur hambatannya (variable resistor atau potensiometer), LDR (Light Dependent Resistor), dan Thermistor (PTC dan NTC).

2. Kapasitor

Kapasitor, yang juga dikenal sebagai Kondensator, merupakan Komponen Elektronika Pasif yang mampu menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu sementara, dengan satuan kapasitasnya diukur dalam Farad.

Beberapa jenis komponen yang termasuk dalam keluarga Kapasitor mencakup Kapasitor dengan nilai tetap (seperti Keramik, kertas, mika, tantalum, dan elektrolit) serta Kapasitor yang memungkinkan pengaturan nilai kapasitasnya (seperti VARCO dan Trimmer).

 3. Induktor

Induktor, yang juga dikenal sebagai Coil, adalah Komponen Elektronika Pasif yang terbuat dari lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan.

Ketika arus listrik mengalir melalui induktor, induktor akan menciptakan medan magnet. Satuan pengukuran Induktansi pada Induktor adalah Henry (H).

Beberapa jenis komponen yang termasuk dalam keluarga Induktor mencakup Induktor berinti udara (air core inductor), Induktor berinti besi (iron core inductor), Induktor berinti ferit (ferrite core inductor), Induktor berinti toroid (toroidal core inductor), Induktor berinti laminasi (laminated core inductor), dan Induktor variabel.

Contoh Karakteristik Pasif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Pasif

Sebagai contoh pada komponen Resistor, berbeda dengan Dioda, Resistor tidak memerlukan tegangan sebesar 0,3V atau 0,7V untuk berfungsi.

Ketika Resistor diberikan tegangan, Resistor akan langsung beroperasi secara otomatis tanpa perlu menunggu mencapai ambang tegangan tertentu.

Baca Juga:

Penutup

Demikian artikel ini, Rekomend.id telah membahas mengenai Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif.

Dengan demikian, pemahaman tentang Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif merupakan langkah awal yang penting dalam menjelajahi dunia elektronika.

Keduanya memiliki peran unik dalam membentuk dan mengendalikan aliran arus listrik serta sinyal dalam berbagai perangkat elektronik, dari ponsel cerdas hingga peralatan rumah tangga.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang karakteristik masing-masing komponen ini, kita dapat merancang dan memahami rangkaian elektronika yang lebih kompleks dan efisien.

Dalam menghadapi masa depan yang terus berkembang dalam teknologi elektronika, pengetahuan tentang komponen elektronika aktif dan pasif akan tetap menjadi fondasi yang krusial.

Terima kasih telah membaca artikel Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *